Weekend dan Hari Libur itu selalu istimewa buat pekerja sepertiku. itu menjadi hal yang paling kutunggu-tunggu setelah gajian, hahahah. Padahal dulunya, waktu masih berstatus pengangguran pasca kuliah, aku lumutan di rumah gara-gara bingung nggak tau mau ngapain. Waktu itu aku berdoa semoga bisa segera mendapatkan pekerjaan. Terus bisa ngerasain kerja di ruangan Ber AC. Ngerasain berangkat dari pagi terus pulang sore. Abis itu ngerasain stress dan sibuknya pas akhir bulan.
Dan.. Jeng Jeng.. doaku terkabul. Aku sudah punya pekerjaan, Alhamdulillah... Walaupun bukan di perusahaan besar, tp lumayanlah sudah punya penghasilan sendiri. Belajar banyak hal dari awal. Sekarang sudah benar-benar merasakan susahnya jadi karyawan. Berangkat pagi pulang malam, hampir tiap hari. Bertatapan dengan layar komputer berjam-jam. Meja kerja dipenuhi tumpukan kertas dan stress yang muncul kadang-kadang. Dibandingkan merasa stress, aku malah lebih banyak merasa jenuh dan bosan, karena pekerjaan tiap hari itu-itu saja. Dan weekend adalah waktu yang paling kutunggu-tunggu. Karena di hari libur dan weekend aku benar-benar bisa istirahat. Meluruskan punggung, merasakan nikmatnya tidur siang. Bisa baca novel yang beratus-ratus halaman. Bisa melakukan hobby seperti menggambar, menulis atau menonton drama korea. Sekali-kali keluar rumah untuk mengikuti seminar, duduk berjam-jam di toko buku, atau mengujungi teman atau kerabat.
Dan Weekend kemarin aku memutuskan untuk mengajak adikku jalan-jalan ke pantai Losari. Adikku sudah berada di Makassar sejak beberapa bulan yang lalu, dan sekalipun aku belum pernah mengajaknya jalan-jalan kesana. Alasannya, karena aku bingung mau naik transportasi umum apa kesana (*nasib gak bisa bawa kendaraan sendiri). Kalo mau naik pete-pete, aku bingung harus naik Pete-Pete apa. Kalo mau naik Bus Trans Maminasata, berarti sampai losari nya tengah hari atau sore hari. Karena, Busnya biasa mulai beroperasi jam 10 pagi. Sedangkan aku maunya pagi-pagi sekali. Trus kalo mau naik Taksi, aduh pasti bakal mahal banget. Dan, ternyata ada pilihan lain yang bagus dan murah. Ada Go Car. Yes,, aku pun langsung mengunduh aplikasinya dari Playstore. Aplikasinya lumayan mudah untuk dipahami. Tinggal set dimana kita mau dijemput, terus pilih lokasi yang akan kita tuju, dan ongkos nya langsung terpampang pada layar. Supaya lebih hemat, aku membayar dengan Go Pay. Jadi cerita kita transfer uang ke GO Pay bisa via ATM, Sms Banking, atau langsung TopUp dengan driver Go Car nya. Lalu setiap transaksi yang kita lakukan, akan dipotong dari uang yang kita setorkan di awal. Kalo memakai Go Pay, ongkosnya lebih murah daripada bayar Tunai. Aku yang dijemput di wilayah Hertasning menuju ke Pantai Losari, cukup bayar Rp 20.000 saja dengan Go Pay. Lebih hemat kan?
Jadi tinggal buka aplikasi Go-Jek. Pilih lokasi jemputan dan lokasi tujuan, lalu muncul harga yang harus dibayar. Kalo harganya sudah cocok tinggal klik pesan Go Car. Dan sistem akan otomatis mencarikan kita driver yang paling dekat dengan lokasi kita. Cukup menunggu beberapa menit, dan Driver Go Car nya akan menelpon untuk memastikan bahwa kita mau dijemput dimana. Untuk memastikan, Sistemnya akan mengirimkan Nama Driver, Foto, dan Nomor Plat Mobilnya. Menurutku lumayan aman seh. Tetapi tetap pastikan untuk berangkat bersama Mahram atau punya teman seperjalanan.
Dan hanya beberapa menit menunggu, Mobil Go Car nya udah datang menjemput. Alhamdulillah dapat driver yang baik. Bawa mobilnya pelan dan hati-hati sekali, walaupun pagi itu jalanan agak sepi. Karena aku dan adikku berangkat sebelum pukul 7 pagi. Dan yeay,, aku akhirnya bisa menginjakkan kaki lagi disana setelah sekian lama, hahaha.
Senang sekali bisa melihat senyum di wajah adikku hari itu. Dan sama seperti hari minggu lainnya. Pantai Losari di Minggu pagi selalu penuh sesak dengan orang-orang. Aku sendiri terakhir menginjakkan kaki di Losari itu tahun lalu. Sekarang sudah semakin rapi. Spot untuk selfie semakin banyak, hehehehe.
Senam Aerobik ibu-ibu |
Hari itu ada banyak sekali kegiatan. Mulai dari senam pagi, acara komunitas, acara bersih-bersih oleh karang taruna, Ada acara persatuan apoteker, dan masih banyak lagi. Karena masih lumayan pagi, aku hanya berjalan-jalan santai sambil menghirup banyak-banyak udara pagi. Ini jadi relaksasi tersendiri buat diriku. Hal ini bisa membuat urat-urat syaraf yang tegang selama enam hari kerja menjadi agak mengendur. Menyenangkan rasanya menimati semilir angin di pagi hari, Memandangi orang yang berlalu lalang, dan ikut terbawa dengan energi positif orang-orang yang berada disana. Anak-anak yang berlarian gembira, Wanita paruh baya yang bermandi keringat setelah senam, pasangan suami istri yang mendorong kereta bayi, dan masih banyak lagi. Yang pasti wajah mereka semua menunjukkan kebahagiaan. Walaupun aku tak tahu masalah apa yang terjadi dalam hidup mereka saat ini.
Tetapi ada satu pengalaman kurang mengenakkan saat berkunjung ke losari. Jadi ceritanya waktu itu, setelah puas jalan kesana kemari dan selfie-selfie. Aku lalu mengajak adikku mencari sarapan pagi. Waktu itu aku ingin sekali menyantap bubur ayam, tetapi setelah mencari kemana-mana, aku tidak melihat satu pun penjual bubur ayam. Karena perut sudah mulai keroncongan, aku memutuskan untuk makan cemilan pisang epe dulu. Lumayan untuk mengganjal perut. Pilihanku jatuh pada warung tenda yang letaknya menghadap kelaut tak jauh dari Mesjid Terapung Amirul Mukminin. Sepertinya ibu yang jualan juga ramah. Maka akupun langsung duduk dan memesan dua porsi pisang epe dan dua porsi jus buah. Tak lama, pisang epe yang kami pesan sudah berpindah dari piring masuk ke dalam perut. Hahahha, soalnya dari tadi sudah kelaparan. Aku pun beranjak dari tempat duduk dan menuju ke tempat pembayaran. Seingatku dulu harga pisang Epe itu Rp 8.000,-/porsi nya dan untuk Jus buah sekitar Rp 10.000,-/gelas. Tetapi pas bertanya berapa yang harus kubayar, aku agak kaget karena aku harus membayar Rp 80.000,-Berarti untuk satu porsi Pisang Epe dan Jus nya itu Rp 40.000,- Wuah itu lumayan mahal menurutku.. Syukur aku bawa uang lebih di dompet. Jadi walaupun agak mahal, aku masih sangguplah membayarnya. Tetapi aku kapok banget makan di tempat itu lagi. Lalu aku memberanikan diri untuk bertanya kenapa bisa sampai semahal itu. Lalu ibu itu menjelaskan bahwa lapak yang mereka pakai untuk jualan disewa Rp 1.000.000,- untuk tiga hari. Ya udahlah kalo seperti itu. Toh Pisang Epe nya tadi sudah jadi penyelamat disaat perut ku benar-benar keroncongan. Hahahahaha
Perjalanan seperti ini seru sekali. Aku merasa jadi mirip sama turis-turis yang berkunjung ke negara lain. wkwkwkkwkw...
"Jadilah turis di kotamu sendiri, nikmati setiap perjalanan, rasakan atmosfer berbeda dengan memperhatikan detail-detail yang sering luput dari pandangan mata. Langkahkan kakimu mengikuti arah angin berhembus, tersenyumlah pada setiap orang yang kau temui, dan syukuri nikmat kehidupan ini"
Bahagianya menikmati pemandangan pantai losari dan sejuknyaa udaraa pagi 😁😊
ReplyDeleteHihihi Iyah Mbak Lucky, bahagiaku mah sederhana, bisa menghirup sejuk nya udara pagi bisa sudah bersyukur banget ^_^
DeleteSalam kenal Mbak, makasih udh mampir