Assalamualaikum selamat pagi dunia...
Hari ini aku memulai lagi menulis disini, karena ini baru hari ke tiga ku terlahir di dunia maya alias bergabung di internet... Jadi tulisan ku masih agak-agak kacau. Yah..namanya juga goresan pemula jadi mohon dimaklumi ya...
Hari ini aku akan bercerita tentang Kota ku. Makassar city...
Kota Makassar yang pernah bernama Ujung Pandang tetapi sejak tahun 1999 tepatnya 13 Oktober, Nama Ujung Pandang telah kembali kepada Nama Makassar yang dikenal dengan julukan kota Anging Mamiri. Saya juga tidak terlalu tahu apa arti dari Anging Mamiri, tetapi mungkin masih ada kaitan nya dengan kota Makassar yang dikenal dengan laut dan pantai indahnya dan pulau-pulau kecilnya. Yups...berbicara masalah pulau, di Makassar ada yang dinamakan dengan Kepulauan Spermonde yang berada di sebelah barat Jazirah Sulawesi Selatan yang membentang mulai pulau-pulau di Kabupaten Selayar hingga pulau-pulau Kabupaten Pangkajene Kepulauan.Kumpulan pulau-pulau tersebut dikenal sebagai dangkalan spermonde dengan jumlah pulau kurang lebih 120 dan 12 diantaranya merupakan wilayah kota Makassar.
Berbicara masalah pulau, beberapa saat lalu saya dan beberapa teman berkunjung ke Pulau Samalona. Pulau kecil yang terkenal hingga ke Mancanegara, karena pasir putih bersih dan spot diving untuk menikmati keindahan terumbu karang laut yang menjadi daya tarik wisatawan. Seorang teman yang bekerja di salah satu perusahaan money changer bilang kalau ada turis yang nukar uang di kantornya, kebanyakan dari bule-bule itu menjadikan Pulau Samalona salah satu destinasi wisata mereka. Jadi bener dong kalo saya bilang pulau samalona terkenal hingga ke mancanegara.
Yups...kembali ke liburan pertama saya ke Pulau Samalona.. Jadi kami awalnya berencana untuk berangkat pagi, tetapi karena kebiasaan jam karet yang rasanya sudah mendarah daging di dalam darah kami, akhirnya rencana berangkat pukul 9 ngaret menjadi pukul 11.30. Dan setelah menunggu lumayan lama di dermaga tempat penyeberangan ke Pulau-pulau bagian spermonde. Kami akhirnya berangkat menggunakan sebuah kapal carteran sekoci 40 pk berkapasitas 10 orang. Harga awal dari daeng yang menjalankan kapal adalah Rp 600.000 tetapi setelah berbincang-bincang dan bernegosiasi sedikit akhirnya kami mendapat harga Rp 450.000 untuk transportasi carteran pulang-pergi. Karena kami berangkat disaat matahari sudah semakin tinggi, ombak yang harus kami lewati sudah mulai tidak bersahabat. Cuaca yang cerah membuat pakaian kami basah kuyup karena percikan air laut yang dilewati oleh kapal membuat kami serasa diguyur hujan lebat. Tetapi tetap saja perjalanan yang ditempuh kurang lebih 30 menit itu terasa seru dan menyenangkan. Jarak antara dermaga ke Pulau Samalona kurang lebih 7 km. Menurut buku Petunjuk Pariwisata Makassar yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, pulau ini memiliki luas 2,34 Ha, berpasir putih dan sangat ideal untuk kegiatan berenang dan olahraga laut lainnya.
Dan survei membuktikan..... Tepat... Pulau samalona indah sekali, walau pun kecil tetapi pasir putih yang bersinar seperti berlian di bawah sinar matahari membuat mata agak silau saat pertama kali melihatnya. Ditambah lagi dengan air laut nya yang memiliki gradasi warna biru benar-benar memikat untuk segera menceburkan diri disana dan melihat kekayaan terumbu karang nya. Tetapi sayangnya kami sampai disana pas matahari lagi terik-terik nya. Kulit kami yang sudah berwarna kecoklatan bisa-bisa berubah warna menjadi hitam pekat. Jadi sambil menikmati indahnya laut biru dan angin sepoi-sepoi yang berhembus, kami beristirahat sejenak lalu menunaikan shalat dhuhur. Beberapa orang menikmati tidur siang di balai-balai yang disewakan di bawah pohon rindang berhadapan langsung dengan laut. Di pulau ini juga menyewakan gedung kecil untuk acara pertemuan, ada villa kecil yang cantik, dan rumah-rumah warga yang bisa digunakan untuk tempat menginap. Menurut sensus di thn 2009,pulau ini berpenghuni 82 jiwa. Berarti jumlah itu sudah semakin bertambah di tahun ini. Warga-warga yang tinggal di pulau ini menyediakan alat dan sarana untuk diving bagi para wisatawan. Selain itu, warga juga menyediakan warung untuk membeli makanan ringan sampai makanan berat berupa nasi, ikan bakar, dan menu-menu menarik lainnya. Pokoknya mengunjungi pulau ini, benar-benar menyenangkan, ada banyak spot cantik untuk berfoto, ada alat yang bisa disewa untuk menikmati terumbu karang selama diving, dan ada makanan-makanan enak yang bisa disantap saat sudah lelah menikmati keindahan pulau samalona ini
Hari ini aku memulai lagi menulis disini, karena ini baru hari ke tiga ku terlahir di dunia maya alias bergabung di internet... Jadi tulisan ku masih agak-agak kacau. Yah..namanya juga goresan pemula jadi mohon dimaklumi ya...
Hari ini aku akan bercerita tentang Kota ku. Makassar city...
Kota Makassar yang pernah bernama Ujung Pandang tetapi sejak tahun 1999 tepatnya 13 Oktober, Nama Ujung Pandang telah kembali kepada Nama Makassar yang dikenal dengan julukan kota Anging Mamiri. Saya juga tidak terlalu tahu apa arti dari Anging Mamiri, tetapi mungkin masih ada kaitan nya dengan kota Makassar yang dikenal dengan laut dan pantai indahnya dan pulau-pulau kecilnya. Yups...berbicara masalah pulau, di Makassar ada yang dinamakan dengan Kepulauan Spermonde yang berada di sebelah barat Jazirah Sulawesi Selatan yang membentang mulai pulau-pulau di Kabupaten Selayar hingga pulau-pulau Kabupaten Pangkajene Kepulauan.Kumpulan pulau-pulau tersebut dikenal sebagai dangkalan spermonde dengan jumlah pulau kurang lebih 120 dan 12 diantaranya merupakan wilayah kota Makassar.
Berbicara masalah pulau, beberapa saat lalu saya dan beberapa teman berkunjung ke Pulau Samalona. Pulau kecil yang terkenal hingga ke Mancanegara, karena pasir putih bersih dan spot diving untuk menikmati keindahan terumbu karang laut yang menjadi daya tarik wisatawan. Seorang teman yang bekerja di salah satu perusahaan money changer bilang kalau ada turis yang nukar uang di kantornya, kebanyakan dari bule-bule itu menjadikan Pulau Samalona salah satu destinasi wisata mereka. Jadi bener dong kalo saya bilang pulau samalona terkenal hingga ke mancanegara.
Yups...kembali ke liburan pertama saya ke Pulau Samalona.. Jadi kami awalnya berencana untuk berangkat pagi, tetapi karena kebiasaan jam karet yang rasanya sudah mendarah daging di dalam darah kami, akhirnya rencana berangkat pukul 9 ngaret menjadi pukul 11.30. Dan setelah menunggu lumayan lama di dermaga tempat penyeberangan ke Pulau-pulau bagian spermonde. Kami akhirnya berangkat menggunakan sebuah kapal carteran sekoci 40 pk berkapasitas 10 orang. Harga awal dari daeng yang menjalankan kapal adalah Rp 600.000 tetapi setelah berbincang-bincang dan bernegosiasi sedikit akhirnya kami mendapat harga Rp 450.000 untuk transportasi carteran pulang-pergi. Karena kami berangkat disaat matahari sudah semakin tinggi, ombak yang harus kami lewati sudah mulai tidak bersahabat. Cuaca yang cerah membuat pakaian kami basah kuyup karena percikan air laut yang dilewati oleh kapal membuat kami serasa diguyur hujan lebat. Tetapi tetap saja perjalanan yang ditempuh kurang lebih 30 menit itu terasa seru dan menyenangkan. Jarak antara dermaga ke Pulau Samalona kurang lebih 7 km. Menurut buku Petunjuk Pariwisata Makassar yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Makassar, pulau ini memiliki luas 2,34 Ha, berpasir putih dan sangat ideal untuk kegiatan berenang dan olahraga laut lainnya.
Dan survei membuktikan..... Tepat... Pulau samalona indah sekali, walau pun kecil tetapi pasir putih yang bersinar seperti berlian di bawah sinar matahari membuat mata agak silau saat pertama kali melihatnya. Ditambah lagi dengan air laut nya yang memiliki gradasi warna biru benar-benar memikat untuk segera menceburkan diri disana dan melihat kekayaan terumbu karang nya. Tetapi sayangnya kami sampai disana pas matahari lagi terik-terik nya. Kulit kami yang sudah berwarna kecoklatan bisa-bisa berubah warna menjadi hitam pekat. Jadi sambil menikmati indahnya laut biru dan angin sepoi-sepoi yang berhembus, kami beristirahat sejenak lalu menunaikan shalat dhuhur. Beberapa orang menikmati tidur siang di balai-balai yang disewakan di bawah pohon rindang berhadapan langsung dengan laut. Di pulau ini juga menyewakan gedung kecil untuk acara pertemuan, ada villa kecil yang cantik, dan rumah-rumah warga yang bisa digunakan untuk tempat menginap. Menurut sensus di thn 2009,pulau ini berpenghuni 82 jiwa. Berarti jumlah itu sudah semakin bertambah di tahun ini. Warga-warga yang tinggal di pulau ini menyediakan alat dan sarana untuk diving bagi para wisatawan. Selain itu, warga juga menyediakan warung untuk membeli makanan ringan sampai makanan berat berupa nasi, ikan bakar, dan menu-menu menarik lainnya. Pokoknya mengunjungi pulau ini, benar-benar menyenangkan, ada banyak spot cantik untuk berfoto, ada alat yang bisa disewa untuk menikmati terumbu karang selama diving, dan ada makanan-makanan enak yang bisa disantap saat sudah lelah menikmati keindahan pulau samalona ini
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan