Judul Buku : Dare to Dream
Penulis :
John C. Maxwell (Penulis terlaris # 1 Versi New York Times)
Penerbit : PT Menuju Insan Cemerlang
Alih Bahasa : Leopold Christoporus
Editor :
Selvya Hanna
Cetakan :
Pertama, Agustus 2014
Layouter :
Ida
Cover Designer : Nicko Yoyanda Pratama
Sebuah
buku kecil manis berada dalam genggaman ku. Awalnya aku sedikit kecewa karena
kupikir buku yang ku pesan ini lebih besar dan tebal karena harganya juga
lumayan mahal. Tetapi ternyata buku ini berukuran mini dan hanya berisi 123
lembar. Aku mulai berpikir kira – kira perubahan apa yang akan diperbuat oleh
buku ini pada tubuh dan pikiranku. Aku sangat berharap besar pada buku ini
sejak pertama kali membaca judul di cover depan nya “Dare to Dream”, berani
bermimpi. Akhir – akhir ini hidup ku begitu membosan kan karena hidup ku
benar-benar datar dan minim tantangan. Aku benar-benar kehilangan mimpi,
harapan dan semangat ku di usia yang hampir menginjak seperempat abad ini. Aku
mulai merasa iri dengan teman-teman sekitarku yang begitu menikmati tetesan
peluh mereka dalam meraih mimpi.
Ada
yang bermimpi untuk mendapatkan beasiswa ke Luar Negeri, ada yang bermimpi bisa
meraih penghasilan 10 juta per bulan di usia 28 tahun, ada yang bermimpi
menjadi komikus terkenal, dan ada yang bermimpi bisa memberikan manfaat yang
besar bagi orang – orang disekelilingnya. Beberapa bulan kemudian aku mendapat
kabar dari mereka. Amma telah berhasil mendapat beasiswa ke Belanda, Fadly
sudah mulai merintis karirnya menjadi seorang komikus, dan Ammy berkat usahanya
dan perjuangannya membangun komunitas anak muda peduli lingkungan, kini ia
diutus menjadi delegasi Indonesia untuk mengikuti environment youth project di
USA. Mereka semua adalah contoh anak muda keren yang berani bermimpi, percaya
pada mimpinya, dan berani memperjuangkannya.
Wah
pasti menyenangkan sekali bisa mengetahui apa yang kita kejar dan ingin kita
wujudkan dalam hidup yang cuma sekali ini. Beberapa orang merasa sangat
kesulitan menemukan tujuan hidupnya. Bahkan sampai di akhir hayatnya ia sama
sekali tak tahu apa yang ia dikejar dalam hidup ini. Dan aku tak ingin seperti
mereka. Menghabiskan waktu seperti seekor hamster yang lelah berlari di dalam
kincir rodanya. Lelah dan berkeringat, menipu diri sendiri dengan terus
bergerak tetapi sebenarnya tak beranjak sedikit pun dari tempat semula.
Ok..back
to the review this book.
Buku
mini ini jika berada di tangan yang tepat pastilah bisa membakar semangat.
Tetapi jika di tangan yang salah, di tangan orang yang tidak percaya pada
kekuatan mimpi, buku ini hanyalah seperti lembaran-lembaran kertas biasa. Karena
buku ini berisi langkah-langkah yang mesti kita ambil untuk mewujudkan
mimpi-mimpi yang kita percaya. Berikut sedikit saya paparkan tentang langkah-langkah
yang bisa kita ambil:
Langkah
pertama adalah pegang dan wujudkan mimpi sejati kita. Perjuangkan terus mimpi
itu karena jika mimpi itu mati. Hidup ini ibarat burung yang patah sayapnya dan
tidak bisa terbang (Langston Hughes, Penulis dr Amerika serikat).
Langkah
kedua adalah Yakin pada diri sendiri. Banyak orang diluar sana yang dianugerahi
bakat luar biasa, fasilitas yang canggih dan kelebihan-kelebihan lain. Tetapi
karena ia tak yakin pada dirinya sendiri akhirnya sepanjang hidupnya ia hanya
menjadi orang yang biasa saja. Mengenali dan yakin pada diri sendiri adalah
kunci utama untuk mewujudkan mimpi itu. Jika pada diri sendiri saja kita sudah
tidak percaya, bagaimana mungkin orang lain mempercayai kita. John Milton
seorang penyair English pernah berkata “Keinginan yang kuat membangkitkan
inspirasi luar biasa dalam diri orang yang memilikinya. Ia menjamin keamanan
sang pemilik, menghidarkannya dari bahaya dan membawanya kepada kemuliaan
melalui ujian.
Langkah
ketiga adalah dengan tidak membangun monumen kesalahan kita. Dalam perjalanan
menuju mimpi itu, segala kemungkinan bisa saja terjadi. Jatuh bangun adalah hal
yang biasa. Kesalahan demi kesalahan akan datang mendatangi kita. Gagal
berkali–kali dan merasa menjadi tak berguna mungkin akan selalu menghantui.
Tetapi itu bukanlah sesuatu yang harus nya membuat kita berhenti melangkah.
Justru jadikan kesalahan itu sebagai pelajaran agar tidak terulang lagi di
perjalanan berikutnya.
Langkah
keempat adalah dengan terus belajar dan belajar terus. Menurut Lord
Chesterfield seorang Pemimpin Ingris mengatakan ada tiga kelas manusia di dunia
ini yaitu Pertama adalah mereka yang belajar dari pengalaman pribadi, mereka
disebut sebagai orang bijaksana. Kedua adalah mereka yang belajar dari
pengalaman orang lain, mereka disebut orang yang bahagia. Dan Yang ketiga
adalah mereka yang tidak mau belajar, entah itu dari pengalaman pribadi atau
pengalaman orang lain. Dan mereka dikenal sebagai si bodoh.
Langkah
kelima adalah Jangan pernah menyerah. Yang membedakan antara orang sukses dan
orang gagal adalah ketahanan mereka untuk tidak memasukkan kata menyerah dalam
kamus kehidupan mereka.
Buku
mini ini walaupun sangat singkat dan bisa dihabiskan dalam sekali duduk saat
membacanya, tetapi memberikan pengaruh luar biasa bagi orang-orang yang masih
memiliki harapan pada kekuatan sebuah mimpi. Banyak quote-quotes menarik dan
kisah-kisah luar biasa di dalamnya. Jadi selamat mencari dan membaca buku mini
yang luar biasa ini....
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan