Kali ini mau review movie Indonesia berjudul "Mari Lari". Movie ini ditulis oleh seorang wanita bernama Ninit Yunita yang sempat menjadi Duta Olahraga Lari. Dari pengalaman-pengalamannya dalam beberapa event Lari Maraton, akhirya ia menulis cerita berupa movie ini. Film ini dibintangi oleh artis - artis papan Indonesia, seperti Olivia Lubis Jansen, Dimas Aditya, Donny Damara, Ira Wibowo dan Ibnu Jamil.
Dalam movie ini diceritakan tentang seorang pemuda tanggung bernama Rio yang diperankan oleh Dimas Aditya. Ia merupakan anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan. Sejak kecil seringkali melakukan sesuatu semaunya sendiri. Ia selalu memilih berhenti ketika ia menemui hambatan kecil. Mulai dari mengikuti les karate lalu segera beralih ke les piano. Baru beberapa saat ia memutuskan untuk berhenti lagi. Kemudian ia memilih untuk mengambil kuliah di Australia, dan baru beberapa saat berada disana ia memohon untuk pulang dan mengambil kuliah di Indonesia saja. Ibunya yang diperankan oleh Ira Wibowo, tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan anaknya. Setelah kembali ke Indonesia, ia mengambil kuliah jurusan hukum dan setelah 7 tahun berlalu, kuliah nya belum selesai-selesai juga. Sang Ayah mulai tak suka dengan kelakuan Rio yang tak pernah menyelesaikan sesuatu. Hingga kemudian Rio memilih keluar dari rumah dan menjalani hidupnya sendiri. Dan sejak saat itu hubungan Rio dan Ayahnya mulai memburuk. Sejak keluar dari rumah, Rio tetap saja menjadi pemuda tanggung yang tak punya semangat dan cita-cita. Di kantor, ia menjadi salesman dengan tingkat penjualan terendah.
Titik balik kehidupan Rio mulai berubah saat Ibunda tercintanya meninggal dunia. Kata-Kata Sang Ibu menjadi pemacu semangatnya, "Selesaikanlah Nak, Apa yang sudah kamu mulai". Ia mulai bersemangat menjalani harinya terlebih lagi saat mengetahui bahwa Sang Ibu tercinta berencana untuk mengikuti Lari Marathon di Bromo. Ia pun mulai latihan berlari. Saat ia mulai berlari, ia bertemu dengan Annisa yang diperankan oleh Olivia Jansen Lubis. Semangatnya meningkat menjadi dua kali lipat karena Annisa tidak hanya menjadi teman berlari yang menyenangkan tetapi juga menjadi mentor berlari Rio.
Movie ini memang tidak se booming Ayat-Ayat Cinta, atau Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, tetapi movie ini tetap punya kualitas loh. Di movie ini diceritakan juga tentang asal mula lari maraton, dan tips-tips untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti lari maraton.
So,... recommended buat kamu yang malas buat menggerakkan badan apalagi lari. Banyak loch manfaat yang bisa diambil dari ikut lari maraton seperti ini. Diantaranya, seperti Rio ini, dia akhirnya bisa mengalahkan dirinya sendiri yang selalu ingin berhenti di pertengahan jalan. Hum.. jadi ingin ikut lari marathon juga, setidaknya sekali dalam seumur hidup
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan