Skip to main content

DAY 10: WRITING FOR HEALING

Beberapa waktu lalu, aku dengan angkuhnya berpikir bahwa menulis itu pekerjaan mudah. Menurutku, semua orang yang bisa membaca tentu saja bisa menulis juga kan?. Beberapa waktu lalu, aku masih berpikir bahwa menulis itu hanyalah menyusun beberapa huruf kedalam kalimat. Tetapi ternyata anggapan ku itu salah. Sejak beberapa bulan lalu, Aku tak mampu menulis satu pun kata di blog ini. Bahkan jika telah ada ribuan kata yg tertumpuk di otak ku, aku tetap tak mampu untuk menelurkannya dalam bentuk tulisan. Setelah kupikir berkali kali, ternyata ada semacam penyumbat yang menutup lubang ide di otak ku. Dan itu adalah berbagai macam emosi yang tersimpan, tertumpuk, menggunung, dan akhirnya membuatku menjadi sangat sulit untuk menarikan jari jari ku di atas keyboard seperti malam ini. Ada emosi marah, sedih, kecewa, takut, terluka, dan perasaan tak berharga.

Hingga akhirnya malam ini aku mengikuti webinar yang bertemakan "Writing For Healing" Menulis untuk menyembuhkan yang dibawakan oleh Kak Novie Octaviane Mufti. Penulis Buku Menata Kala & Heal Your Self. Webinarnya singkat, namun kesan yang tertinggal sangat dalam. Hingga aku yang sejak kemarin hanya terus berangan-angan bisa menulis lancar kembali , ternyata malam ini aku bisa mewujudkannya. Aku bisa kembali menulis disini tanpa merasa takut salah, takut dianggap sok tahu, takut tulisan ku tak memberi makna apa-apa. Akhirnya aku bisa menulis disini tanpa rasa takut lagi.

Healing sendiri artinya meredakan emosi, mengurai pemikiran, menangkan hati, serta mulai menghadapi masalah - masalah yang dihadapi. 

Sebelum memulai menulis, perlu adanya kesiapan dan kesediaan dari diri kita sendiri untuk melakukan healing, dalam hal ini dengan menggunakan media menulis.

Setelah mendengar beberapa penjelasan dari Kak Novie, lalu para peserta untuk ditantang untuk mulai melakukan praktik menulis selama beberapa menit. Adapun tema tulisan nya, antara lain:

- Expressive Writing : Disini kita ditantang untuk menuliskan sesuatu yang kita rasakan saat ini selama 10 menit. Serta menuliskan hal - hal yang menggangu pikiran kita beberapa hari belakangan ini. Kita diminta untuk menulis tentang apapun yang terlintas di pikiran. Dan tak perlu berhenti untuk mengedit, membaca ulang, atan bahkan menahan diri untuk menuliskan sesuatu. Tuliskan saja semuanya, dan rasakan manfaat menulis setelahnya. 

- Fast Writing : Setelah itu, tantangan selanjutnya adalah Fast Writing, yang hampir sama dengan expressive writing, dimana kita diminta menulis dengan cepat tentang apa saja yang terlintas di pikiran. Apapun itu, tuliskan saja. Dan waktunya adala 10 menit. Setelah 10 menit, menulis apapun, maka rasakan manfaatnya. 

- Inner Child Writing : Tantangan berikutnya adalah menulis "fase dalam hidup kita yang terasa tidak menyenangkan". Mulai dengan dialog "Bagaimana perasaan mu hari ini?" "Apa yang terjadi saat itu?" "Apa yang kamu harapkan waktu itu?" "Dan bagaimana perasaan mu di hari itu?"Ajak diri sendiri bercerita, Dan biarkan jari jari mu tetap mengetik, apapun. Jangan hentikan apa pun, Hingga kamu merasa lega karena telah menuliskan semuanya.

- Surat yang tak pernah sampai : Tantangan terakhir adalah kita diminta untuk menulis surat kepada seseorang di masa lalu, seseorang yang membuat kita merasa terluka, seseorang yang membuat kita merasa kecewa, seseorang yang membuat kita merasa tak berharga. Panggil semua memori itu kembali dan ingat - ingat apa yang sebenarnya kamu rasakan waktu itu. Tuliskan juga semua perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang itu, Tuliskan hal - hal yang kamu butuhkan kala itu, 

Lalu di akhir tutup dengan pernyataan bahwa apapun yang telah ia perbuat di hari itu, Hari ini kamu telah memaafkan nya. Kamu tidak akan menyimpan dendam lagi. Kamu akan membiarkan dirimu berbahagia dan tidak menyimpan perasaan negatif lagi.. Kamu memaafkan nya, kamu mengikhlaskan yang telah terjadi, dan kamu membiarkan dia pergi.  

***

Keempat tantangan menulis itu, walaupun terlihat sederhana, tetapi ternyata memberikan efek khusus pada hati dan perasaan. Karena telah berhasil menumpahkan segala bentuk kekesalan di hati melalui tulisan. Ibarat menitipkan beban yang telah lama kita panggul di pundak ke loker penyimpanan (*yaitu tulisan). Lewat tulisan itu, kita akan memulai untuk menata hati kembali, mengurai pemikiran kembali untuk menemukan jalan keluar nya satu persatu.

Setelah mengikuti webinar ini, aku mulai berpikir ulang kenapa aku merasa takut untuk menulis kembali. Ternyata karena aku merasa takut tulisan ku akan dihakimi, dianggap salah, dianggap menyimpang, ato dianggap tulisan jelek dan sangat tak layak. Aku merasa takut jika ada yang akan mengkritik tulisan - tulisan ku. Padahal aku sendiri sangat sadar, bahwa yang biasa membaca tulisan ku itu hanya satu ada dua orang saja. Hahaha. Bahkan diriku sendiri pun, jarang membaca kembali tulisan yang telah kuposting. Hahaha. 

Aku juga takut jika ada orang yang beranggapan bahwa tulisan ku buruk. Tetapi setelah kupikir ulang, sebenarnya tidak ada tulisan yang buruk. Karena tulisan seseorang kan hasil dari pengamatan, pengalaman, atau perasaan yang dia rasakan. Jadi selama ia tidak melanggar etika, sopan santun serta SARA, maka tidak ada istilah untuk tulisan yang buruk. Semua tulisan itu baik, jika ada kebaikan yang bisa diberikan kepada pembaca. 

Dalam tahap sekarang, aku masih belum mampu memberikan kebaikan dari tulisan yang kuposting. Tetapi aku mungkin bisa mulai dari Menyembuhkan luka luka hati dan masa lalu diriku dari menulis. Sama dengan tema webinar yang kuiikuti malam ini, "Writing for Healing".

Thanks Kak Novie,, 

Aku mungkin tak akan bisa terus menulis disini secara rutin tiap harinya. Tetapi Aku akan berusaha untuk melawan rasa takutku, aku akan ingat untuk menulis sesuatu jika hatiku kacau, sedih, terluka atau kecewa di masa depan nanti... Semoga aku, kamu dan kita semua dikuatkan hati dan pikiran nya untuk menghadapi setiap ujian Hidup . Amin Ya Rabbal Alamin


Makassar, 06 November 2020

Comments

  1. Aamiin... Yaa robbal A'alamiin
    "Semoga aku, kamu dan kita semua dikuatkan hati dan pikiran nya untuk menghadapi setiap ujian Hidup"

    ReplyDelete
  2. Semangat kaka nulisnya💪💪
    Saya siap deh jadi pembaca pertama kaka hehe😁👍👍👍
    Sering sering nulis yaa, ditunggu cerita selanjutnya
    And met milad
    بارك الله في عمرك

    ReplyDelete
  3. Semangat kaka nulisnya💪💪
    Saya siap deh jadi pembaca pertama kaka hehe😁👍👍👍
    Sering sering nulis yaa, ditunggu cerita selanjutnya
    And met milad
    بارك الله في عمرك

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih adik ku sayang.. Yang paling manis. Yg selalu jadi kakak buat kakaknya..

      Delete
  4. tertantang k tulis itu surat yang tak pernah sampai,,hahaha pada pria 10 tahun yg lalu, pasti dirimu sdh bosan kan dgn pembahasan yg itu lagi dan itu lagi,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayuk ayuk..coba ditulis suratnya.. Klo sudah ditulis. .kirim lwt pos ke sy ya

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang