Skip to main content

Tentang Anggota keluarga Baru,.. Isma Aira Az Zahra

Libur Panjang minggu lalu yang bertepatan dengan Kenaikan Yesus Kristus dan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW menjadi moment yang pas untuk kembali ke Kampung Halaman. Rasa rindu yang membuncah, serta rasa penat karena aktivitas yang berulang tiap harinya membuatku tak sabar ingin sampai di rumah. Rasa lelah, penat, dan jenuh rasanya langsung menguap begitu saja kala melihat kembali senyum ceria dari seluruh anggota keluargaku yang selalu menyambut kepulangan ku dengan hangat. Rasanya sangat damai sekali. Aku lalu berpikir tentang kesedihan orang-orang yang hidup sebatang kara di dunia ini. Pasti hidup ini menjadi berkali lipat lebih berat baginya, karena tak ada teman untuk berbagi suka dan duka itu.

Kepulangan ku ke rumah kali ini benar-benar membahagiakan, selain karena rasa rindu yang membuat dadaku rasanya ingin meledak, tetapi juga karena penasaran ingin melihat wajah anggota keluargaku yang baru hadir di dunia ini satu minggu yang lalu. Yah, keponakan ku bertambah satu lagi. Selain Iccang yang bandel dan ngegemesin, Amirah yang unyu dan manja, sekarang ada Isma yang sepertinya akan tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan hidung mancung dan mata sipitnya. Isma lahir tanggal 22 April 2016 lalu dengan berat 2,7 kg. Kelahiran nya begitu ditunggu, setelah 4 tahun pernikahan Kak Rahma dan Kak Irfan. Doaku untuk nya semoga dia kelak menjadi anak sholehah yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Pertama kali melihat wajah nya, dadaku langsung berdesir, ada kebahagiaan yang langsung memenuhi rongga dadaku. Matanya yang berbinar dan kulit nya yang masih memerah adalah tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Menggendongnya dalam dekapan benar-benar membuat hatiku tersentuh. Bahwa bayi kecil yang menggemaskan seperti ini adalah titipan dari Sang Pencipta, ia bukan hak milik kita. Bahwa ia lahir seperti kertas putih tanpa noda. Tugas kita untuk mendidiknya dan memberi pemahaman yang sesuai dengan tuntunan syariah. Agar tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan beragama. Amin



Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang