Dan tinggal menghitung hari kita akan berada di akhir tahun 2017. Lalu apa kabar resolusi yang kita buat di awal tahun ini?
Kalo diriku sendiri resolusinya masih banyak yang belum tercapai. Terutama yang berhubungan dengan blog ini. Di awal tahun aku menargetkan untuk memposting lebih dari 100 tulisan. Minimalnya 101 tulisan. Tetapi sampai saat ini yang kuposting baru 96 tulisan. Berarti masih tersisa 5 tulisan lagi untuk mewujudkannya.
Masih ada sekitar 10 hari lagi menuju tahun 2018. Mungkin aku akan bisa mewujudkan resolusi ini. Yah mungkin saja. Jika penyakit malasku tidak kambuh. Atau jika moodku tetap bagus. Yaps dan selalunya aku menemukan banyak alasan untuk menunda-nunda menulis di blog ini. Padahal aku punya banyak sekali ide menulis di kepala. Tetapi mulai menuliskan dan menyelesaikannya hingga akhir itu yang sangat susah.
Dulu aku pernah berpikir bahwa menulis itu mudah dan menyenangkan. Karena tinggal menghentakkan jari-jari di atas keyboard, merangkai kata-kata ke dalam kalimat lalu mengklik kata publikasikan di blog. Gampang sekali....
Lalu jika sudah diposting dan aku membacanya lagi, aku mulai senyum-senyum sendiri. Karena setiap tulisan yang kuketik sendiri tersimpan kenangan dan perasaan di dalamnya. Tetapi itu dulu...dulu sekali. Saat aku masih merasa bebas untuk menuliskan segala hal yang kurasakan. Sekarang sudah berbeda. Sekarang rasanya aku tak bisa lagi menulis sesuka hatiku, menumpahkan perasaanku, mengetikkan segala rasa kesal atau bahagiaku. Karena apa? Karena aku tak lagi berpikir bahwa tulisan ini hanya untuk diriku sendiri. Sedikit atau banyak tulisan ini akan dibaca oleh orang lain. Dan saat sudah berhubungan dengan orang lain, seringnya aku akan mencoba untuk memakai topeng agar terlihat baik atau lebih tepatnya pura-pura baik. Dan begitu pula dengan tulisanku yang sekarang.
Jika aku mulai mengetikkan beberapa kalimat, aku lalu menghapusnya kembali karena takut orang lain akan menganggap tulisanku tulisan sampah. Yah ketakutan ini yang kemudian membuatku tak menganggap menulis itu sesuatu yang mudah dan menyenangkan seperti dulu. Ini seperti aku ingin berlari tetapi sebelah kakiku terikat bola baja yang kemudian membuatku merasa berat. Perasaan ini sangat tak menyenangkan. Aku ingin seperti dulu yang menuliskan sesuatu dengan mudah dan perasaan bebas tanpa beban. Maka dari itu aku harus menanamkan dalam otakku bahwa menulis adalah caraku untuk menyenangkan dan berkomunikasi dengan diri sendiri. Mengobati luka hati yang masih tersimpan lama. Aku menulis untuk menjernihkan pikiran dan menemukan diriku sendiri apa adanya. Aku menulis agar aku bisa tetap ada walaupun fisikku nanti telah tiada. Karena tulisan akan tetap ada bahkan jika pemiliknya telah tiada.
Aku ingin bisa menulis hari ini, esok dan esoknya lagi tanpa beban lalu tetap menulis hingga tanganku mulai keriput dan otakku menciut. Karena apa? karena menulis adalah salah satu caraku berbahagia.
Kalo diriku sendiri resolusinya masih banyak yang belum tercapai. Terutama yang berhubungan dengan blog ini. Di awal tahun aku menargetkan untuk memposting lebih dari 100 tulisan. Minimalnya 101 tulisan. Tetapi sampai saat ini yang kuposting baru 96 tulisan. Berarti masih tersisa 5 tulisan lagi untuk mewujudkannya.
Masih ada sekitar 10 hari lagi menuju tahun 2018. Mungkin aku akan bisa mewujudkan resolusi ini. Yah mungkin saja. Jika penyakit malasku tidak kambuh. Atau jika moodku tetap bagus. Yaps dan selalunya aku menemukan banyak alasan untuk menunda-nunda menulis di blog ini. Padahal aku punya banyak sekali ide menulis di kepala. Tetapi mulai menuliskan dan menyelesaikannya hingga akhir itu yang sangat susah.
Dulu aku pernah berpikir bahwa menulis itu mudah dan menyenangkan. Karena tinggal menghentakkan jari-jari di atas keyboard, merangkai kata-kata ke dalam kalimat lalu mengklik kata publikasikan di blog. Gampang sekali....
Lalu jika sudah diposting dan aku membacanya lagi, aku mulai senyum-senyum sendiri. Karena setiap tulisan yang kuketik sendiri tersimpan kenangan dan perasaan di dalamnya. Tetapi itu dulu...dulu sekali. Saat aku masih merasa bebas untuk menuliskan segala hal yang kurasakan. Sekarang sudah berbeda. Sekarang rasanya aku tak bisa lagi menulis sesuka hatiku, menumpahkan perasaanku, mengetikkan segala rasa kesal atau bahagiaku. Karena apa? Karena aku tak lagi berpikir bahwa tulisan ini hanya untuk diriku sendiri. Sedikit atau banyak tulisan ini akan dibaca oleh orang lain. Dan saat sudah berhubungan dengan orang lain, seringnya aku akan mencoba untuk memakai topeng agar terlihat baik atau lebih tepatnya pura-pura baik. Dan begitu pula dengan tulisanku yang sekarang.
Jika aku mulai mengetikkan beberapa kalimat, aku lalu menghapusnya kembali karena takut orang lain akan menganggap tulisanku tulisan sampah. Yah ketakutan ini yang kemudian membuatku tak menganggap menulis itu sesuatu yang mudah dan menyenangkan seperti dulu. Ini seperti aku ingin berlari tetapi sebelah kakiku terikat bola baja yang kemudian membuatku merasa berat. Perasaan ini sangat tak menyenangkan. Aku ingin seperti dulu yang menuliskan sesuatu dengan mudah dan perasaan bebas tanpa beban. Maka dari itu aku harus menanamkan dalam otakku bahwa menulis adalah caraku untuk menyenangkan dan berkomunikasi dengan diri sendiri. Mengobati luka hati yang masih tersimpan lama. Aku menulis untuk menjernihkan pikiran dan menemukan diriku sendiri apa adanya. Aku menulis agar aku bisa tetap ada walaupun fisikku nanti telah tiada. Karena tulisan akan tetap ada bahkan jika pemiliknya telah tiada.
Aku ingin bisa menulis hari ini, esok dan esoknya lagi tanpa beban lalu tetap menulis hingga tanganku mulai keriput dan otakku menciut. Karena apa? karena menulis adalah salah satu caraku berbahagia.
Waah hebat targetnya 101 tulisan per tahun. Ngeblog memang harus konsisten. Duh jadi malu sama blog sendiri
ReplyDeleteHalo Mbak Helena
DeleteSebenarnya target nulis 101 tulisan jg baru kumulai tahun ini
Thn lalu aku cuma bisa nulis 57 tulisan.. Dan akhirnya blog ku juga punya sarang laba-laba dimana-mana. Akhirnya kuputuskan untuk memberi target buat diri sendiri. Kalo nti bs sampai 101 tulisan hingga penghujung thn, sy mau beli sepatu baru hohoho
memang ternyata menulis itu harus ek-cek lagi ya supaya yang baca juga enggak tersinggung hehe
ReplyDeleteHu um bener banget mbak Uli
DeleteKarena ada banyak hati yang harus dijaga hahahaha jd nulisnya harus lebih hati hati lagi
makasih Mbak Uli udah mampir ^_^
Keren euy setahun dpt menulis hampir seratus tulisan. Klo aku sih menulis tanpa target dpt brp. Ya nulis aja. Klo sdg jenuh ya gak nulis dulu, kasih jeda trus nulis lagi.
ReplyDeleteMakasih Mbak Dewi Nuryanti udah berkenan mampir ^_^
ReplyDeleteSy pribadi juga selalu jenuh nulis.. tp biasanya kalo rasa jenuh dan bosannya dituruti sy gak nulis-nulis sampe berbulan-bulan.. Jadi sy memaksakan diri dengan target hohoho lumayan jd bs melawan rasa malas bertopeng jenuh dan bosan
Iyaa bener mba, kadang skrg mikir kalau mau nulis sebebas bebasnya di blog, soalnya kan akan dibaca orang lain juga yaaa...kecuali kalau disimpan di draft saja :)
ReplyDeleteHehehe benar banget Mbak Relita Aprisa
DeleteMakasih udah berkenan mampir ^_^ salam kenal
Ayooo mbak kejar 5 tulisan lagi heheh
ReplyDeleteMakasih mbak Mei atas semangatnya ^_^
DeleteYaps lima tulisan lagi ,,, semoga bs tercapai