Tanggal 12 Januari 2018 kemarin adalah peringatan hari kematian adik kecilku Muhammad Furqan yang ke 5 tahun. Lima tahun lalu tepatnya hari Kamis tanggal 12 Januari 2013, Bada Adzan Subuh, adik kecilku yang berumur 10 bulan dipanggil lebih dulu untuk menghadap Sang Pencipta. Radang Selaput Otak atau Meningitis kata dokter, penyakit yang diderita oleh adik kecilku itu. Bodohnya kami baru mengetahui nama penyakit yang diderita oleh adikku itu sesaat setelah ia menghembuskan nafas terakhir. Ah,, ada rasa penyesalan sangat dalam yang diderita oleh ayah dan ibuku karena tidak mengetahui penyakit ini dari awal.
Menurut beberapa sumber, Meningitis ini paling berisiko menyerang usia bayi dan balita. Lebih dari 50% dari semua kasus yang terjadi menyerang anak dalam kelompok usia ini. Meningitis merupakan peradangan pada selaput yang mengelilingi dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Dan biasanya penyebabnya adalah bakteri dan virus (dilansir dari health.liputan6.com tanggal 19.02.2013)
Adik kecilku itu lahir prematur di usia 7 bulan. Walaupun begitu ia tumbuh dengan baik. Di beberapa potret dirinya sebelum ia meninggal dunia, tampak wajah lucunya dengan senyum ceria, pipi chubby, dan badan yang gempal. Sampai sekarang pun saat melihat fotonya kembali, mataku pasti akan berkaca-kaca. Dan jika meneruskan untuk melihat potretnya yang lain, air mataku akan terjatuh tanpa sanggup kutahan.
Beberapa bulan sebelum dipanggil Sang Pencipta, adik kecilku itu sempat di opname di rumah sakit selama beberapa hari. Saat itu ia menderita Muntaber. Tetapi Alhamdulillah ia mampu bertahan dan kembali sehat. Dari kecil, kening adik kecilku itu selalu hangat, walaupun saat suhu badannya normal. Selain itu, ia sering muntah saat selesai minum susu. Karena hal itu, ayah dan ibuku membawanya ke dokter spesialis anak. Dan kata dokternya, adikku hanya punya kekurangan di sensor motoriknya. Jadi Pak dokternya menyarankan agar kami tiap hari melatih dan memberi rangsangan pada sensor motoriknya dengan cara unik dan menyenangkan. Bisa dengan menggerakkan tangan dan kakinya sambil bernyanyi.
Beberapa bulan sebelum dipanggil Sang Pencipta, adik kecilku itu sempat di opname di rumah sakit selama beberapa hari. Saat itu ia menderita Muntaber. Tetapi Alhamdulillah ia mampu bertahan dan kembali sehat. Dari kecil, kening adik kecilku itu selalu hangat, walaupun saat suhu badannya normal. Selain itu, ia sering muntah saat selesai minum susu. Karena hal itu, ayah dan ibuku membawanya ke dokter spesialis anak. Dan kata dokternya, adikku hanya punya kekurangan di sensor motoriknya. Jadi Pak dokternya menyarankan agar kami tiap hari melatih dan memberi rangsangan pada sensor motoriknya dengan cara unik dan menyenangkan. Bisa dengan menggerakkan tangan dan kakinya sambil bernyanyi.
Beberapa minggu sebelum kepergiannya, ibuku heran, karena adik kecilku itu sangat lahap menyantap buburnya sebagai makanan pendamping susu. Bahkan setelah makanannya habis, adik kecilku itu merengek meminta tambahan makanan lagi. Tetapi ibuku takut itu akan membuatnya sangat kekenyangan dan membuatnya muntah. Jadi saat itu ibuku tak memberinya tambahan bubur. Dan karena hal itu, ibuku sering merasa menyesal mengapa waktu itu tak memenuhi keinginan adik kecilku itu.
Di hari perpisahan dengannya, aku terus meyakinkan diriku sendiri, bahwa adik kecilku itu tidak mati. Aku menahan diri agar tidak meneteskan air mata. Tetapi rasanya sulit sekali. Ia hanya pergi kepada pemiliknya yang sejati. Aku meyakinkan diriku bahwa suatu hari nanti aku akan bertemu dengannya kembali.
Aku ikutan nahan air mata.. lagi nunggu anak aku selesai belajar. Moga bisa bertemu lagi nanti ya di surga. Amin. Meski baru 10 bulan rasanya banyak kenangannya ya :'( tapi pasti itu yg terbaik..
ReplyDeleteAmin Ya Rabbal Alamin... Makasih mbak Ucig udah mampir
DeleteWalau cuma 10 bulan, Alhamdulillah ada banyak kenangan indah yg bersama dedek bayi q itu, yg bs kita kenang sampai sekarang. Dan saya juga selalu percaya keputusan Tuhan selalu yg terbaik untuk kita semua.. ^_^
Aku dulu juga pernah menderita sakit serupa sewaktu berumur 3,5 tahun. Sempat koma di RS, tapi Alhamdulillah bertahan hidup hingga saat ini. Penyakit itu menimbulkan bekas pd kakiku shg aku tdk dapat berjalan sempurna dan hrs menggunakan kursi roda jika berjalan jauh :(
ReplyDeleteMakasih udah mampir dan berbagi pengalaman Mbak . Saya doakan semoga Ukhty Molyndi diberikan kesehatan selalu. Dan semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi segala ujian dari Nya. Amin
Delete