Skip to main content

DAY 7: ORANG YANG MENULIS

 


Orang - orang yang menulis itu sedang jatuh cnta. Jatuh cinta pada masalahnya, amarahnya, dan kegelisahannya, sehingga ia mau repot-repot menuangkan nya menjadi sebuah rekaman kata. Sesuatu yang mungkin tidak pernah ia lakukan untuk hal - hal lain. Sesuatu yang mungkin terpaksa ia lakukan untuk pelajaran di sekolah. Tetapi dengan senang hati ia lakukan untuk saat ini. Karena menulis membuatnya bahagia.

Orang - orang yang menulis jatuh cinta pada segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Mungkin mereka tidak menyadari itu hingga kelak di suatu hari ketika mereka membaca tulisannya sendiri. Saat keadaan telah berubah, saat hidup telah berjalan lebih baik, saat pikiran nya telah semakin lurus dan jernih. Mereka akan tersenyum membacanya kembali dan menertawakan dirinya sendiri. Menyadari ternyata mereka pernah berada di titik itu.. (dari buku Lautan Langit, Hal.193)

Jadi saat ini, apapun yang kamu rasakan, tulislah dan tuangkan dalam kata... untuk kelegaaan hatimu, dan ketenangan jiwamu, dan untuk jadi kenangan yang akan kau kenang kembali di masa depan. Atau akan dikenang lagi oleh seseorang yang menyayangimu ketika kau telah tiada. Menulislah untuk keabadian.

Comments

  1. setuju, karena otak kita memang tak bisa merekam semua kejadian yang terjadi dalam hidup, paling tidak jika diabadikan dalam tulisan bisa abadi ters kalo udah tua nanti bisa dibca ,bisa jadi ketawa-ketiwi sendiri ki baca i,, sambil dalam hati berkata"ohh ternyata saya pernah berada dalam fase ini"... sebelum saya jadi seperti ini saya pernah jatuh berkali-kali...hikss

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahah,, cocok
      Menulis juga buat kita sadar tentang proses yang telah kita lalui,
      jatuh bangun berkali kali,, dan akhirnya buat kita sadar dan syukur atas segala hal yg terjadi dalam hidup kita,,
      Jadi ayok rajin menulis lagi

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang