Hari ini sudah 15 Syawal 1438H, hayo yang dari kemaren-kemaren janji mau puasa syawal. Udah mulai belom?
Udah lewat dua pekan mulai kerja lagi, dan mulai menabung rindu untuk adik adik kecilku, ponakan ponakan ku yang lucu serta ayah dan ibuku. Insya Allah lebaran Idul Adha baru bisa balik ke kampung halaman lagi.
Aku kemudian berpikir apa yang membuat hari lebaran itu istimewa? Baju dan mukena barukah? kue dan masakan enak kah? atau angpao lebaran.
Ternyata bukan semuanya... Menurutku yang membuat hari lebaran itu istimewa, karena aku masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga yang utuh. Menyaksikan senyum dan bahagia mereka juga membuat hatiku bahagia.
Syukur Alhamdulillah nikmat kebersamaan itu masih sempat kami rasakan. Diberi kesehatan dan umur panjang adalah nikmat tiada terkira. Terlebih lagi dikelilingi oleh orang-orang tersayang. Masih ada ibu yang sejak pagi-pagi sekali menyiapkan menu lebaran. Masih ada Ayah yang membangunkan untuk shalat subuh berjamaah. Masih ada adik-adik ku yang berisik sejak pagi-pagi sekali. Serta ponakan-ponakan lucu yang tertawa riang sambil berlari-lari keliling rumah. Yah, aku sangat bersyukur dengan itu semua. Karena hal paling menyakitkan bukanlah ketika kita tak punya seseorang yang membantu dikala kita membutuhkan tetapi hal paling menyakitkan adalah ketika kita merasa bahagia, tetapi tak memiliki seorang pun untuk berbagi kebahagiaan itu sendiri.
Jadi selagi masih diberi kesempatan untuk bersama dengan orang-orang yang mencintaimu... Jangan sia-siakan mereka, kita tak pernah tahu kapan waktu ini akan berhenti. Jangan sampai kita merasakan penyesalan yang terlambat. Baru merasa bahwa mereka adalah orang-orang berharga ketika mereka tak sudah tak berada sisi kita lagi.
Udah lewat dua pekan mulai kerja lagi, dan mulai menabung rindu untuk adik adik kecilku, ponakan ponakan ku yang lucu serta ayah dan ibuku. Insya Allah lebaran Idul Adha baru bisa balik ke kampung halaman lagi.
Aku kemudian berpikir apa yang membuat hari lebaran itu istimewa? Baju dan mukena barukah? kue dan masakan enak kah? atau angpao lebaran.
Ternyata bukan semuanya... Menurutku yang membuat hari lebaran itu istimewa, karena aku masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga yang utuh. Menyaksikan senyum dan bahagia mereka juga membuat hatiku bahagia.
Syukur Alhamdulillah nikmat kebersamaan itu masih sempat kami rasakan. Diberi kesehatan dan umur panjang adalah nikmat tiada terkira. Terlebih lagi dikelilingi oleh orang-orang tersayang. Masih ada ibu yang sejak pagi-pagi sekali menyiapkan menu lebaran. Masih ada Ayah yang membangunkan untuk shalat subuh berjamaah. Masih ada adik-adik ku yang berisik sejak pagi-pagi sekali. Serta ponakan-ponakan lucu yang tertawa riang sambil berlari-lari keliling rumah. Yah, aku sangat bersyukur dengan itu semua. Karena hal paling menyakitkan bukanlah ketika kita tak punya seseorang yang membantu dikala kita membutuhkan tetapi hal paling menyakitkan adalah ketika kita merasa bahagia, tetapi tak memiliki seorang pun untuk berbagi kebahagiaan itu sendiri.
Minjem quote dari Bang Tere Liye dulu |
Minal Aidzin Wal Faidzin... (walau telat)
ReplyDeleteMinal Aidzin Wal Faidzin jg Bro Mukhsin,, Taqabbalallahu minna wa minkum
Delete