Judul Buku :
Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Penerbit :
Gagas Media, Jakarta Selatan
Tahun Terbit : Januari 2015
Tebal Halaman : 247 halaman
Yey..akhirnya punya
novel ini. Hahahahaha, soalnya menurut salah satu teman, waktu buku ini pertama
kali di terbitkan di awal tahun 2015 tepatnya di tanggal 17 Januari 2015 dan di Pukul 00.01 malam di buka
Pre Order nya bukunya langsung sold out 1000 eksamplar. Wuah... itu buku ato
keripik ya, laris amat. Hum... wajar seh, secara Raditya Dika siapa seh yang ga
kenal. Seorang anak muda bersemangat
yang sukses melahirkan 7 novel dan
beberapa diantaranya sudah di film kan. Dan beberapa waktu lalu di ajang
penghargaan bergensi salah satu stasiun TV Mas Raditya Dika menyabet 2
penghargaan dari film Marmut Merah Jambu.
Selain Penulis novel. merangkap sebagai penulis skenario, pemain film juga, jadi sutradara juga dan menjadi pemilik akun twitter kurang lebih 9
juta follower. Mengalahkan beberapa artis-artis ganteng papan atas. Padahal
kalau mau diliat – liat seh Mas Radit ini ga ganteng-ganteng amat, ga pintar –
pintar amat , dan sering di tolak cewek pula tetapi kok bisa-bisanya seh jadi
setenar ini??? (Opss..maaf mas ga ada maksud ngehina cuma ngomongin fakta, heheheh)
Nah, itulah hebatnya
seorang Raditya Dika. Mas Raditya dika ini sangat pandai mengolah segala
kelemahan yang dimilikinya, patah hati yang dialaminya, kebodohan-kebodohan
yang dilakukan nya menjadi sebuah karya yang ia tumpahkan dalam bentuk beberapa
buku yang laris di pasaran dan film nya menjadi tontonan favorit yang
menghibur.
Ok back to the review
Buku ini hampir sama
dengan buku – buku sebelumnya menceritakan pengalaman hidup seorang Raditya
Dika mulai dari masa SD hingga masa sekarang. Bukunya terdiri dari beberapa
judul yang tidak saling terkait walaupun pemeran utamanya sama yaitu Mas Raditya
Dika sendiri. Karena bab – bab nya tidak saling terkait jadi kita bisa membaca
nya dari awal dulu, atau dari akhir dulu, atau mungkin dari tengah dulu. Tetapi
kalau saya sendiri tetap lebih suka memulai dari awal dulu pelan-pelan hingga
mencapai akhir dengan selamat (Yah, emang nyeberang jalan..hum efek baca novel
ini neh jadi ikutan lebay).
Buku ini secara keseluruhan menceritakan tentang
berbagai macam patah hati yang dialami oleh Raditya Dika selama hidupnya. Mulai
dari Patah hati terhadap persahabatan, Patah hati terhadap seseorang yang belum
dikenal, Patah hati terhebat, hingga Patah in hati orang lain tanpa sadar. Sama
seperti buku – buku sebelumnya buku ini sangat kocak, dikemas dengan bahasa
simple dan mudah dimengerti dan sukses membuat saya tertawa-tawa sendiri
bayangin muka lugu-lugu bego seorang Raditya Dika. Tetapi mungkin itulah daya
tarik seorang Raditya Dika, dia tak pernah malu menceritakan kisahnya yang bisa
dibilang memalukan, tentang keluarga nya yang aneh, dan tentang pengalaman-pengalaman
yang bagi sebagian orang akan disimpan selamanya. Banyak hal yang menarik di
dalamnya yang bisa dijadikan pelajaran, tetapi saya sendiri paling suka
percakapan di akhir buku antara Radit dengan mamanya. Sang Ibu bilang “Dik, kamu
tahu nggak istilah mama untuk orang yang sudah pernah patah hati? Yaitu Dewasa
(hal.247)
Comments
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan