Beberapa waktu lalu, aku dengan angkuhnya berpikir bahwa menulis itu pekerjaan mudah. Menurutku, semua orang yang bisa membaca tentu saja bisa menulis juga kan?. Beberapa waktu lalu, aku masih berpikir bahwa menulis itu hanyalah menyusun beberapa huruf kedalam kalimat. Tetapi ternyata anggapan ku itu salah. Sejak beberapa bulan lalu, Aku tak mampu menulis satu pun kata di blog ini. Bahkan jika telah ada ribuan kata yg tertumpuk di otak ku, aku tetap tak mampu untuk menelurkannya dalam bentuk tulisan. Setelah kupikir berkali kali, ternyata ada semacam penyumbat yang menutup lubang ide di otak ku. Dan itu adalah berbagai macam emosi yang tersimpan, tertumpuk, menggunung, dan akhirnya membuatku menjadi sangat sulit untuk menarikan jari jari ku di atas keyboard seperti malam ini. Ada emosi marah, sedih, kecewa, takut, terluka, dan perasaan tak berharga.
Hingga akhirnya malam ini aku mengikuti webinar yang bertemakan "Writing For Healing" Menulis untuk menyembuhkan yang dibawakan oleh Kak Novie Octaviane Mufti. Penulis Buku Menata Kala & Heal Your Self. Webinarnya singkat, namun kesan yang tertinggal sangat dalam. Hingga aku yang sejak kemarin hanya terus berangan-angan bisa menulis lancar kembali , ternyata malam ini aku bisa mewujudkannya. Aku bisa kembali menulis disini tanpa merasa takut salah, takut dianggap sok tahu, takut tulisan ku tak memberi makna apa-apa. Akhirnya aku bisa menulis disini tanpa rasa takut lagi.
Healing sendiri artinya meredakan emosi, mengurai pemikiran, menangkan hati, serta mulai menghadapi masalah - masalah yang dihadapi.
Sebelum memulai menulis, perlu adanya kesiapan dan kesediaan dari diri kita sendiri untuk melakukan healing, dalam hal ini dengan menggunakan media menulis.
Setelah mendengar beberapa penjelasan dari Kak Novie, lalu para peserta untuk ditantang untuk mulai melakukan praktik menulis selama beberapa menit. Adapun tema tulisan nya, antara lain:
- Expressive Writing : Disini kita ditantang untuk menuliskan sesuatu yang kita rasakan saat ini selama 10 menit. Serta menuliskan hal - hal yang menggangu pikiran kita beberapa hari belakangan ini. Kita diminta untuk menulis tentang apapun yang terlintas di pikiran. Dan tak perlu berhenti untuk mengedit, membaca ulang, atan bahkan menahan diri untuk menuliskan sesuatu. Tuliskan saja semuanya, dan rasakan manfaat menulis setelahnya.
- Fast Writing : Setelah itu, tantangan selanjutnya adalah Fast Writing, yang hampir sama dengan expressive writing, dimana kita diminta menulis dengan cepat tentang apa saja yang terlintas di pikiran. Apapun itu, tuliskan saja. Dan waktunya adala 10 menit. Setelah 10 menit, menulis apapun, maka rasakan manfaatnya.
- Inner Child Writing : Tantangan berikutnya adalah menulis "fase dalam hidup kita yang terasa tidak menyenangkan". Mulai dengan dialog "Bagaimana perasaan mu hari ini?" "Apa yang terjadi saat itu?" "Apa yang kamu harapkan waktu itu?" "Dan bagaimana perasaan mu di hari itu?"Ajak diri sendiri bercerita, Dan biarkan jari jari mu tetap mengetik, apapun. Jangan hentikan apa pun, Hingga kamu merasa lega karena telah menuliskan semuanya.
- Surat yang tak pernah sampai : Tantangan terakhir adalah kita diminta untuk menulis surat kepada seseorang di masa lalu, seseorang yang membuat kita merasa terluka, seseorang yang membuat kita merasa kecewa, seseorang yang membuat kita merasa tak berharga. Panggil semua memori itu kembali dan ingat - ingat apa yang sebenarnya kamu rasakan waktu itu. Tuliskan juga semua perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang itu, Tuliskan hal - hal yang kamu butuhkan kala itu,
Lalu di akhir tutup dengan pernyataan bahwa apapun yang telah ia perbuat di hari itu, Hari ini kamu telah memaafkan nya. Kamu tidak akan menyimpan dendam lagi. Kamu akan membiarkan dirimu berbahagia dan tidak menyimpan perasaan negatif lagi.. Kamu memaafkan nya, kamu mengikhlaskan yang telah terjadi, dan kamu membiarkan dia pergi.
***
Keempat tantangan menulis itu, walaupun terlihat sederhana, tetapi ternyata memberikan efek khusus pada hati dan perasaan. Karena telah berhasil menumpahkan segala bentuk kekesalan di hati melalui tulisan. Ibarat menitipkan beban yang telah lama kita panggul di pundak ke loker penyimpanan (*yaitu tulisan). Lewat tulisan itu, kita akan memulai untuk menata hati kembali, mengurai pemikiran kembali untuk menemukan jalan keluar nya satu persatu.
Setelah mengikuti webinar ini, aku mulai berpikir ulang kenapa aku merasa takut untuk menulis kembali. Ternyata karena aku merasa takut tulisan ku akan dihakimi, dianggap salah, dianggap menyimpang, ato dianggap tulisan jelek dan sangat tak layak. Aku merasa takut jika ada yang akan mengkritik tulisan - tulisan ku. Padahal aku sendiri sangat sadar, bahwa yang biasa membaca tulisan ku itu hanya satu ada dua orang saja. Hahaha. Bahkan diriku sendiri pun, jarang membaca kembali tulisan yang telah kuposting. Hahaha.
Aku juga takut jika ada orang yang beranggapan bahwa tulisan ku buruk. Tetapi setelah kupikir ulang, sebenarnya tidak ada tulisan yang buruk. Karena tulisan seseorang kan hasil dari pengamatan, pengalaman, atau perasaan yang dia rasakan. Jadi selama ia tidak melanggar etika, sopan santun serta SARA, maka tidak ada istilah untuk tulisan yang buruk. Semua tulisan itu baik, jika ada kebaikan yang bisa diberikan kepada pembaca.
Dalam tahap sekarang, aku masih belum mampu memberikan kebaikan dari tulisan yang kuposting. Tetapi aku mungkin bisa mulai dari Menyembuhkan luka luka hati dan masa lalu diriku dari menulis. Sama dengan tema webinar yang kuiikuti malam ini, "Writing for Healing".
Thanks Kak Novie,,
Aku mungkin tak akan bisa terus menulis disini secara rutin tiap harinya. Tetapi Aku akan berusaha untuk melawan rasa takutku, aku akan ingat untuk menulis sesuatu jika hatiku kacau, sedih, terluka atau kecewa di masa depan nanti... Semoga aku, kamu dan kita semua dikuatkan hati dan pikiran nya untuk menghadapi setiap ujian Hidup . Amin Ya Rabbal Alamin
Makassar, 06 November 2020
Ehm..
ReplyDeleteEhm juga haha
DeleteAamiin... Yaa robbal A'alamiin
ReplyDelete"Semoga aku, kamu dan kita semua dikuatkan hati dan pikiran nya untuk menghadapi setiap ujian Hidup"
Amiiinnn...
DeleteSemangat kaka nulisnya💪💪
ReplyDeleteSaya siap deh jadi pembaca pertama kaka hehe😁👍👍👍
Sering sering nulis yaa, ditunggu cerita selanjutnya
And met milad
بارك الله في عمرك
Semangat kaka nulisnya💪💪
ReplyDeleteSaya siap deh jadi pembaca pertama kaka hehe😁👍👍👍
Sering sering nulis yaa, ditunggu cerita selanjutnya
And met milad
بارك الله في عمرك
Makasih adik ku sayang.. Yang paling manis. Yg selalu jadi kakak buat kakaknya..
Deletetertantang k tulis itu surat yang tak pernah sampai,,hahaha pada pria 10 tahun yg lalu, pasti dirimu sdh bosan kan dgn pembahasan yg itu lagi dan itu lagi,
ReplyDeleteAyuk ayuk..coba ditulis suratnya.. Klo sudah ditulis. .kirim lwt pos ke sy ya
Delete