Akhwat imut picture |
Malam
ini... terasa sangat gerah. Mungkin karena musim kemarau sedang dalam masa
puncaknya. Beberapa teman sesama penghuni kost lebih memilih duduk di luar
menikmati udara malam, beberapa yang lain memilih ngadem di depan kipas angin,
sedangkan beberapa lainnya memilih untuk menghilangkan rasa panas dengan meneguk
minuman dingin yang di beli dari warung ibu kost. Aku pun merasa sangat gerah. Dan
memilih untuk melakukan ketiga hal tersebut sekaligus, duduk di depan kipas
angin sambil meneguk minuman dingin dengan pintu kamar terbuka lebar agar angin
malam bisa masuk menghalau panas. Tetapi rasa panas dan gerah yang kurasakan
sama sekali tak berkurang. Setelah kupikir – pikir lagi, ternyata panas yang
kurasakan bukan karena faktor cuaca atau panas bumi tetapi karena hatiku yang
terbakar melihat beranda facebook ku dipenuhi dengan foto-foto teman sekolah
dulu yang sudah naik pelaminan duluan. Hahahahaha, ternyata aku terbakar rasa
cemburu. Agak malu mengakuinya. Tetapi itu benar adanya. (*Istighfar
berulang-ulang)
Minggu
ini saja, ada 3 orang teman kelas waktu SMP dulu yang melangsungkan pernikahan
nya. Sedangkan beberapa orang lainnya sudah meng-upload undangan dan foto
prawedding dengan kekasih hatinya. Walaupun ada sedikit rasa iri di hati,
tetapi rasa bahagia dan syukur ku jauh lebih besar. Karena akhirnya teman-teman
ku itu mengakhiri masa lajang nya dan menggenapkan separuh agama nya serta
mengikuti sunnah Rasulullah. Mereka memulai lembaran baru dengan kekasih
hatinya.
Aku
mulai berpikir lagi, apa yang membuat ku merasa iri dan cemburu??? Hum.. Alasan
pertama, mungkin karena aku mulai berpikir bahwa aku telah kalah. Ibarat dalam
perlombaan lari, teman-teman ku telah lebih dulu menginjak garis finish.
Sedangkan aku, melihat garis finish nya saja, tidak. Nah, Saat kamu juga
merasakan hal yang sama dengan ku, kita perlu sama-sama merubah mindset kita
tentang sebuah ikatan pernikahan. Bahwa setelah ijab qabul itu terucap, kita
harus nya sadar bahwa itu bukanlah akhir perjalanan. Tetapi lebih kepada awal dari
sebuah kehidupan baru yang akan kita lewati dengan seseorang yang bernama
suami/istri. Dan bukan hanya itu, sebab pernikahan berarti bukan hanya tentang
menyatukan dua insan yang saling mencinta tetapi juga mengikat dua keluarga
besar yang berbeda.
Alasan
kedua, karena ketakutan yang tiba-tiba muncul seiring dengan bertambahnya
jumlah kerutan di sekitar mata. Hahahaha, salah. Maksudku seiring dengan
bertambahnya usia. Salah satu momok menakutkan bagi wanita adalah ketika usia
terus bertamban sedangkan nama yang akan bersanding dengan nama kita di undangan belum juga ditemukan. Ketakutan ini semakin menjadi-jadi tatkala usia
sudah hampir menginjak 30 tahun. Takut di cap tidak laku atau di cap perawan
tua membuat para wanita terkadang merasa minder dengan status single nya. Padahal
jika saja kita mau sejenak merenung dan berpikir jernih, Bukankah Allah sudah
menuliskan dalam firman Nya di Al Qur’an bahwa setiap manusia diciptakan
berpasang-pasangan. Siang dan malam, terang dan gelap, jantan dan betina, hitam dan putih, serta langit dan bumi. Lalu apa yang kau risaukan???
Garam yang dilaut dan Asam yang digunung kalau memang mereka ditakdirkan
bersama toh bakal ketemu juga di belanga. wkwkwwkwk
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (Al Qur'an: 36-36)
Alasan
ketiga, aku mulai takut stock orang baik atau laki-laki sholeh sudah habis.
Semakin terlambat menikah berarti semakin kecil peluang untuk menemukan
laki-laki yang sholeh. Pendapat ini pun dipatahkan oleh Al Qur’an, Allah telah
menjanjikan bahwa Laki-laki yang Shaleh akan mendapatkan wanita yang shalehah.
Sedangkan laki-laki pendusta akan mendapatkan wanita pendusta, dan Laki-laki
pezina akan mendapatkan wanita pezina. Lalu apa kita meragukan janji dari Allah
ini?
"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik" (Qs. An Nur:26)
So, tugas kita sekarang adalah membenahi diri dulu, memperbaiki kualitas
ibadah, memperbanyak doa, menjalin silaturahmi yang baik pada sesama dan
semakin mendekatkan diri pada Sang Maha Cinta. Jadi buat aku dan kamu..selamat
memperbaiki diri...^_^
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan