Skip to main content

DAY 3 : (CERPEN) KARENA HATIKU BERHARGA

Saat ini rasanya mataku sangat perih,, tetapi air mataku gak mau keluar. Udah ngiris bawang merah banyak. Udah coba nontoh film jepang sedih, tetapi air mataku sama sekali gak mau menetes. Ah, please jangan kira aku lebay karena untuk nangis aja harus ngiris bawang sekilo atau harus maraton nonton drama jepang dulu. Sebenarnya, aku baru aja abis dari dokter mata dan dokternya memvonis aku kena "Computer Vision Syndrome" atau sindrome penglihatan komputer. Jadi supaya mata gak kering dan iritasi, dokternya menganjurkan untuk membasahi mata dengan air mata selain dgn obat tetes mata. Tetapi gimana ya,, klo gak lagi sedih, air mataku gak bakalan menetes.

Itu ceritaku seminggu lalu. Hari ini kisahku jadi berbeda. 

    Air mataku tertahan di pelupuk mata, wajahku memerah karena berusaha keras menahan air mata ini agar tak terjatuh. Aku malu jika harus menangis di saat jam-jam sibuk kantor seperti sekarang ini. Saat ini rasanya kuingin berlari dan menari di bawah hujan lebat. Tetapi sialnya hari ini terang benderang, langit biru tak berawan dan matahari bersinar cerah sekali. Berbanding terbalik dengan hatiku yang mendadak suram kelabu dan rasanya air mataku akan turun deras sekali. 


Keesokan harinya..


    Tissue-tissue basah sudah bertebaran di kamarku. Mataku bengkak. Dan kepalaku rasanya pening sekali. Semalam aku menangis hingga tertidur. Ketika terbangun di pagi hari di wajahku tergambar jelas bekas air mata ku semalaman. Pagi ini aku masih berusaha menghapus air mataku yang tak berhenti mengalir, bahkan jika sekuat tenaga aku menahan nya ia tetap mengalir deras. 

"Hiks, tega sekali dia melakukan itu padaku yang mencintainya sepenuh hati", kataku sambil merobek undangan pernikahan dan melemparkannya ke tong sampah.

***bersambung..





Comments

  1. whatt?????seriusan....ehmmm jadi penasaran kelanjutan kisahnya

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang