Pendapatku tentang sebuah pernikahan terus berubah-ubah seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pemikiranku. Sewaktu kecil dulu, aku berpikir bahwa pernikahan adalah akhir bahagia dari sebuah kisah cinta. Sama seperti yang diceritakan dalam buku dongeng seperti kisah Cinderella. "Cinderella bertemu pangeran tampan. Menikah lalu berbahagia selamanya" THE END...
Lalu saat aku beranjak remaja, aku berpikir bahwa pernikahan itu adalah masa-masa indah bersama kekasih hati. Di masa itu menurutku menikah itu berarti memiliki seseorang yang dapat menggenggam tanganku saat berjalan. Menopang tubuhku saat terjatuh. Atau menggendongku di pundaknya saat aku kelelahan. Lalu kemudian kami berbahagia berdua selamanya. THE END
Beranjak dewasa, pemikiranku sedikit berubah. Menurutku memutuskan menikah di awal memulai karir bukanlah pilihan yang tepat. Menikah dapat menghambat pengembangan diri dan pencapaian mimpi-mimpi. Di usia itu, aku masih memiliki segudang hal yang ingin aku wujudkan. Mengunjungi banyak tempat, bertemu banyak orang, mempelajari hal-hal baru, dan mencoba pengalaman baru. Di masa itu, aku begitu menikmati waktu kesendirianku.
Lalu kemudian kusadari bahwa waktu berlalu begitu cepat. Usiaku akan memasuki angka 30. Di masa itu, aku mulai merasa hatiku hampa dan sedih karena masih sendiri. Aku mulai merasa rendah diri dan terlihat menyedihkan. Aku juga mulai sesak saat orang lain terus bertanya kenapa aku masih betah sendiri.
Di hati mulai terbersit rasa iri saat melihat kawan-kawan lain tampak sangat berbahagia dengan keluarga kecilnya. Memiliki malaikat-malaikat lucu yang menemani hari-hari mereka. Lalu saat itu kupikir menikah sekarang adalah pilihan yang tepat. Tetapi ternyata jodohku tak kunjung datang.
Aku kadang bertanya-tanya dalam hati, kenapa jodohku tak kunjung datang???
Mungkin karena saat ini bukanlah waktu yang tepat. Mungkin juga jodohku yang terbaik masih sementara disiapkan oleh Tuhan. Yang pasti, jodohku belum datang saat ini karena niatku masih salah. Ibadah dan akhlakku masih berantakan. Pengetahuan dan wawasanku masih kurang. Dan masih banyak hal lain yang perlu kubenahi .
Setelah melewati masa sendiri dengan perasan hampa, aku memutuskan menghibur diri dengan memperbanyak membaca buku tentang pranikah dan mendengarkan nasehat dari orang tua atau menonton film bertema pernikahan. Hingga akhirnya kutemukan sebuah pencerahan bahwa :
"Menikah itu bukan membebankan diri pada orang lain. Sebaliknya menikah itu berarti memposisikan diri sebagai partner terbaik. Yang akan menemani pasangan kita menghadapi pasang surut kehidupan rumah tangga yang tak mudah"
"Menikah berarti menjadikan pasangan tempat untuk berlabuh dan membagi semua momen dalam hidup kita. Bahagia, sedih, rasa sakit, lelah dan impian-impian di masa depan"
"Menikah itu berarti memberikan diri seutuhnya kepada pasangan. Bukan hanya setengah-setengah. Menikah berarti menerima seseorang datang dan masuk dalam hidup kita membawa masa lalu, rasa sakit dan kenangan indah yang melekat di memorinya"
"Menikah itu seperti menemukan sebuah kotak kosong. Yang kemudian bersama pasangan sedikit demi sedikit mengisinya dengan saling memberi, saling mencintai, saling melayani, serta saling mendukung dan menguatkan"
Intinya menikah itu bukan hanya berisi cerita indah saja. Tetapi juga berisi ujian dan cobaan yang bisa datang dari arah mana saja. Tugas pasangan adalah saling menguatkan dan menghadapinya bersama-sama. Seperti qoutes dibawah ini:
"No Relationship is all sunshine. But two people can share one umbrella and survive the storm together"
Jadi hari ini, aku tidak menggalau lagi soal pernikahan. Aku memilih untuk memantaskan diri dulu dan menikmati masa-masa ini. Perkara jodohku akan datang cepat atau lambat, kuserahkan semuanya pada Ilahi, Sang Pemilik Hati. Aku percaya bahwa ketetapan dari Nya akan menjadi yang terbaik dalam hidupku...
mantap,,,,,
ReplyDeleteHohoho..yuk mari mantapkan diri dulu..perbaiki niat..mantapkan hati dan perbanyak ilmu...
Deletewahhh pengantin baru ya... selamat ya mbakkk semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah...
ReplyDeletedulu aq nikah muda.. pemikirrannya sama kyak mbak.. kyaknya pernikahan itu akhir dari segalanya.. jd sblm nikah banyak nangisnya wkkwkwkwk
tapi ternyata pernikahan adalah gerbang baru yang emang ga ada habisnya ����
Bener banget mbak..pernikahan itu memang seperti gerbang..jalan ke depan nya masih sngt panjang.. Eh..sy blm nikah loh mbak 😄 tp terima kasih sdh d berikan ucapan selamat d awal...sy anggap itu doa buat saya..sapa tau bener-bener bs mengakhiri masa lajang thn ini... Smoga mbak Yuni juga jadi keluarga sawala selalu..barakallahu
DeleteAku juga memilih untuk memantaskan diri terlebih dahulu sampai sang jodoh datang menjemput. Btw, makasih sharingnya mbak. Salam, muthihauradotcom
ReplyDeleteSALAM BALIK MBAK MUTHIHAURADOT.COM
DeleteMari memantaskan diri dulu ya
Semoga segera didekatkan jodohnya ya Mbak...:) Aamiin
ReplyDeleteMakasih doanya Mbak Dian...senangnya dapat banyak doa di awal tahun ini 😄.. Doa terbaik jg buat buat mbak Dian...makasih udah mampir
Deletesemoga didekatkan jodohnya mbak (2) aaamiiin
ReplyDeleteAmin Ya Rabbal Alamin... Makasih doax mbak Rahma Zaini...doa terbaik jg buat mbak Rahma Zaini dan keluarga 😌
DeleteAssalamualaikum. Halo Salam kenal :)
ReplyDeleteSebelum nya Saya mau ngucapin terimakasih, sudah berkunjung ke blog saya lanalouie.com :)
Umm....setuju Mba, menikah itu perjalanan tiada ujungnya. Apalagi 1-2 tahun pertama, jangan harap bisa happy kayak Cinderella, yg ada rajin banget berantem + nangisnya sampe shubuh.hihihi... padahal Saya aja pacarannya 5,5 thn, tapi pas menikah....lebih drama berantemnya. Itu Demi menyatukan isi 2 kepala.hehe..
Cuman kl dalam 1-2 thn Kita Dan pasangan bisa melewati Dan lulis ujian dgn Baik (nga pisah, nga cerai, nga ababil kayak taqy & Salma), insya Allah...Akan berujung mulusssss banget masuk tahun ke-3. Nga ada lg drama. Justru Kita ibarat jadi cenayangnya pasangan.
Tanpa pasangan Kita ngomong, Kita udah ngerti, paham Dan bisa baca pikiran dia.hehe..
Jadi, jangan takut menikah. Pantaskan diri, gali potensi diri, susun strategi karir, agar saat sudah menikah...psstt....sudah dapat jatah cuti 12 Hari (bukan lg karyawan baru yg susah nanti kalo mau minta cuti honeymoon) ;) hihihi...
Maaf kepanjangan. Salam kenal ya 😉
Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh
DeleteSalam kenal juga Mbak Lana ^_^
Terima kasih udah mau mampir di blog saya juga.
Iya bener banget mbak ,,setuju.. Menikah itu bukan hanya berisi cerita indah saja. Ada cerita sedihnya juga. Tetapi kita gak boleh takut menikah., karena apabila landasannya kuat yaitu untuk beribadah karena Allah.. Insya Allah pernikahannya akan diberkahi. Ah,, saya suka sekali sama nasehat akhirnya " Pantaskan diri dulu, Gali Potensi diri dulu, Susun strategi karir dlu, Nanti kalo sudah tiba waktunya, dia akan datang..." Kalo bukan di dunia mungkin di akherat kelak..
Sekali lagi makasih atas nasehatnya Mbak Lana.. Semoga Mbak Lana dan keluarga juga slalu diberikan keberkahan dan dilimpahkan kebaikan. Amin
Peluk dari jauh ^_^