Skip to main content

Nostalgia Jaman Kanak-kanak di Bulan Ramadhan


Daripada diriku pelototin jam yang rasanya berdetak lama. Mending aku nulis di blog ini. Hahahaha. Mari Mengenang masa kanak-kanak yang bahagia, kala Ramadhan tiba.

Ramadhan itu selalu membahagiakan. Rasa bahagianya kurasakan sejak masih kecil dulu. Iyah, sekarang kan aku udah gede. Kira-kira flashback ke 15 tahun silam. Kala aku masih unyu-unyu dengan seragam Putih Merah. Lima Belas tahun silam, berarti ketahuan kalo sekarang aku udah ketuaan. Hahahha

Jadi jaman masih berseragam Putih Merah dulu, aku selalu bahagia saat Bulan Ramadhan tiba. Soalnya kita bakal libur sebulan penuh. Yeay.. 

Paling masuk sekolah selama tiga sampai lima hari untuk ikut kegiatan Amaliah Ramadhan atau Pesantren Kilat. Biasanya kita juga gak belajar di ruang kelas. Tetapi kita belajar di Mesjid atau Mushalla Sekolah. Kita dikumpulin mulai dari kelas 1-6 untuk dengar Ceramah dari Bapak Guru Agama. Hari terakhir biasanya diadakan berbagai macam lomba. Mulai dari Lomba Wudhu, Lomba Adzan, Lomba Tilawah, Lomba Bacaan Sholat, Lomba Cerdas Cermat Islami, hingga Lomba Nasyid Islami. Kalau aku paling ikut di Lomba Cerdas Cermat Islami. Itu yang paling mudah. Karena cukup menghapal materi yang telah disiapkan. Hahaha ^_^ walaupun begitu untuk bisa menang susah banget. Saingannya tangguh-tangguh semua. 

Selain acara pesantren kilat, ada juga tugas untuk mengisi buku Amaliah Ramadhan. Kegiatan ibadah selama sebulan dituliskan di buku. Mulai dari Puasa, Ngaji, Sholat, sampai nama penceramah dicatat dibuku. Jadinya, aku rajin ke Mesjid supaya bisa ngisi buku nya. Hahaha, dulu gitu. Belum tau kalau sesungguhnya Amal tergantung dari niat "Innamal A'mmalu Binniyat". Terus fokus sama Penceramah nya cuma diawal doang. Nunggu penceramah nyebut judul ceramah. Setelah tahu judul ceramahnya, ditulis di buku. Abis itu ngacir keluar mesjid. Main sama teman-teman di halaman mesjid. 
Source:indonetwork.co.id
Selain itu, waktu kecil dulu sambil menunggu waktu berbuka puasa, aku dan beberapa teman sering ke Mesjid untuk bantu ibu-ibu menyiapkan buka puasa buat para jamaah mesjid. Asyiknya membantu seperti ini adalah selain bisa dapat kue gratis tiap hari juga dapat uang jajan pas akhir Ramadhan. Hahahaha rasanya bahagia banget bisa dapat tambahan uang saku pas lebaran. Waktu masih kecil dulu, rasanya waktu bulan Ramadhan akan terasa 10 kali lebih lama dibandingkan hari-hari biasa. Entah kenapa rasanya jarum jam berdetak sangat lambat. Lebih lambat dari jalan siput yang keseleo. Huffft, kalo udah gitu, aku lalu memanggil beberapa teman se-geng (*sebenarnya hanya anak tetangga sebelah). Setelah beberapa anak sudah berkumpul mulailah kami menggelar tikar untuk bermain monopoli atau ular tangga. Dengan bermain permainan ini, waktu akan terasa lebih cepat. Karena permainannya seru dan memakan waktu yang lama. Kami tak akan berhenti bermain sampai salah satu dari kami benar-benar bangkrut. Atau dipanggil ibu untuk bobo siang. JIka mengenang ini kembali rasanya sangat membahagiakan. Ternyata masa kecil ku sangat bahagia. 

Permainan Monopoli (source: http://blogkembangsetaman.blogspot.co.id)



Permainan Ular Tangga (Source: http://indonesiaindonesia.com)
Kira-kira jaman sekarang, masih ada gak ya anak kecil yang bermain ular tangga dan monopoli ini secara bersama-sama. Secara anak-anak jaman sekarang lebih memilih bermain Get Rich di gadget yang membuat mereka jadi individualistis dan lebih kurang bergerak. 

Menulislah walau hanya 1minggu1cerita
#minggu 19
#1m1c


Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang