Saat ini rasanya mataku sangat perih,, tetapi air mataku gak mau keluar. Udah ngiris bawang merah banyak. Udah coba nontoh film jepang sedih, tetapi air mataku sama sekali gak mau menetes. Ah, please jangan kira aku lebay karena untuk nangis aja harus ngiris bawang sekilo atau harus maraton nonton drama jepang dulu. Sebenarnya, aku baru aja abis dari dokter mata dan dokternya memvonis aku kena "Computer Vision Syndrome" atau sindrome penglihatan komputer. Jadi supaya mata gak kering dan iritasi, dokternya menganjurkan untuk membasahi mata dengan air mata selain dgn obat tetes mata. Tetapi gimana ya,, klo gak lagi sedih, air mataku gak bakalan menetes.
Itu ceritaku seminggu lalu. Hari ini kisahku jadi berbeda.
Air mataku tertahan di pelupuk mata, wajahku memerah karena berusaha keras menahan air mata ini agar tak terjatuh. Aku malu jika harus menangis di saat jam-jam sibuk kantor seperti sekarang ini. Saat ini rasanya kuingin berlari dan menari di bawah hujan lebat. Tetapi sialnya hari ini terang benderang, langit biru tak berawan dan matahari bersinar cerah sekali. Berbanding terbalik dengan hatiku yang mendadak suram kelabu dan rasanya air mataku akan turun deras sekali.
Keesokan harinya..
Tissue-tissue basah sudah bertebaran di kamarku. Mataku bengkak. Dan kepalaku rasanya pening sekali. Semalam aku menangis hingga tertidur. Ketika terbangun di pagi hari di wajahku tergambar jelas bekas air mata ku semalaman. Pagi ini aku masih berusaha menghapus air mataku yang tak berhenti mengalir, bahkan jika sekuat tenaga aku menahan nya ia tetap mengalir deras.
"Hiks, tega sekali dia melakukan itu padaku yang mencintainya sepenuh hati", kataku sambil merobek undangan pernikahan dan melemparkannya ke tong sampah.
***bersambung..
***bersambung..
whatt?????seriusan....ehmmm jadi penasaran kelanjutan kisahnya
ReplyDeleteseriusan? ini tidak seriusan,, ini fiksi haha
Delete