Skip to main content

DAY 10: KARENA KEMATIAN HAL PALING PASTI YANG AKAN TERJADI

Malem-malem sebelum tidur, saya membuka-buka galeri foto di Ponsel. Kemudian nemu gambar ini... 

Area Pemakaman
     Gambar ini kuambil saat menziarahi makam adik kecil ku. Aku sengaja mengambil gambar ini agar jadi pengingat bahwa Kematian adalah Hal paling pasti yang akan terjadi pada semua makhluk di dunia ini. Dan itu termasuk diriku.

Saat sedang pulang kampung, aku akan berusaha menyempatkan diri untuk mengunjungi makam adik kecilku dan mengirim doanya untuknya. Selain itu waktu seperti ini adalah saat yang tepat untuk bermuhasabah diri. Saat berkunjung ke pemakamam tersebut, aku selalu merasakan ada getaran halus yang meresap di hati dan tentu saja butiran-butiran air hangat akan mengalir deras dari mataku. Tetapi setelah itu aku merasa hatiku damai dan tenang. Ada aura yang berbeda saat berdiri di tanah pemakaman tersebut. Rasanya area pemakaman tersebut berada di dimensi berbeda dengan jalanan macet yang penuh debu di depan sana. 


      Saat berada di area pemakaman ini, yang terdengar hanya cicit burung kecil yang bermain di pepohonan, hanya ada suara angin yang berhembus pelan, serta suara gemerisik ilalang yang tumbuh di celah-celah batu nisan. Lalu hati kecilku akan berbisik, 
"Ah... suatu hari nanti kau pun akan berbaring disini, sendirian"
       Aku lalu berpikir tentang keadaanku saat aku telah berbaring di tanah yang keras dan lembab itu. Aku mungkin saja akan terus menangis dengan penuh penyesalan. Menyesali waktuku di dunia yang kubuang percuma. Menyesali betapa banyak perkataan dan tingkah lakuku yang menyakiti hati orang lain. Aku pasti akan menyesali betapa sedikit ibadah yang telah kulakukan. Betapa sangat kurang uang yang kusedekahkan.  Serta penyesalan-penyesalan lain yang sungguh sudah tak berguna lagi.  
      Aku masih berdiri disitu memandangi batu-batu nisan tersebut. Lalu ayahku menepuk pundakku menyuruh aku beranjak dari situ. Hatiku kecilku berbisik lagi,
"Bersyukurlah kau masih ada di dunia. Waktumu masih ada tersisa. Kau masih bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lalu. Bertaubat atas segala dosa-dosa, memperbanyak ibadah agar penyesalan yang mungkin akan kau rasa esok saat terbaring di tanah keras ini, bisa sedikit berkurang. Bersyukurlah, karena kau masih memiliki kesempatan hidup hari ini"

Aku adalah satu dari sekian banyak orang yang sangat takut akan segala kemungkinan-kemungkinan buruk yang bakal terjadi di masa depan. Takut akan kekurangan, takut ditinggalkan orang tersayang, takut merasa terluka dan tersakiti. Tetapi ada satu hal yang kulupa. Aku memang tidak selamanya hidup di dunia ini. Aku tidak bisa bersama orang-orang yang kusayangi di dunia ini selamanya. Akan ada rasa sedih, sakit, terluka yang mungkin akan kurasakan esok hari, tetapi itu hanya sebagai tanda bahwa aku merasakan semua itu, karena aku masih hidup di dunia. Dan jika aku merasa bahagia dan senang esok harinya lagi, maka aku akan mengingat bahwa itu pun tak abadi. Karena Kematian hal paling pasti yang akan terjadi pada diri kita. 

Comments

  1. Suka sedih kalau mengingat kematian. Semoga kita termasuk orang yang siap tanpa penyesalan saat hari itu tiba.

    ReplyDelete
  2. Amin Ya Rabbal Alamin
    Makasih Mbak Nae udah mampir ^_^
    Peluk hangat dr Indonesia..

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang