Skip to main content

CERITAKU TENTANG DAFTAR CPNS 2018


Hari ini Makassar panas terik..
Menurut Aplikasi cuaca di Android suhux mencapai 33 derajat celcius. Dan kuperkirakan kalo sedang berada di jalanan, suhu bisa naik menjadi 40 derajat celcius diakibatkan kekurangan cairan, macet, polusi udara, suara klakson di lampu merah dan debu-debu yang bikin perih mata. Syukurlah diriku berada dalam ruangan ber AC dengan suhu 18 derajat celcius. Tetapi entah kenapa rasanya tetap panas. AC yang sudah ON dari pukul 09 pagi hanya nampak seperti gambar yang tertempel di dinding. Rasanya ia hanya hiasan tak berguna sama sekali. Tetapi aku masih bersyukur, sangat bersyukur karena tak harus diterpa langsung panas matahari yang menyengat dan bermandi keringat. Walaupun begitu tetap saja detik ini aku malas sekali untuk melanjutkan penyelesaian tugasku di kantor. Aku lagi dalam mode malas melihat angka-angka. Akhirnya pelarianku, nyampah di blogku ini. Hehehehe, semoga jadi kenangan tersendiri di masa depan.

Pagi ini aku mengawali hari dengan perasaan bercampur aduk. Antara galau, gundah, ragu, deg- deg an, dan perasaan lain yang bikin hati dan mood jadi buruk. Ini bukan lagi nunggu rombongan orang yang mau lamar. Tetapi sebaliknya, aku yang ngelamar tetapi rasanya gak siap secara mental dan fisik. Huffftt.. Jadi ceritanya, bulan lalu tepatnya tanggal 30 September 2018, aku memutuskan untuk ikut memeriahkan pembukaan lowongan besar-besaran untuk jadi Aparatur Sipil Negara atau biasa kita kenal dengan sebutan PNS. Terakhir kali aku ikut daftar CPNS itu tahun 2014. Dan aku gagal di tahap psikotest. Aku menempati urutan ke 50-an (*Entah 54 atau 56) diantara 100 peserta dari seluruh Indonesia. Dan yang diterima hanya 3 ringking teratas. Hahaha, jadi selisihnya jauh sekali. Dan tahun ini aku memutuskan untuk mencoba lagi. Walaupun kemungkinan untuk lulusnya sangat...sangat.... sangat... (*sangat-nya 100x) kecil. Mengingat formasi jabatan yang tersedia sangat sedikit dibandingkan dengan pelamar yang tahun ini mencapai angka 3 juta lebih. 

Sebelumnya, saya sangat pesimis dan sama sekali tidak berminat untuk ikut. Lalu kemudian saya nonton Drama Jepangnya Good Doctor, dan disitu ada kalimat dokter minato yang mengatakan bahwa "Apabila ada harapan kemungkinan untuk bisa menjadi lebih baik, walaupun itu cuma 1% maka kita harus tetap berusaha terbaik untuk memperjuangkannya" Mungkin kalimatnya tidak sama persis, tetapi yang saya ingat begitu, hehehe. Jadi, saya memutuskan lagi untuk mencoba di tahun ini dan dari awal untuk mempersiapkan mental apabila gagal di pertengahan masa berjuang. Aku akan merasa bangga pada diriku sendiri karena telah mencoba dan berjuang hingga akhir walaupun pada akhirnya gagal. Dan jika benar-benar gagal, maka ingat saja Quote Terkenal yang mengatakan bahwa "Gagal hanyalah sukses yang tertunda" Jadi coba saja terus hingga masanya habis. 

Selain itu, aku mendapat banyak sekali dorongan semangat, mulai dari Ayah dan Ibu di rumah, Kakak yang juga ikut berjuang tahun ini, Adik-Adik di kost-an, Teman-teman kuliah, Guru-guru jaman sekolah, Tetangga sebelah rumah hingga ibu-ibu yang kutemui di jalan. Hehehe, jadi jika punya banyak orang yang mendukung seperti itu, rasanya sangat keras kepala jika tidak ikut mencoba. Akhirnya aku pun ikut mencari info tentang formasi yang terbuka untuk jurusanku. Dan pilihanku jatuh ke Pemerintah Kota Makassar Jabatan Auditor Ahli Pertama. Alasannya karena beberapa tahun lalu, aku telah mencoba untuk daftar di Kementrian Pusat. Jadi tahun ini, aku mencoba di wilayah sendiri saja. Jadi bisa lebih hemat ongkos.

Setelah pengumuman resmi dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) mengatakan bahwa pendaftaran online telah bisa di akses di SSCN maka akupun langsung meluncur ke Website tersebut. Tetapi sangat sulit untuk bisa masuk, karena terlalu banyak yang mengakses, servernya agak kerepotan. Akhirnya aku bisa registrasi dan login di tanggal 30 September 2018 pukul 05.20 WITA. Itupun berkat doa-doa dari adik-adikku di rumah. Hehhehe... Setelah proses registrasi selesai. Kartu Registrasi selesai di cetak. Kemudian mengambil gambar selfie diri bersama KTP dan Kartu Registrasi akhirnya aku pun login dan semua prosesnya lancar sampe tahap akhir penyelesaian proses pendaftaran. Aku merasa sangat dipermudah dan dilancarkan untuk mengupload semua berkas dan mengakhiri pendaftaran.

Setelah proses pendaftaran selesai, aku pun menunggu harap-harap cemas pengumuman Verifikasi Berkas. Aku agak pesimis bisa lulus di tahap verifikasi berkas. Karena aku lupa mengupload formulir registrasi di dokumen pendukung. Akhirnya aku terus menguatkan diri sendiri untuk bisa menerima kegagalan lagi di tahun ini. Hingga saat pengumuman tiba, saat membuka mata di pagi hari selesai menunaikan sholat subuh aku pun langsung membuka laptop dan mengakses akun SSCN, tetapi sangat sulit untuk bisa tembus. Aku mencobanya berulang-ulang hingga rasanya capek sendiri. Dan akhirnya bada maghrib aku mencoba untuk membuka akunya lagi, tetapi adikku Yanti meminta agar aku menutup mata dan menyiapkan mental jika sendainya aku menemukan kata "Mohon Maaf Anda tidak lulus tahap Administrasi karena belum memenuhi persyaratan" Akhirnya aku membiarkan adikku yang melihat hasil pengumumanx duluan. Ia lalu teriak dan memukul bahuku dan mengatakan bahwa Aku ternyata Lulus Tahap Pertama. Sangking senangnya, aku melihat akunku berkali-kali untuk melihat kata "Selamat anda lulus tahap Administrasi Berkas" Entah kenapa hari itu aku merasa kata "Selamat" membuat hatiku benar-benar bahagia. 


Akupun mulai membongkar rak buku untuk mencari buku kumpulan soal test TPA dan Buku test yang lain. Dan ternyata buku-buku tersebut berada pada tumpukan paling bawah yang membuat bukunya penuh debu, sarang laba-laba, dan agak berjamur (*kalimat ini agak lebay ^_^). Aku pun membuka, melihat deretan soal, membaca, mengerjakan hingga kemudian di menit ke 15 aku mulai ngantuk. Dan akhirnya tertidur. Hari-hari berikutnya kejadian tersebut terus berulang. Saat mulai mengerjakan soal-soal di buku atau melalui aplikasi Android aku tak mampu bertahan lama. Otakku rasanya memanas dan rasanya hampir meledak. Ada banyak sekali soal-soal sederhana yang tak mampu di pecahkan oleh otakku. Akibat telah terlalu lama tidak digunakan dengan baik, hehehehe

Dan sekarang minus satu hari sebelum pelaksanaan ujianku. Aku deg-deg an dan terus merasa gugup. Tetapi perasaan itu tidak cukup kuat untuk membuatku memegang buku kumpulan soal itu lebih dari 20 menit. Aku merasa sudah sangat terlambat jika mau memaksakan menghapal dan mempelajari seluruh isi buku di saat terakhir seperti ini. Dan
sekarang, aku memilih untuk menulis disini mengabadikan moment aku merasa jantungku lebih hidup karena berdetak karuan gara-gara gugup besok tak mampu mengerjakan soal dengan baik. Aku sangat menikmati moment jantungku dag dig dug seperti ini, karena seingatku aku merasakan hal seperti ini adalah saat akan maju di sidang ujian akhir Skripsi. Hehehehe. 

Ada banyak kekhawatiran yang muncul semakin mendekati waktu ujian. Mulai dari takut kalau dapat laptop ujian yang error, pas pertengahan ujian lagi serius mati lampu pas akhir mau akhiri test server tiba-tiba down. Oh My God.. Kemarin2 aku khawatir bakal dapat sesi terakhir di jadwal test yang kalau sesuai aturan masuk pukul 16.30 dan selesai pukul 18.00 tetapi karena banyak yang cerita sebelumnya bahwa sesi terakhir bisa sampe tengah malam baru test akhirnya aku merasa semakin gugup. Rasanya aku tak akan bisa bertahan hingga dini hari untuk menanti waktu test. Aku paling lama diluar kost an hanya sampe pukul 09 malam. Dan pas dapat jadwal test aku benar-benar di sesi terakhir aku langsung down. Semoga besok semuanya berjalan lancar dan diriku dimudahkan menjawab soal yang katanya tingkat kesulitan nya semakin menjadi-jadi dari test-test tahun lalu... Huffttt.. Bismillah

Jadi setelah aku menulis ini, aku mengabadikan moment ini. Dan berpasrah padaNya. Sang Pemilik Langit dan Bumi beserta segala isinya. Aku percaya bahwa Dia akan selalu takdir terbaik atas doa dan usaha terbaik. Aku berpasrah dan bersiap apapun hasilnya besok. 

Ceritaku hari ini, Makassar 31 Oktober 2018:13.50 WITA

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang