Titut...titut...titut
Ponselku yang tergeletak
di meja berdering tiga kali, itu tandanya ada sebuah pesan baru di kotak masuk.
Kubuka dengan rasa malas. Tetapi kemudian mata ku membelalak tak percaya,
kukedipkan mataku berkali-kali mencoba meyakinkan diriku bahwa aku sedang tak salah
lihat. Dari layar ponsel tertulis jelas... ”SELAMAT anda lolos seleksi
administrasi. Dan anda berhak melangkah ke tahap tes selanjutnya. Test tertulis
dan wawancara akan diadakan di Hotel Graha Asri pada tanggal 23 April 2015
pukul: 09.00 WITA. Diharapkan untuk memakai pakaian rapi dan sopan serta
membawa alat tulis”
Setelah membaca
pesan itu berkali-kali dan benar-benar yakin bahwa aku tidak sedang bermimpi,
aku melonjak kegirangan, rasanya bahagia sekali, seperti melihat secercah
cahaya di tengah hutan yang gelap gulita. Setelah penantian panjang yang
rasanya tak berujung, setelah perjuangan mendatangi job fair-fair di beberapa
kota, setelah rasa lelah karena harus bolak balik kantor pos untuk mengirim
berkas lamaran, dan setelah rasa putus asa yang menyelimuti karena tak kunjung
mendapat panggilan. Akhirnya satu sms berupa panggilan test interview itu seperti
semilir angin segar di tengah gurun. Rasanya semangat untuk menyambut masa
depan kembali muncul.
Yah, seperti
itulah kira-kira pengalaman pertamaku saat mendapatkan panggilan untuk test pertama
kalinya setelah lulus kuliah.
Kamar Dagang dan
Industri (KADIN) menyebutkan bahwa Angka Pengangguran di bln Agustus 2014
mencapai 7,4 juta orang dan diperkirakan di tahun 2015 akan semakin membludak,
dengan pengangguran terdidik naik dari 4,31% pada Februari 2014 menjadi 5,65%
pada Agustus 2014. Oleh karena itu persaingan untuk mendapatkan sebuah
pekerjaan menjadi sesuatu yang sangat sulit saat ini. Dan hal inilah yang
mengundang para pelaku kejahatan melakukan tindak penipuan berupa pemberian
harapan palsu untuk mendapatkan pekerjaan dengan cara instan atau tindak
penipuan berupa panggilan wawancara kerja. Dan saya menjadi salah satu orang
yang hampir terkena penipuan semacam ini.
Awalnya saya
mendapat info mengenai lowongan pekerjaan dari teman. Setelah membaca dengan
jelas jabatan yang dibutuhkan dan kualifikasi yang dibutuhkan akhirnya saya
memutuskan untuk mendaftar, saya sangat
berharap bisa lulus karena perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan ini
adalah salah satu perusahaan besar yang telah memiliki banyak anak perusahaan
yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia dan tentunya dengan jenjang
karir dan gaji yang bagus. Singkat
cerita, saya pun mengirim segala berkas yang dibutuhkan via email. Dan setelah
beberapa hari menunggu akhirnya doa saya terjawab. Datanglah panggilan untuk
test wawancara berupa sms yang masuk di ponsel saya, isinya “Selamat anda telah
lolos seleksi administrasi dan anda berhak untuk mengikuti tahapan test
selanjutnya. Untuk ketentuan dan persyaratan test sudah kami kirim ke email
anda. Dan diharapkan untuk segera melakukan konfirmasi kehadiran
selambat-lambatnya pukul 21.00 WIB” Saya senang bukan main walaupun ini bukan
pengalaman pertama lagi. Saya pun segera membuka email. Dan benar, sudah ada email
masuk dari Perusahaan tempat saya melamar pekerjaan tersebut.
Di badan email
ada ucapan berupa kata-kata selamat karena telah berhasil melewati satu tahap
test dan ada lampiran yang berisi segala ketentuan untuk mengikuti tahapan test
selanjutnya. Ada sekitar 4 lembar. Lembaran pertama dan kedua berupa surat
undangan untuk panggilan test interview berikut hari & tanggal test dari Division
Of Human Development and Recruitment perusahaan tersebut disertai tanda tangan
nya diatas selembar materai 6000, dengan tembusan surat ke Direktur Utama
Perusahaan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Departemen Tenaga Kerja &
Transmigrasi.
Lembaran ketiga
berisi prosedur penggantian dana transportasi peserta test serta tugas dan
tanggung jawab Agen Perjalanan. Di lembaran ini diperlihatkan contoh E Ticket
dari salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Jadi ceritanya, peserta test
harus mengirim uang dulu kepada Agen Tour & Travel yang ditentukan sebagai
tanda jadi untuk mengikuti test tersebut. Selanjutnya, pihak Agen Tour &
Travel akan melakukan tugasnya untuk menyediakan tiket pesawat, menjemput di
bandara, menyiapkan hotel tempat menginap dan mengantar peserta test ke lokasi
test. Setelah test di perusahaan selesai, kwintansi berupa bukti pembayaran
tiket dan biaya hotel akan diganti oleh perusahaan, baik yang akan lulus
ataupun yang tidak lulus.
Lembaran keempat
berisi nama calon karyawan yang berhak mengikuti test interview. Ada dua puluh
peserta yang terlihat di kolom tersebut dengan nama ku berada di urutan terakhir
(melihat nama ku berada di urutan
terakhir, aku merasa sangat beruntung, karena masih bisa mengikuti test
selanjutnya dengan presentase kesempatan untuk lulus lebih besar karena hanya
19 orang saingan)
Dilembaran
terakhir ini dijelaskan bahwa peserta test diwajibkan untuk melakukan sms
konfirmasi kehadiran ke: 085 33 77 1 222 dengan format: Nama
perusahaan#Nama#Hadir/Tidak. Lalu kemudian peserta test diharapkan untuk segera
menghubungi pihak travel yang direkomendasikan untuk melakukan reservasi
ticketing dan mobilisasi penjemputan di bandara. Nama Agen Travelnya: ASITA
TOURS & TRAVEL Penanggung Jawab Dani Erawan,S.Kom (085 328 926 789)
disebutkan bahwa Reservasi ticket hanya sampai jam 22.30 WIB. Dan sebuah
catatan kecil di akhir surat mengatakan bahwa: Pakaian Seragam dan Perlengkapan
peserta Test Calon Karyawan telah disediakan untuk masing-masing Peserta. Biaya
Akomodasi Biro Perjalanan Paket Tours: Rp 2.800.000,- (Pertama kali membacanya, saya merasa senang bukan main, karena bisa
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti test wawancara di Ibukota Negara RI
tepatnya di Jakarta Selatan dengan biaya akomodasi dan transportasi semuanya
ditanggung perusahaan. Aku berpikir bahwa ini adalah kesempatan emas yang tak
boleh dilewatkan, apalagi dengan saingan yang tidak terlalu banyak)
Tetapi setelah
membaca surat tersebut berulang-ulang, saya menyadari bahwa banyak sekali hal
aneh di dalamnya. Jika kita mau berpikir logis, tidak mungkin ada perusahaan
yang mau membiayai setiap keperluan dari calon karyawannya yang mencakup
akomodasi, transportasi, alat tulis menulis bahkan sampai pakaian yang akan
dikenakan pada saat wawancara (Bagaimana
bisa perusahaan menyiapkan pakaian bagi para peserta test sedangkan pihak
perusahaan belum pernah sekalipun bertatap muka atau menanyakan ukuran pakaian
dari para peserta Test)
Jadi setelah
membaca surat ini, saya langsung membuka website resmi dari perusahaan tempat
saya mendaftar. Dari website tersebut, terlihat bahwa logo perusahaan yang
digunakan tidak sama dengan logo perusaahan yang digunakan di kop surat. Dan di
website resmi perusahaan tersebut, disebutkan bahwa perusahaan tidak sedang
membuka perekrutan karyawan saat ini. Dan perusahaan tersebut memberi “Warning” pada pencari kerja agar
waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan perusahaan tersebut. Saya
langsung syok membacanya, karena saya sudah berharap yang tinggi terhadap
perusahan tersebut. Ternyata panggilan untuk test wawancara tersebut hanyalah
sebuah bentuk penipuan dengan modus panggilan wawancara kerja. Setelah itu saya
membuka website dari Agen Tour & Travel yang disebutkan dalam surat.
Websitenya ada, hanya saja website tersebut “tidak berisi apa-apa” seperti website agen Tour & Travel
lainnya, misalnya tentang hotel atau akomodasi yang diajak bekerja sama,
tentang tarif-tarif dari setiap perjalanan, tentang destinasi wisata, dan
testimony – testimony dari orang – orang yang telah menggunakan jasa travel
tersebut. Terlihat jelas bahwa website dari agen Tour dan Travel tersebut hanya
dibuat untuk sekedar iseng-iseng saja bukan sebagai ajang promosi atau pengenalan
terhadap agen Tour & Travel tersebut.
Wah saya
benar-benar merasa kecewa tetapi merasa sangat bersyukur juga karena setidaknya
saya tidak sampai mengirim uang untuk biaya Transportasi dan Akomodasi ke Nomor
Rekening yang ditentukan. Tetapi seandainya saja saya tidak berpikir logis, pastinya saya
sudah menjadi sasaran empuk bagi para penipu yang mengatasnamakan panggilan
wawancara kerja tersebut. Semoga keluarga dan orang-orang di sekitar kita tidak
temakan rayuan dan kata-kata manis dari para penipu seperti ini. Tetap
berusaha yang terbaik mencari reski yang
baik dan tentunya tetap mengedepankan akal sehat dan logika.
Berikut contoh Surat Panggilan Wawancara Kerja yang saya terima
Saya baru saja mendapatkan email dari Perusahaan Transmedia. Dan isinya tidak jauh dari artikel Anda. Awalnya saya senang, tapi sebagai sarjana saya juga teliti, karena saya mendapati banyak kesalahan penulisan pada surat, padahal notabene surat tersebut adalah surat resmi. Terima kasih informasinya
ReplyDeletesama-sama Mbak Dheakreatif ^_^
DeleteMakasih udah mampir, smoga penipuan macam begini segera ditindaklanjuti pihak berwajib ya,,kasian para pencari kerja yg kena tipu
Saya juga hampir tertipu dengan lowongan kerja yang mengatasnamakan PT Freeport Indonesia. Alhamdulillah saya sudah curiga dari awal, dan berusahaa konfirmasi ke PTFI nya langsung dan benar saja ternyata itu modus penipuan. Namun, yang skrg saya khawatirkan adalah dokumen-dokumen saya yang telah saya kirimkan ke pihak sana. Ada keungkinan untuk di salahgunakan tidak ya
ReplyDeleteMakasih udah mampir untuk membaca,,
DeleteAlhamdulillah gak sampai ngirim uang ke pelaku penipuan nya ya..
dan mari sama sama berdoa semoga berkas-berkasnya gak disalahgunakan... Amin