Judul Buku : A Cup of Tea Menggapai Mimpi
Penulis : Herlina P. Dewi, Reni
Erina , dkk
Penerbit : Stiletto Book, Jogjakarta
Cetakan : Pertama (I)
Tahun Terbit : Februari 2012
Tebal Halaman : 209 lembar
Genre : Non Fiksi – Kisah Inspiratif
Yey...
akhirnya punya satu lagi koleksi buku dari Stiletto Book. Kali ini berjudul A
Cup of Tea – Menggapai Mimpi. Buku nya keren teman-teman. Saya suka sekali.
Setelah membaca buku ini, semangat saya untuk mengejar mimpi kembali berkobar.
Buku ini berisi 20 kisah inspiratif dari 18 kontributor terpilih. Berisi
tentang perjuangan wanita – wanita hebat yang percaya akan kekuatan mimpi.
Membuat saya serasa mendapat suntikan semangat, motivasi, dan inspirasi dari
perjalanan – perjalanan penulis meraih mimpi-mimpinya. Kisah-kisah di dalamnya
menyentuh hati, menggetarkan jiwa dan membuat mataku berkaca-kaca karena dari
kisah tersebut kita belajar bahwa tidak ada mimpi yang begitu besar untuk diwujudukan
jika kita mau percaya pada kekuatan diri dan berusaha semaksimal mungkin.
Membaca
kisah-kisah di dalamnya juga menghangatkan hati sama ketika kita meneguk
secangkir teh hangat di pagi hari. Rasa hangat nya benar – benar terasa
melewati kerongkongan menuju perut dan akhirnya menghangatkan hati dan seluruh
tubuh. Yang membuatnya lebih menarik adalah karena setiap satu kisah selesai
ada kalimat inspiratif dari Mas Faiz Hayaza yang bisa kita renungkan sejenak
berkaitan dengan kisah sebelumnya. Benar-benar recommended buat kamu yang mulai
merasa bosan, merasa ingin menyerah, atau merasa bahwa mustahil untuk
mewujudkan sebuah mimpi.
Berikut
saya berikan quote-quote inspiratif nya:
“Sekecil
apapun kemungkinan yang tampak untuk meraih mimpi itu, jika keinginan dan
semangat masih ada, niscaya jalan pun akan selalu tercipta. Tuhan memiliki cara
yang tak akan mampu terhitung oleh logika manusia dalam merencanakan dan
mewujudkan keinginan hambanya” (hal.48)
“Energi
yang dikumpulkan dan dipancarkan oleh sebuah impian, sangat menakjubkan.
Sehingga kebesaran sebuah impian dan perjalanannya, tidak perlu mensyaratkan
apapun selain keteguhan hati si pemiliknya: (hal.58)
“Hal
terbaik yang bisa kita lakukan saat seseorang meragukan kemampuan kita adalah
terus berjalan ke depan dan berbisik dalam hati “Lihat saja nanti...” (hal.94)
“...sebuah
impiah yang masih diinginkan, laksana makhluk hidup yang akan tetap terus
mendapatkan napas dan makanan, sehingga ia akan tetap hidup sampai tercipta
menjadi sebuah pencapaian yang nyata” (hal. 104)
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan