Skip to main content

Tentang Hari ini

Hari ini dimulai ketika aku membuka mata, selepas perjalanan panjang yang dekat dengan kematian, yang kami sebut  tidur. Yah... hari ini dimulai ketika ku membuka mata dari tidurku. Ternyata nikmat kesehatan masih Allah hadiahkan padaku bersamaan dengan nikmat kesempatan untuk menikmati 24 jam hari ini. Jika kubilang tak ada yang istimewa dengan hari ini, mungkin akan terdengar mengada-ngada bagi sebagian orang, karena hari ini bisa membuka mata dengan kondisi badan yang sehat bugar, tentu sesuatu yang sangat istimewa bagi orang-orang yang harus terbangun di atas kasur putih rumah sakit. Atau menjadi sesuatu yang sangat berharga dan paling diimpikan oleh seseorang yang terlahir ke muka bumi dengan kondisi tubuh yang tidak sempurna. Jadi nikmat sehat ini adalah sesuatu yang sangat istimewa dihari ini.

Bersamaan dengan nikmat sehat itu, Allah juga memberi hadiah lagi berupa nikmat iman yang hadir dalam hati saat mendengarkan kumandang adzan subuh yang menyejukkan nurani, memaksa otak memberi perintah pada anggota tubuh untuk segera bangkit dan mensucikan diri dengan air wudhu. Nikmat ini juga adalah hadiah Allah untuk ku hari ini. Karena sebagian orang tidak diberi kesempatan untuk menikmati nikmat indah ini. Sebagian orang masih terjerat dalam tali belenggu berupa hangatnya selimut dan empuknya kasur yang dibuat senyaman mungkin oleh bisikan-bisikan setan yang merayu untuk tidak menikmati nikmat indah shalat subuh berjamaah di Mesjid.

Rasa damai, haru, dan menenangkan yang menyelinap ke dalam hati saat sedang bersimpuh di atas sajadah biru adalah nikmat yang tak bisa ditukar dengan keindahan dunia sekalipun. Ditambah lagi dengan nikmat udara pagi dan suasana indah yang terpancar di langit timur saat mentari pagi mulai melakukan tugasnya menggantikan cahaya bintang-bintang dan rembulan sungguh lukisan yang tiap hari Pencipta hadirkan di dunia, tetapi tak semua orang bisa dan ingin menikmatinya... Padahal keindahan pagi yang menghangatkan jiwa akan menjadi vitamin dan sumber kekuatan untuk melewati hari yang mungkin akan menghadirkan kesukaran-kesukaran yang berbeda dari hari kemarin...

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang