Pada zaman dahulu kala ada seorang pengembara yang melakukan sebuah perjalanan. Ia mendapat julukan sebagai pengembara bodoh. Mengapa??? Karena ia sering tertipu oleh orang yang ditemuinya. Suatu hari ia melalui sebuah perkampungan. Di kampung itu ia lalu bertemu seorang ibu tua yang meminta tolong karena anaknya sakit. Sang Pengembara lalu memberikan uang pada ibu tersebut. Sang ibu tua tadi lalu mengucapkan banyak terima kasih lalu segera berlalu. Keesokan harinya Sang Pengembara lalu bertemu seorang anak laki-laki kecil yang meminta tolong karena sudah berhari-hari tidak makan. Ia pun memberikan bekal makanan yang masih tersisa untuk dirinya kepada anak tersebut. Lalu setelah itu datang seorang nenek tua renta meminta sepatu yang ia gunakan karena kakinya merasa kedinginan. Lalu ia pun memberikan sepatunya.
Cerita kebaikan hati Sang Pengembara pun beredar di seluruh kampung. Orang-orang lalu datang menemuinya dan mengarang cerita-cerita sedih untuk mengambil keuntungan dari Sang Pengembara. Lambat laun seluruh harta Sang Pengembara habis. Sehingga yang tersisa pada diri Sang Pengembara hanyalah selembar kain untuk menutup tubuhnya. Walaupun begitu Sang Pengembara tetap tersenyum bahagia karena telah membantu orang lain. Setiap memberikan sesuatu pada orang lain, ia akan tersenyum dan berkata: Semoga anda bahagia.
Kini Sang Pengembara sudah tak punya apa-apa lagi. Ia lalu melanjutkan perjalanannya dan memasuki sebuah hutan. Di sana ia bertemu dengan siluman yang sangat kelaparan. Siluman itu ingin memakan tubuh Sang Pengembara. Maka ia pun memohon pada Sang Pengembara dan menggunakan kata-kata manis untuk menipunya. Dan tentu saja Pengembara itu tertipu. Ia kemudian memberikan tangannya untuk disantap Sang Siluman. Tetapi siluman memohon untuk menyantap tangan satu lagi. Maka Sang Pengembara memberikan tangan satu lagi. Tetapi Sang Siluman masih belum kenyang dan meminta untuk menyantap kaki Sang Pengembara. Dan Sang Pengembara tetap memberikannya. Sehingga yang tersisa hanya kepala Sang Pengembara. Sang Siluman juga sudah memakan mata Sang Pengembara. Karena sudah kenyang, Sang Siluman mengucapkan terima kasih pada Sang Pengembara. Dan Berkata, "Berkat kau, aku merasa kuat kembali. Sebagai imbalannya, aku akan memberikanmu hadiah ini". Ia lalu meletakkan kertas di dekat kepala Sang Pengembara lalu Siluman itu pergi begitu saja. Ternyata Sang Siluman meninggalkan selembar kertas yang bertuliskan "Dasar Manusia Bodoh".
Sang Pengembara yang tidak bisa melihat tulisan itu dan tak tahu apa-apa lalu menangis haru. Sang Pengembara merasa begitu bahagia karena telah menolong Sang Siluman. Air mata harunya terus mengalir karena mendapat hadiah dari Sang Siluman. Itu pertama kalinya ada seseorang yang memberikan hadiah padanya. Dia berkata "Terima Kasih. Terima Kasih. Aku sangat senang. Terima Kasih. Semoga kamu terus berbahagia". Air mata bahagianya itu terus mengalir deras. Hingga ia pun meninggal dengan senyum bahagia di wajahnya.
Kisah pengembara bodoh ini diselipkan di Film Anime Fruit Basket (Silahkan baca review nya disini). Mari berpikir sejenak tentang sikap Sang Pengembara itu. Apakah Sang Pengembara ini benar-benar bodoh sehingga tidak tahu kalau orang lain menipunya??? Tentu saja Tidak. Sang Pengembara mungkin saja tahu kalau orang itu menipunya dan hanya ingin mengambil keuntungan dari dirinya. Hanya saja... Sang Pengembara benar-benar tak sanggup jika harus mengabaikan orang lain yang meminta tolong padanya disaat dirinya masih memiliki kemampuan untuk membantu.
Aku sendiri tak menganggap bahwa dia orang yang bodoh. Aku malah sangat respek terhadap kebaikan hati Sang Pengembara. Sang Pengembara itu telah melakukan tugas nya dengan sangat baik sebagai manusia. Ia hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Dia tak pernah berpikir tentang masalahnya sendiri. Tetapi juga tentang masalah orang lain. Dia membantu orang lain bukan karena terpaksa, tetapi karena ia memang benar-benar ingin melakukannya. Kebahagiaanya adalah ketika bisa melihat senyum orang lain.
Bagi orang lain, hal itu pasti dianggap sebuah kebodohan. Bagaimana mungkin kita memikirkan masalah orang lain, sementara diri kita sendiri tak lepas dari masalah. Bagaimana mungkin kita membantu orang lain, sedangkan diri kita sendiri pas-pas an? Disitulah letak kebesaran hati Sang Pengembara. Ia tak pernah merasa ditipu atau dibodohi. Sang Pengembara hanya berpikir tentang bagaimana cara membantu orang lain dengan apa yang ia punya. Bagi Sang Pengembara kebahagiaan sejati adalah ketika bisa memberi kebahagiaan pada orang lain. Dan di jaman sekarang, baik hati itu dianggap sebuah kebodohan. Kenapa? Karena banyak sekali orang diluar sana, yang sangat senang mengambil keuntungan dari si baik hati ini.
Kehadiraan orang-orang seperti Sang Pengembara ini akan membuat dunia ini menjadi lebih indah disaat orang-orang saling sikut menyikut untuk menaikkan jabatan. Orang-orang seperti Sang Pengembara akan membuat dunia ini menjadi lebih ceria disaat orang lain saling tikam menikam untuk mempertahankan hidupnya sendiri. Orang-orang seperti Sang Pengembara hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Ia berusaha keras untuk menjadikan hidupnya yang cuma sekali ini menjadi lebih bermakna dan tidak hanya numpang lewat saja. Semoga aku pun bisa membuat hidupku yang cuma sekali ini tidak hanya numpang lewat saja. Tetapi juga bisa memberi arti besar bagi kehidupan orang lain.
Rasullulah Saw pernah bersabda bahwa "Sebaik-baik manusia adalah Yang Paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain".
Aku sendiri tak menganggap bahwa dia orang yang bodoh. Aku malah sangat respek terhadap kebaikan hati Sang Pengembara. Sang Pengembara itu telah melakukan tugas nya dengan sangat baik sebagai manusia. Ia hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Dia tak pernah berpikir tentang masalahnya sendiri. Tetapi juga tentang masalah orang lain. Dia membantu orang lain bukan karena terpaksa, tetapi karena ia memang benar-benar ingin melakukannya. Kebahagiaanya adalah ketika bisa melihat senyum orang lain.
Bagi orang lain, hal itu pasti dianggap sebuah kebodohan. Bagaimana mungkin kita memikirkan masalah orang lain, sementara diri kita sendiri tak lepas dari masalah. Bagaimana mungkin kita membantu orang lain, sedangkan diri kita sendiri pas-pas an? Disitulah letak kebesaran hati Sang Pengembara. Ia tak pernah merasa ditipu atau dibodohi. Sang Pengembara hanya berpikir tentang bagaimana cara membantu orang lain dengan apa yang ia punya. Bagi Sang Pengembara kebahagiaan sejati adalah ketika bisa memberi kebahagiaan pada orang lain. Dan di jaman sekarang, baik hati itu dianggap sebuah kebodohan. Kenapa? Karena banyak sekali orang diluar sana, yang sangat senang mengambil keuntungan dari si baik hati ini.
Kehadiraan orang-orang seperti Sang Pengembara ini akan membuat dunia ini menjadi lebih indah disaat orang-orang saling sikut menyikut untuk menaikkan jabatan. Orang-orang seperti Sang Pengembara akan membuat dunia ini menjadi lebih ceria disaat orang lain saling tikam menikam untuk mempertahankan hidupnya sendiri. Orang-orang seperti Sang Pengembara hidup bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Ia berusaha keras untuk menjadikan hidupnya yang cuma sekali ini menjadi lebih bermakna dan tidak hanya numpang lewat saja. Semoga aku pun bisa membuat hidupku yang cuma sekali ini tidak hanya numpang lewat saja. Tetapi juga bisa memberi arti besar bagi kehidupan orang lain.
Rasullulah Saw pernah bersabda bahwa "Sebaik-baik manusia adalah Yang Paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain".
Woa..Fruit Basket favoritku...tapi ga inget tentang cerita si pengembara ini.
ReplyDeleteTatat
Wuah,,, suka fruit basket juga yak ^_^ sama...
Deletehihihi sama-sama penggemar anime ternyata
ini ada di eps 9 kalo ndk salah. Waktu itu momiji yang cerita tentang kisah pengembara bodoh ini ke kyo dan yuki. Soalnya cerita ini mirip sama kebaikan hatinya honda toru
Bodoh itu relatif,pada dasarnya mungkin seseorangtidak bisa pada suatu bhidangtetapi sangat ahli pada bidang yanglainnya
ReplyDeletePUBLIC SPEAKING SEMARANG
That's right.. setuju banget
DeleteTetapi cerita tentang pengembara ini bukan tentang bodoh yang sebenarnya secara akademik, tetapi karena sang pengembara ini sangat mudah ditipu dan dibodohi oleh orang - orang sekitarnya makanya ia disebut sebagai pengembara terbodoh.
But thanks udah mampir ^_^ salam kenal