Judul Buku : Sunset bersama Rossie
Penulis : Tere Liye
Penerbit :
Mahaka Publishing, Jakarta Selatan
Tahun Terbit :
2012
Tebal Halaman : 424 Halaman
“Tidak ada Mawar yang
tumbuh di tegarnya karang”
Novel ini bercerita
tentang rasa yang tak pernah terungkapkan, tentang perasaan cinta yang
tersamarkan dalam hubungan persahabatan, tentang hubungan erat walaupun tanpa
ikatan darah, dan tentang kesempatan yang datang terlambat.
Yay...akhirnya bisa
kembali mereview novel karya Tere Liye. Sama seperti novel Tere Liye
sebelumnya. Novel ini juga mengaduk-aduk perasaan. Aku harus menghabiskan waktu
tiga hari untuk menyelesaikan membacanya padahal biasanya aku paling lambat
membaca sebuah novel hanya sehari. Tetapi novel kali ini berbeda.
Aku butuh waktu lama untuk mencerna kalimat-kalimatnya, bukan karena kata-katanya yang sulit. Hanya saja aku butuh waktu membayangkan setiap kata-kata yang tertulis di buku ini hingga nampak jelas perasaan yang terkandung di dalamnya. Kali ini Tere Liye menghadirkan setting tempat-tempat yang indah di Daerah Gili Trawangan, pantai indah di Bali, dan beberapa tempat di Jakarta. Penggambarannya sangat bagus sehingga rasanya aku bisa ikut menikmati sunset yang indah itu.
Aku butuh waktu lama untuk mencerna kalimat-kalimatnya, bukan karena kata-katanya yang sulit. Hanya saja aku butuh waktu membayangkan setiap kata-kata yang tertulis di buku ini hingga nampak jelas perasaan yang terkandung di dalamnya. Kali ini Tere Liye menghadirkan setting tempat-tempat yang indah di Daerah Gili Trawangan, pantai indah di Bali, dan beberapa tempat di Jakarta. Penggambarannya sangat bagus sehingga rasanya aku bisa ikut menikmati sunset yang indah itu.
Beberapa kali mataku
berkaca-kaca karena penggalan kejadiannya yang mengharukan, seperti saat
peristiwa pengeboman di Pantai Jimbaran Bali, saat di pemakaman, dan saat Rosie
harus di bawa ke Shelter untuk pemulihan Jiwa yang Sakit.
Kali ini Tere Liye
menghadirkan sosok utama bernama Tegar Karang, seorang pria dewasa yang
bertanggung jawab, cerdas dan bijak. Yang harus menelan rasa pahit, rasa sesal,
dan rasa sakit karena tak punya kesempatan untuk menyampaikan perasaannya pada gadis
yang dicintainya selama 20 tahun bernama Rosie. Rosie dan Tegar menghabiskan
waktu bersama sejak kecil, bermain, belajar banyak hal dan tumbuh dewasa
bersama. Dan saat Tegar akan menyatakan perasaan nya pada Rosie di puncak
gunung Rinjani. Tiba-tiba seorang teman yang dikenalkan Tegar pada Rosie
bernama Nathan dua bulan yang lalu, tiba-tiba menyatakan cintanya beberapa
menit lebih dahulu dari Tegar. Dan parahnya Rosie menerima perasaan itu bahkan
sebelum sempat tahu tentang apa yang dirasakan Tegar.
Tegar yang terluka
lalu memilih menghilang dari kehidupan Rosie, menyibukkan diri dengan pekerjaan. Membunuh dengan tega setiap kali
kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukan nya karena itu berarti ia harus
menikam hati nya setiap detik ketika wajah Rosie tiba – tiba muncul. Seiring
perjalanan waktu, rasa sakit itu berhasil terobati. Lima tahun telah berlalu.
Tegar telah berdamai dengan masa lalunya, ketika tiba-tiba Rosie dan Nathan
datang kembali ke kehidupannya, membawa serta anak-anak mereka yang
menggemaskan. Anggrek, Sakura, Yasmine dan Lili. Sosok-sosok imut nan
menggemaskan yang menganggap Tegar adalah sosok Om, Uncle, dan Paman paling
hebat, keren dan Super.
Menyenangkan sekali
membacanya, karena ada sosok-sosok menggagumkan dari anak-anak Rosie. Yang dari
diri mereka kita bisa mengambil banyak pelajaran. So, recommended banget buat
kamu.
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan