Skip to main content

REVIEW BUKU LAUTAN LANGIT


Lautan dan langit itu sama-sama luas, sama-sama tak bertepi. Keduanya tidak bisa kita ukur dengan satuan. Lautan dan langit sama-sama terlihat biru, padahal kita sama-sama tahu bahwa sebenarnya keduanya jernih, bening, tanpa satu warna pun ada di dalam dirinya.

Bisakah kesabaran kita seluas lautan? Bisakah hati kita sejernih langit? Kalau pun suatu saat kita melihatnya berubah warna karena terpaan sinar matahari, bisakah warna itu memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi siapa pun yang memandangnya? 

Sebagaimana hati kita, bisakah warna yang lahir darinya adalah warna kebaikan yang tulus, ikhlas, dan bisa dirasakan oleh hati orang lain?

Hidup kita tentu tidak lepas dari berbagai permasalahan. Maka, kita akan sama-sama meluaskan ruang penerimaan di hati kita agar senantiasa lapang. Selalu memberikan ruang untuk belajar, ruang kesabaran, ruang keikhlasan, dan ruang yang penuh dengan prasangka baik.

Luasnya hati tidak pernah bisa kita saksikan wujudnya. Setiap orang yang kita temui tengah bergelut dengan dunianya sendiri. Dunia yang tentu saja sebagaimana yang kita pijak hari ini, memiliki lautan dan langit. Tempat yang luas untuk menampung segala keresahan dan ruang yang luas untuk dimaknai. Tempat itu adalah HATI.


Judul Buku     : Lautan Langit
Penulis Buku  : Kurniawan Gunadi
Cetakan          : Kedua, Januari 2016
Penerbit          : CV IDS
Penata Aksara: Ardhyaska Amy
Didistribusikan oleh LangitLangit Creative Studio.

Yas, review buku lagi setelah sekian lama. Buku hasil minjem lagi dari @littlemissiti.. Kakak Siti Umroh Rani yang baik hati dan tidak sombong. Hohoho makasih kakak, buku ini keren banget loh. Kubaca pas lagi moment-moment abis patah hati, eh patah hati karena pekerjaan numpuk gak selesai-selesai. Pengennya marah marah terus stress berkepanjangan. Buku ini jadi self healing buat diri sendiri. Buatku pas banget dengan kondisi jiwa dan perasaanku yang lagi kacau balau. Baca buku ini jadi salah satu pelarian terbaik. Hehehe. Makasih sekali lagi.

Jangan pikir buku ini adalah buku motivasi ato buku self improvement, bukan loh. Buku ini adalah buku kumpulan cerita yang ringan dan menghangatkan hati, *menurutku pribadi. Beberapa orang mungkin berpikir buku ini biasa saja. Tetapi menurutku buku ini bagus karena mengajak kita berpikir untuk melihat dan menyelami hati kita juga lebih dalam. Buku ini juga mengajak kita untuk melihat hal-hal yang sehari-hari luput untuk kita perhatikan. Tentang perhatian dan kasih sayang orang sekitar. Tentang hal-hal remeh yang sering mampir di kehidupan kita yang apabila mau sejenak kita renungkan tentu akan membuat bahagia dan senyum-senyum sendiri. Jadi buku ini jadi relaksasi pribadi untuk diriku setelah seharian berkutat dengan pekerjaan yang sepertinya tak ada habisnya. 

Ini sepenggal cerita dari buku Lautan Langit ini, hal 24...

ORANG BAIK ITU..

Kata Bapak pemulung sampah yang sering lewat depan rumah, orang baik itu adalah orang yang tidak membuang sampah sembarangan, lalu memilah antara sampah organik dan anorganik.

Kata Bapak tukang becak, orang baik itu adalah orang yang mau naik becaknya karena susah nyari orang yang mau naik becak lagi  di jaman sekarang.

Kata tetangga sebelah, orang baik itu adalah orang yang tidak menggunjing  tentangga yang lain. 

Kata tukang sayur langganan, orang baik itu adalah orang yang mau membeli sayurannya dan syukur-syukur mau bayar lebih.

Kata abang tukang angkot, orang baik itu adalah orang yang bayar ongkos angkotnya gak kurang dan gak ngotot, bilangnya sudah pas padahal masih kurang. 

Kata bu Guru, orang baik adalah orang yang di kelas seksama menyimak pelajarannya. 

Kata pak Dosen, orang baik adalah yang di kelas aktif dan IP nya tinggi.

Kata teman, orang baik itu adalah orang yang setia kawan dan rajin traktir.

Kata imam mesjid, orang baik adalah orang yang rajin sholat dan ibadah-ibadah lainnya. 

Kata sahabat, orang baik adalah orang yang nanti masuk surga. Masih nanti, karena harus mati dulu kalau mau masuk surga katanya. 

Kata ibumu, orang baik itu adalah orang yang punya masa depan cerah dan baik agamanya.

Kata ayahmu, orang baik itu yang tidak menyakiti putri tercintanya dan bisa membahagiakannya.

...

Dan di bawah ini jawaban kawan-kawan ku tentang pertanyaan "Orang baik itu yang seperti apa?"

Kalo Kata Kakak Sari Ayu, semua orang adalah orang baik. Semua pasti ada nilai lebih dan nilai minusnya. Tergantung pada perilaku adab dan tutur katanya.


Sedangkan Kata Kak Umroh, orang baik itu yang baik sama keluarganya, yang memeluk dengan kata-kata, dan hangat perlakuannya. Dan tentu saja, orang baik itu adalah orang yang senantiasa bermanfaat bagi sekitarnya.

Kata sahabatku Irma, orang baik itu adalah orang yang selalu berusaha menjaga perasaan orang lain. Sebelum berbicara dan bertindak, ia harus berpikir ribuan kali sebelum melakukannya. Orang baik itu juga adalah orang yang selalu merasa dirinya kurang baik sehingga ia terus berusaha memperbaiki dirinya tiap hari. Selain itu ia juga sangat care dan paling care jika menyangkut kebaikan kawan-kawannya.

Kata sahabatku Lia, orang baik itu adalah orang yang bisa diandalkan, terus tidak segan negur kalo liat temannya berada di jalur yang salah. Dia ramah dan enak diajak ngobrol dan tukar pikiran.


Kata sahabatku Ria, orang baik itu adalah orang yang mampu menyeimbangkan antara habluminannas (hubungannya dengan sesama manusia) dan hablumminAllah (hubungannya dengan Sang Pencipta). Ia selalu berusaha menjaga hubungan baiknya terhadap sesama manusia dan juga menjaga hubungan baiknya pada Allah. 

Kata sahabatku Vera, semua orang pada dasarnya baik. Cuma kadang pada situasi dan kondisi tertentu seseorang menilai orang lain menjadi tidak baik. Tetapi jika mau dikhususkan menurut Mbak Vera orang baik itu orang yang suka menolong teman dan suka mentraktir.

Kata adikku Aini, orang baik itu orang yang tidak egois, lebih mengutamakan kepentingan orang banyak dibandingkan kepentingan diri sendiri. 


Kata adikku Yanti, orang baik itu orang yang ramah dan suka tebar kebaikan dimana saja dan kapan saja, tidak pelit senyum dan tutur katanya lembut, tidak menyakiti hati orang lain.


Kata temanku yang lain, orang baik itu adalah orang yang suka menolong orang lain yang kesusahan. Ringan tangan dan rajin sedekah.


Sedangkan menurutku sendiri orang baik itu adalah orang yang pandai menempatkan diri. Pada orang tua dia bersikap hormat, pada anak kecil dia penyayang, dan pada teman sebaya dia ramah. Dia tidak bertindak dzalim kepada dirinya sendiri dan orang lain. Orang baik itu tidak suka menyusahkan orang lain, dan sebisa mungkin meringankan penderitaan orang lain, serta tidak akan tinggal diam jika melihat kemungkaran. Selain itu dia tidak berpikir untuk masuk surga sendirian, tapi mengajak orang lain untuk selamat dan masuk surga sama-sama. 


Kalo menurut kamu, orang baik itu yang seperti apa? share di kolom komentar ya..


Comments

  1. orang baik itu seperti seorang penulis dia tidak pernah pelit sharing pengetahuan dan pengalaman lwt tulisan walaupun ada wktu dimna tak ada satu orgpun yg membacanya��

    ReplyDelete
    Replies
    1. buahahahah,, "walaupun tidak ada satu orang pun yang baca" baca ini rasanya ada yg nyelekit di hati ya, hahaha. Katanya Abah Pramoedya Ananta Toer "Orang boleh pandai setinggi langit,tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Karena menulis adalah bekerja untuk keabadian" Jadi ayukkk banyak-banyak nulis

      Delete
  2. Halo Kak, ceritanya ringan kayaknya ya... Aku suka banget pada bagian "orang baik itu orang yang tidak membuang sampah sembarangan".

    Setuju sekali. Aku paling nggak suka sama orang yang suka buang sampah sembarangan, pasti mereka lebih ke-egois gitu sih, bukan nggak baik sebenarnya, cuma egois gitu.

    Anyway, aku suka review buku-nya, ringan tapi enak dibaca dan persuasif juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mbak Einid Shandy,, Ma'acih loh udah dibilang review bukunya ringan dan enak dibaca,,, ahhh peyuk dari jauh....
      keliatan banget ya aku jarang dipuji hahah

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang