Skip to main content

KAWAN SAMPAI KE SURGA

"Dan Tidak dikatakan seseorang beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintainya dirinya sendiri"


Memasuki minggu ke 45 di komunitas 1minggu1cerita #1m1c. Kali ini temanya keren: Tentang Kawan.
Menemukan kawan sejati itu gampang-gampang susah. Ada yang butuh waktu lama untuk saling mengenal. Ada juga yang hanya dalam waktu singkat, persahabatan mereka sudah sangat erat layaknya saudara. 

Di jaman sekarang, sulit sekali menemukan kawan sejati. Karena beberapa orang mencari kawan melihat dari ada apanya... bukan apa adanya.

Beberapa orang memilih untuk berteman dengan orang cantik, tampan dan populer, alasannya agar mereka bisa kecipratan popularitas dan harga dirinya ikut terangkat. Ada juga yang yang memilih berteman dengan orang-orang pintar di kelas, alasannya agar tugas rumah lancar dan dapat contekan saat ujian. Ada juga beberapa orang yang memilih untuk berteman dengan orang-orang yang menurutnya lebih rendah dari derajatnya, alasannya agar ia memiliki budak yang bisa disuruh kesana kemari. 
Yah, di jaman sekarang ada beberapa orang yang memilih untuk berteman dengan maksud terselubung di dalamnya. Tetapi bukan tidak mungkin kita bisa menemukan orang yang benar-benar tulus terhadap kita. Melihat kita apa adanya. Memeluk kita saat merasa rapuh. Dan ikut merasa sedih saat kita tersakiti.

Apakah kamu punya kawan yang seperti itu?

Kalau diriku,, sepertinya punya... Namanya Zhi Zhi
Ia kawan dari kecil hingga sekarang. Ia dua tahun lebih muda dariku. Tetapi ia selalu bersikap dewasa dibandingkan aku. Aku mengenalnya saat aku duduk di bangku kelas 3 SD. Sedangkan dia masih kelas 1 SD. 
Rumahku dan rumahnya hanya dibatasi satu rumah tetangga. Dan bersama Zhi zhi aku menghabiskan masa kecilku yang bahagia. Mulai dari berangkat sekolah bareng, manjat-manjat pohon bareng, ngaji bareng dan kadang kita juga tidur siang bareng.

Jika ada teman-temanku yang sekarang berpikir aku sosok teman yang baik hati, maka salah satu alasannya adalah karena aku meniru sifat baik Zhi Zhi terhadapku.

Kata orang, jika ada orang yang berbuat baik padamu, maka jangan biarkan kebaikan itu putus di dirimu. Tetapi lakukanlah kebaikan yang lebih atau kebaikan yang sama pada orang lain. Jika kebaikan itu terus berlanjut terus menerus maka bisa jadi dunia yang kita tinggali ini akan menjadi lebih baik lagi tiap harinya.

Dia yang mengajarkan untuk selalu bersikap baik dan tulus pada orang lain. Memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan. Bukan berarti kita mengharap balasan yang lebih dari orang lain, tetapi karena orang beriman itu, akan mencintai saudaranya sendiri seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Dulu saat pertama kali keluar dari rumah dan pergi merantau ke kota yang tak ada seorang pun sanak family disana, maka dia yang menawarkan tempat tinggalnya. 

Saat aku untuk pertama kalinya mengikuti wawancara kerja di kota asing, dia yang setia menemani mulai dari hunting lokasi kantornya, wawancara hingga hari ketiga masuk kerja.

Yang kuingat waktu itu dia masih berstatus mahasiswa, sedangkan aku sudah memasuki dunia kerja. Tetapi entah kenapa dia terlihat lebih dewasa dibandingkan diriku. Dia menjagaku dengan baik. Meneleponku saat aku terlambat pulang kerja. Bertanya apakah mungkin aku nyasar atau salah naik angkot. Dia mengkhawatirkanku seperti mengkhawatirkan adik kecilnya. Dan diperlakukan seperti itu membuatku merasa berharga.

Selain itu, dia juga sangat manis. Aku belajar menulis karena dia juga. Saat ulang tahun ku yang ke 20, dia memberiku kado sebuah amplop yang didalamnya dia tulis puisi indah yang ia rangkai sendiri. Kalimat-kalimat yang ia rangkai di dalam puisi itu membuatku terharu. Untung saja dia wanita, seandainya dia pria, maka sudah pasti aku akan menyatakan cinta padanya duluan. Hehehe

Memasuki tahun 2017, intensitas pertemuan kami sudah agak berkurang. Dia sibuk dengan penyelesaian S2 nya dan aku sibuk dengan tugas kantor. Tetapi saat bertemu kembali, perbincangan kami seakan tak pernah habis. Obrolan kami sangat nyambung seolah-olah kami tak pernah terpisah jarak sama sekali. 

Aku bahagia bisa mengenalnya. Aku bersyukur masih bisa bersamanya sekarang. Dan kelak, jika waktu kami di dunia habis, dan kami harus terpisah. Aku ingin berdoa agar kelak dipertemukan lagi dengannya di Surga. Amin








 

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang