Beberapa waktu lalu, aku menuliskan resolusi ku di tahun ini. Salah satunya adalah aku ingin menjadi Kakak yang baik buat adik-adik kecil ku. Aku anak ketiga dari tujuh bersaudara. Jadi aku masih punya empat adik kecil yang masih berstatus pelajar. Semangat belajar mereka berbeda-beda. Mungkin karena passion dan minat mereka juga berbeda-beda. Aku percaya setiap anak itu unik, termasuk adik-adik kecilku ini. Mereka punya bakat dan kemampuan masing-masing. Yang satu sedang memfokuskan diri belajar Bahasa Arab, yang satu lagi sedang belajar Ilmu Akuntansi (dia mengikuti jejakku), yang satu masih di Bangku SMP, tetapi sepertinya dia berminat di dunia tulis menulis, sedang yang paling bungsu, yang paling susah belajar. Tetapi sepertinya dia punya minat dalam menggambar. Karena tiap kali aku akan pulang ke kampung halaman, dia selalu titip untuk dibelikan pensil warna atau crayon.
Aku dan Adik-adik ku yang manis |
Setiap kali pulang ke rumah, Ibuku biasa meminta ku untuk menasehati adik-adik ku itu. Tetapi terkadang aku tak menemukan kata dan kalimat yang tepat untuk menasehati mereka. Karena aku suka dianggap sebagai kakak dan sahabat. Menasehatinya secara membabi buta, menyalahkan segala prilaku buruknya, hanya akan membuat mereka menjauhi atau bahkan menganggapku sebagai kakak yang kurang baik. Aku ingin memberi teladan yang baik buat mereka dalam bentuk prilaku ku. Tetapi aku sendiri masih terlalu banyak kekurangan. Aku hanya menghabiskan waktu ku untuk membaca dan menulis hanya saat mood ku sedang baik. Sedangkan saat mood ku sedang buruk aku memilih untuk tidur atau menonton TV. Jelas ini bukan contoh yang baik.
Aku lalu membuka kembali buku catatan dan jurnal ku selama kuliah. Dan aku menemukan banyak kalimat-kalimat motivasi yang berasal dari buku "Jutawan Sekolah-Mandiri di Usia Remaja karya Dodi Herianto".
Yah, aku ingin kembali menuliskan nya disini, kelak aku tak perlu menasehati adik-adik ku secara lisan, tetapi cukup kusuruh untuk membuka blog ini, hehehe.
Nasehat pertama, tentang Motivasi Belajar
"Ayo Belajar...!"
Buang rasa malas dalam dirimu. Singkirkan sifat tidak peduli dan tidak mau tahu. Nikmati bermacam-macam buah keberhasilan yang bisa kamu petik dari pohon belajar"
"Ayo Belajar...!"
karena Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan perihnya kebodohan
(Imam Syafi'i)
"ilmu itu bukan yang di hafal tetapi yang memberi manfaat"
(Imam Syafi'i)
Belajar adalah tangga pertama menuju pintu kesuksesan adik-adik ku sayang. Untuk sukses kita harus memiliki Semangat Belajar yang kuat, Kemauan Belajar yang tinggi, serta Rasa Ingin Tahu yang tak terbatas. Jadi jangan pernah merasa lelah dan bosan untuk belajar. Dan belajar itu bukan hanya di bangku sekolah. Kita bisa belajar di mana saja, kapan saja, dan kepada siapa saja. Cukup rendahkan hati untuk menerima segala hikmah dari setiap kejadian dan setiap orang yang kau temui.
Nasehat kedua, Usir Rasa Malu
Aku dan adik-adik ku didik untuk memiliki rasa malu yang besar. Pertama karena kami anak perempuan yang harus menjaga sikap dan sopan santun dimana saja. Kedua, karena kami juga paham bahwa Malu adalah sebagian dari iman. Tetapi kemudian, kami terkadang lupa untuk menempatkan rasa malu itu dengan tepat. Disuruh tampil di depan umum untuk mewakili kelas saja, terkadang alasan nya "Ah, tak bisa. Aku Malu"
Punya kemampuan menulis yang baik, lalu disuruh untuk mempublikasikannya, lalu berkata "Ah, tidak aku merasa malu. Tulisan ku masih jelek. Nanti aku diejek"
Punya bakat untuk membuat kue yang enak, dan memiliki peluang untuk memasarkan nya, kemudian terhenti karena merasa malu dianggap sebagai penjual kue.
Oh, adik-adik ku sayang, jangan seperti itu. Jika rasa malu membuat potensi dalam diri mu tidak berkembang maksimal dan kemampuanmu tidak terasah. Maka usir rasa malu itu. Gali segala potensi dalam dirimu dan ambil peluang di depan matamu. Apapun itu selagi halal dan benar. Maka lakukan saja. Jangan hiraukan omongan para pendengki, dan pecundang yang berusaha merobohkan tekadmu.
Nasehat ketiga, Pupuk Sikap Disiplin
Adik ku sayang... kau pasti tahu bahwa sikap disiplin juga merupakan bagian yang harus kau miliki untuk bisa sukses. Ibarat tangga, maka disiplin adalah kedua sisi penjaga yang membuat mu lebih muda menapakkan kaki melangkah ke atas. Ia akan membimbing dan membantumu untuk sampai pada puncak. Oleh sebab itu, pupuk dan tumbuh kembangkan sikap disiplin ini sejak awal. Agama kita sudah mengajarkan prilaku disiplin ini sejak dahulu kala. Dalam bentuk pelaksanaan Sholat Lima Waktu. Semua ada aturan dan waktu pelaksanaan nya. Agar apa? Agar kita bisa disiplin. Kita harus sadar bahwa tiap manusia yang hidup di dunia ini memiliki waktu yang sama selama sehari dan semalam, yaitu 24 jam. Nah tugas kita adalah menggunakan nya sebaik-baik nya. Mengatur jadwal untuk belajar, melatih skill, membantu ayah dan ibu, serta untuk beribadah Kepada Sang Pemilik Hidup. Oleh karena itu, kita harus disiplin agar hidup kita selama 24 jam sehari semalam bisa lebih terarah.
Nasehat keempat, Kerja Keras
JIka kau lihat orang-orang diluar sana yang sukses dengan hidupnya. Itu pertanda bahwa ia telah bekerja keras. Seorang Atlet yang latihan 16 jam sehari akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan medali emas dibandingkan dengan atlet yang latihan 8 jam sehari. Karena apa? Karena kerja keras. Kerja keras bukan hanya berarti bekerja lebih keras daripada orang lain, tetapi juga berarti menggunakan metode yang tepat. Menggabungkan antara bekerja keras dan bekerja cerdas. Untuk meraih hasil tertentu, kita harus memiliki visi dan misi yang jelas. Tahu apa yang hendak kita capai dan bagaimana cara mencapainya. Kemudian Kombinasikan dan Gabungkan Semangat untuk belajar lebih banyak, menerapkan disiplin yang ketat, serta Pentingnya menempatkan rasa malu yang tepat. Maka dengan begitu hasil yang akan kita raih akan menjadi luar biasa. Intinya bekerja keras berarti tidak akan menyerah sebelum tujuan itu tercapai. Jika jatuh bangun lagi. JIka gagal coba lagi. Jika rugi usaha lagi.Maka semua tahap yang kita lalui akan menjadi pengalaman berharga dan ilmu yang berguna.
Nasehat kelima, Mulailah
Sama seperti dirimu, kakak mu ini pun sedang berusaha untuk lebih baik lagi tiap harinya. Belajar, Bekerja, dan Beribadah lebih baik lagi. Bukan Esok atau tahun depan. Tetapi sekarang. Harus dimulai dari sekarang. Nikmat hidup ini tak selamanya akan kita rasakan. Waktu terus berjalan, tanpa terasa kita akan semakin menua. Dan saat nya nanti harus kembali pada Sang Pemilik Kehidupan. Lalu bagaimana kita mempertanggung jawabkan hidup kita ini???
Semuanya tergantung dari bagaimana kamu melewati hidup mu tiap detiknya. Hidupmu adalah milikmu sendiri. Yang kelak akan kau pertanggung jawabkan di hadapan Ilahi. Jadi berhenti terus berpangku tangan dan bermalas-malasan. Segera susun langkah terbaik. Untuk hidup yang baik di dunia maupun di akherat kelak...
MULAI DARI DIRI SENDIRI...
MULAI DARI HAL TERKECIL...
DAN MULAI DARI SEKARANG...
Source: http://www.imgrum.net/ |
Tulisan ini diikutkan dalam Writing Challenge Minggu kedua
1 Minggu 1 Cerita #1M1C
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan