Skip to main content

DAY 3 : FIRST LOVE (CINTA PERTAMA)

Cinta pertama itu hanya indah di awal. Di pertengahan menjadi menyesakkan. Lalu jika pada akhirnya harus mengucapkan selamat tinggal, ia berubah menjadi sangat menyakitkan.

    Bagaimana kita harus mendeskripksikan tentang orang yang menjadi cinta pertama kita? Apakah ia yang membuat hati kita bergetar hanya saat mendengar suaranya saja. Atau ia yang membuat jantung berpacu lebih cepat saat berpapasan dengannya. Ataukah dia seseorang yang kita kagumi dan sukai kepribadiannya???
   Semua orang pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda. Sedangkan bagi diriku, orang yang menjadi cinta pertamaku adalah orang yang membuatku merasa berharga dan istimewa. Ia memperlakukanku dengan sangat baik. Dan karena hal itu aku merasa senang saat bersamanya. Walaupun aku tahu bahwa perasaanku hanya sepihak saja. Walaupun kutahu bahwa ia memperlakukan dengan baik hanya karena ia berusaha berbuat kebaikan kepada sesama manusia saja. Anehnya, walau aku tahu hal itu. Aku tetap merasa bahagia karena menyukainya. Aku tak tahu apakah itu bisa dikatakan cinta. Tetapi yang kutahu aku menyukainya dengan kadar lebih banyak daripada teman yang lain. Aku juga merasa hatiku bergetar saat mendengar suaranya. Merasa berbunga-bunga jika berpapasan dengannya. Dan bahkan merasa rindu jika tak bisa melihat sosoknya. Hahahaha kala itu aku sepertinya benar-benar terjangkit virus merah jambu. Menyukai seseorang yang bukan keluarga untuk pertama kalinya. 
   Biasanya kita menyukai seseorang karena beberapa alasan. Dan alasanku menyukainya, karena kepribadiannya yang menyenangkan. Jika kupikir lagi saat ini, rasa sukaku padanya di waktu dulu tak lebih dari rasa kagum saja. Bukan cinta. Selain kepribadiannya yang menyenangkan, aku juga suka caranya menghormatiku sebagai wanita. Ia tak pernah berusaha untuk menyentuh atau menatap dengan tatapan liar. Aku suka caranya menjagaku seperti adik kecilnya. Aku suka saat dia mengabulkan permohonanku. Aku suka saat dia mulai menjahiliku saat merasa bosan. Parahnya saat itu aku terjebak oleh rasa sukaku sendiri. Hatiku berandai-andai dan berhalusinasi sendiri mengatakan bahwa ia juga punya rasa yang sama untukku. Walaupun pikiranku tahu betul bahwa ia tak sedikit pun punya perasaan seperti itu. Hingga kemudian setelah beberapa waktu berlalu, aku menyadari cinta pertamaku yang menyesakkan. Dan karena aku yang memulainya, membiarkan perasaan sukaku padanya tumbuh dan menjalar. Sebelum ia sempat berbunga, aku harus mengakhirinya sendiri. Cinta tak berbalas yang kusadari tak berarti apa-apa. Perasaan suka itu seprti benih yang terlupakan. Pada akhirnya akan mati dengan sendirinya. Cinta tak berbalas yang menghancurkan hati dan cinta petama yang menyakitkan.
    Akhirnya aku tersadar bahwa cinta pertamaku itu hanyalah salah satu dari kenangan indah yang pernah ada dalam cerita hidupku. Pada akhirnya aku hanya peduli pada seseorang yang menjadi cinta terakhirku. Seseorang yang dengan keberaniaanya datang menemui ayahku dan meminta izin untuk melamarku. Dan meminta untuk mengambil alih peran ayahku untuk bertanggung jawab atas hidupku. Dan aku hanya akan menaruh perhatian dan cintaku seutuhnya untuk seseorang yang akan menemani sisa hidupku. Lalu menggenggam tanganku di saat terakhir dan berkata "Anugerah terbesar dalam hidupku adalah menjadikanmu pendampingku di dunia dan di akherat kelak" 


Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang