Kali ini mau review film yang berasal dari Negara gajah putih alias Thailand. Akhir-akhir ini perkembangan
film Thailand semakin pesat. Disamping Karena beberapa
film Thailand sekarang menampilkan artis-artis yang ganteng – ganteng dan cantik-cantik bak artis korea. Tema cerita yang diangkat pun sangat menarik.Seperti film yang akanku review kali ini,
judulnya Teacher’s Diary.
Di Indonesia sendiri, film dengan tema ini juga sering diangkat ke layar kaca, seperti halnya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Denias: Senandung di atas awan, dll. Tetapi kebanyakan dari
film tersebut menggambarkan tentang seorang anak
yang berjuang habis – habisan untuk mengenyam pendidikan secara layak. Berbeda dengan film Teacher’s Diary ini yang menceritakan tentang perjuangan seorang
guru muda yang meninggalkan gemerlap dunia modern dan harus bertahan dan berjuang mengajar di sekolah terapung di tengah lautan.
Ceritanya menarik, banyak adegan kocaknya,
ada adegan romantisnya juga,
dan tentunya membuka mata kita bahwa menjadi seorang guru tidak lah mudah, bukan hanya berkewajiban memberi pelajaran di depan kelas saja kepada murid tetapi juga bertanggungjawab atas keberhasilan murid tersebut dalam menyelesaikan soal. Jika murid bisa mencapai kesuksesan, Sang
murid akan merasa kalau itu hasil jerih payahnya dan
Sang Guru hanya bias tersenyum bangga.
Sedangkan jika murid tersebut gagal, maka yang paling merasa bersalah adalah Sang guru yang telah mengajar murid tersebut. Sang Guru akan merasa bahwa ia telah gagal mendidik anak tersebut,
bukan karena Sang murid yang bodoh tetapi Karena Sang Guru yang tidak tahu bagaimana harus membuat Sang Murid bisa mengerti pada pelajaran
yang diajarkan.
Film ini bermula ketika ada seorang Guru wanita yang mendapat hukuman dari Kepala Sekolah karena tak mau menghapus Tato tiga bintang
di tangannya, Ia
bernama Bu Ann. Bu Ann kemudian diasingkan dan diberitanggungjawab untuk mengajar di sekolah terapung yang terletak di tengah lautan dan sangat jauh dari kota. Awalnya dia berangkat dengan seorang teman
guru lain bernama Gigi. Tetapi kemudian, Gigi menyerah dan memutuskan untuk kembali ke kota. Banyak hal yang membuat Gigi yang semula bersemangat akhirnya menyerah. Mulai dari karena tidak adanya aliran listrik, tidak ada sinyal handphone, air
bersih tak bisa mengalir karena banyak bangkai cicak yang menutup saluran keluar
air dari penampungan, dan yang paling parah adalah di bawah toilet sekolah tersebut ditemukan mayat yang sudah mengapung selama berhari-hari. Karena Gigi telah menyerah dan kembali ke kota,
tinggallah Bu Ann mengajar
di sekolah kapal tersebut sendirian.
Semangat belajar anak-anak disana membuat nya tak rela meninggalkan mereka. Segala kesulitan yang ia hadapi dan ia temui selalu ditumpahkannya di buku harian. Hingga kemudian
Bu Ann berhenti mengajar di sekolah kapal tersebut karena berencana untuk menikah dengan pacarnya yang juga seorang guru.
Guru pengganti datang untuk mengajar di sekolah kapal tersebut.
Dia seorang pemuda tanggung,
yang sama sekali tak punya pengalaman mengajar, ia bernama Pak Song. Awalnya dia melamar untuk menjadi seorang
guru olahraga, karena dulunya ia adalah seorang atlet pegulat. Tetapi karena pekerjaan guru olahraga telah terisi, Jadilah Ia mengambil kesempatan untuk jadi guru pengganti di
sekolah kapal tersebut. Banyak sekali hal yang membuatnya ingin menyerah untuk mengajar di sekolah kapal itu, tetapi kemudian ia mendapatkan semangat baru setelah membaca buku diary yang ditinggalkan Bu Ann.
Buku diary Bu Ann membantunya menyelesaikan banyak hal. Hingga akhirnya, ia merasa telah jatuh cinta dengan Pemilik Buku Harian tersebut walaupun belum pernah bertemu sebelumnya. Rasa penasarannya tentang sosok Bu Ann membuatnya mencari tahu keberadaan
Bu Ann sekarang. Hingga kemudian ia mengetahui bahwa Bu Ann sebentar lagi akan menikah dan menjalani kehidupannya dengan orang lain. Ia merasa bodoh karena jatuh hati kepada seseorang yang belum pernah ia temui, lalu dalam sekejap membuatnya patah hati bahkan sebelum sempat melihat sosok Bu Ann sebenarnya seperti apa. Tetapi ia merasa sangat bersyukur karena berkat buku
diary Bu Ann, dia berhasil bertahan di sekolah terapung tersebut dan mendapatkan banyak sekali pelajaran kehidupan dan pengalaman tak terlupakan disana. Ia telah menemukan kembali semangat baru dan tujuan hidup yang baru, yang ingin dia capai. Dia ingin menjadi
guru yang baik untuk murid-muridnya.
Lalu bagaimana kelanjutan kisah
Bu Ann dan Pak Song? Perjuangan-perjuangan seperti apa yang harus dihadapi
Pak Song dan Bu Ann di sekolah terapung tersebut? Silahkan download sendiri filmnya atau cari
di toko – toko kaset terdekat… hehehehehe. Ga’ serukan kalo saya harus menceritakan semua nya dari awal hingga akhir. Wassalam…
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan