Skip to main content

REVIEW BUKU BERTUMBUH


Memasuki tahun 2019, salah satu resolusiku adalah kembali menumbuhkan semangat membaca. Yaps, karena tahun lalu, semangat membacaku menurun drastis karena lebih suka menghabiskan waktu depan laptop nonton drama Romantic Comedy. 

Dan di tahun 2019 saya mulai sedikit mengurangi waktu nonton dan dialihkan ke Tidur, hahaha. Tetapi sebelum tidur baca buku dulu. Abis itu bukunya jadi bantal ckckck. Untung gak sampe ngiler di buku. 

Buku pertama favoritku di tahun 2019 adalah buku cantik dengan cover dominasi Biru langit arak arakan awan putih dan seranting pohon yang menjulang hingga ke angkasa. Ini cover lama, cover buku baru berbeda lagi. 

Buku ini favorit saya banget, karena pas sekali dengan kondisi saya yang sekarang. Memasuki tahun 2019 saya mengalami masa-masa "Quarter Life Crisis", dimana saya mulai panik, khawatir, cemas, dan sangat gugup menghadapi masa depan yang rasanya nampak sangat suram. 

Saya mulai dihantui rasa bersalah karena di usia yang akan memasuki angka 30, saya belum menjadi apa-apa. Tidak punya pencapaian sama sekali. Hidup Flat banget. Gak punya gairah dan motivasi sama sekali. Hari-hariku dilewati rasa jenuh dan bosan. 

Hingga merasa agak depresi karena sama sekali tidak bisa menikmati hidup yang sekarang. Dan kemudian mulai mempertanyakan apakah pilihan-pilihan hidup yang sedang kujalani sudah tepat? Apakah aku harus banting setir mengubah haluan hidupku, menulis dan mengejar kembali mimpi lama yang terkubur? Lalu berjuang keras keluar dari Zona Nyaman? 

Intinya saya mulai merasa sangat tertekan terhadap faktor internal dan eksternal diri. Hingga kemudian saat membaca buku bertumbuh, halaman demi halaman, saya merasa telah disadarkan akan banyak hal kecil dalam hidup saya yang luput untuk saya sadari keberadaannya, lupa saya syukuri dan akhirnya membuat saya lupa untuk berbahagia.

Buku bertumbuh ini seperti seorang teman yang memberi pelukan hangat lalu menepuk pundakku dan kemudian berbisik "Tidak apa-apa, kamu tidak salah. Hidup yang telah kamu lalui selama ini bukan sebuah hal yang harus kamu sesali. Semua orang butuh berproses. Dan prosesmu saat ini masih berjalan. Tenang saja, diujung jalan nanti kamu akan temukan cahaya yang membuatmu tersenyum bahagia" 

Buku bertumbuh ini berisi penggalan cerita yang menghangatkan hati dari beberapa penulis ketje diantaranya: Satria Maulana, Kurniawan G, Iqbal Hariadi, Mutia P, dan NOvie Octaviana.

Selain penggalan-penggalan cerita singkat juga diselipkan Quote-Quotes yang membuat saya bersemangat kembali diantaranya:

  • Jangan pernah berkecil hati, sebab pada dasarnya setiap orang itu sama. Sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada yang benar-benar sempurna. Kecuali Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kita ini paket Lengkap bukan paket menu seadanya. Tidak perlulah kiranya repot repot mempermasalahkan kelemahan dan mencari cari apa yang tidak kita miliki, apalagi jika sampai membanding-bandingkannya dengan yang lain. 
  • Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Melawan diri sendiri adalah hal yang kita lakukan setiap hari. Bahaya terbesar dalam melawan diri sendiri adalah berada di zona nyaman. Percayalah, bahwa segala sesuatu dapat dibuat lebih baik, lebih cepat, lebih maju, lebih tinggi dan lebih hebat. 
  • Tidak perlu menjadi hebat terlebih dahulu untuk bisa menjadi pribadi yang percaya diri. Kita hanya perlu menggeser kacamata dan bersyukur kepadaNya atas apa yang melekat pada diri kita. 
  • Keikhlasan adalah modal utama yang bisa kita gunakan untuk menerima diri sendiri dengan apa adanya. Penerimaan terhadap diri sendiri yang penuh keikhlasan akan memudahkan kita untuk meledakkan potensi yang ada dalam diri kita yang selama ini mungkin masih terbelenggu oleh ketakutan, ketidakpercayaan diri, pesimis, dan hal-hal yang menghambat kebaikan.
  • KENALILAH DIRIMU.. LALU BERBANGGALAH MENJADI DIRIMU. JANGAN PERNAH MEREMEHKAN ORANG LAIN, DAN MEREMEHKAN POTENSI YANG ADA DALAM DIRIMU SENDIRI. 

Special thanks for @Little miss sitti yang sudah berbaik hati meminjamkan buku ini disaat yang sangat tepat. Buku ini menjadi pengobat hati dan penyemangat jiwa. 




Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang