Skip to main content

Review Drama Korea - Reply 1988 (Answer Me 1988)

Assalamualaikum....

Wuah..sudah hari ke tujuh aja neh di tahun 2016...hem gak kerasa. Perasaan baru kemarin nonton kembang api dari atap rumah. Dan syukurlah akhirnya bisa kembali memulai menulis disini. Mengawali tahun 2016 ini bagi review drama korea terbaru. Sapa tau ada yang lagi nyari film untuk di tonton di waktu luang. Saya rekomendasikan drama korea ini.. "Reply 1988" atau Answer Me 1988. 


Drama Korea ini akan tayang 20 episode, tetapi yang telah tayang di stasiun televisi korea baru 16 episode..jadi saya juga belum tau ending nya kayak gimana... Tp yah..dari pada saya galau-galau ndiri nungguin ending nya yang rasanya lama banget.. Ya udah nulis disini aja dulu...sapa tau ada yang mau ikutan galau bareng saya (*tahun 2016 masih galau aja, tiba-tiba ditelan ikan hiu).

foto pemainnya sekampung (www.beranda.co.id)
Pas liat poster di atas pasti banyak yang tiba-tiba gak minat nonton kan??? Hemm..bakal nyesel deh kan ada pepatah tuh "Don't Judge book by it's cover". Drama Korea ini komplit dah...perpaduan drama keluarga, persahabatan, romantisme anak muda, dan semangat mengejar mimpi. Menontonya membuat ku tertawa terbahak-bahak dengan akting kocak tokohnya, abis itu nangis terharu karena scene film nya rasanya ngena banget dengan kehidupan sehari-hari. 



Film nya diawali dengan mengambil setting tahun 1988 ketika korea menjadi tuan rumah pada Olympiade tahun 1988. Drama korea ini berkisah tentang 5 Keluarga yang tinggal dalam kompleks sempit di Distrik Dobong, Seoul Utara. Kisah dimulai tentang 3 orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan yang lahir dan besar di kompleks yang sama. Setelah usia mereka 6 tahun, seorang anak laki yang seumuran mereka bersama seorang ayahnya pindah ke kompleks mereka. Hingga akhirnya anggota geng mereka bertambah satu lagi menjadi lima orang anak sebaya yang bermain, belajar dan tumbuh bersama. Pertemuan dan interaksi selama bertahun-tahun membuat persahabatan mereka semakin erat hingga mereka memasuki masa SMA. 

Tokoh utama wanita bernama Deuk Seon diperankan oleh si Cantik Hyeri dari Girl Band Girl's Day. Diantara sahabat-sahabatnya, ia yang paling manis dan paling cantik karena ia satu-satunya wanita. Hyeri memainkan tokoh Deuk Seon dengan sangat baik sampai-sampai saya sama sekali tak sadar kalau yang jadi Deuk Seon yang kocak dan lincah itu adalah seorang anggota girl band. Disini Deuk Seon diceritakan sebagai anak SMA pada umumnya yang cinta pada musik dan film. Selain itu Deuk Seon digambarkan sebagai pribadi yang hangat, ceria, dan energik yang ternyata menjadi daya tarik terbesarnya. Tetapi ia mengalami kesulitan untuk belajar sehingga di sekolahnya ia menempati peringkat 900-an. Deuk Seon adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Bo Ra adalah mahasiswa cerdas di Universitas Seoul. Mereka berdua memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang, Bo Ra yang kaku dan cerdas dengan Deuk Seon yang Ceria tapi kurang pintar, membuat mereka sering terlibat perkelahian antar saudara (biasa namanya juga saudara, kadang perkelahian kecil seperti itu jadi moment saling mengakrabkan diri, hihihi). Ia mempunyai adik laki-laki yang lebih muda dua tahun dari dirinya. Tetapi dilihat dari wajah, adiknya terlihat jauh lebih tua dari Deuk Seon. Ayah nya seorang karyawan swasta sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga biasa. Karena sifat sang ayah yang memiliki empati yang tinggi pada orang lain, ia harus menanggung hutang karena harus menolong temannya. Akibatnya mereka hidup pas-pas an dan tinggal di lantai bawah tanah rumah Jung Hwan. 

Hampir mirip dengan drama korea Reply 1997, disini kita di buat penasaran tentang siapa yang akan menjadi suami dari Deuk Seon.


Deuk Seon - Reply 1988


Si Cantik Hyeri - Girl's Day

Tokoh Kedua, Sun Woo diperankan oleh Go Kyung Pyo. Cowok keren ini memainkan peran sebagai anak baik yang menjadi idaman para orang tua. Ia adalah anak sulung dari seorang ibu yang telah menjadi janda. Sejak ayahnya meninggal dunia, mereka hidup dibawah standar kehidupan orang biasa. Tetapi tetap saja, Sang Ibu berusaha memberi yang terbaik buat anak-anaknya. Walaupun tidak hidup mewah, mereka masih tetap bisa bahagia. Sun Woo memiliki seorang adik perempuan yang sangat lucu bernama Jin Joo yang baru berumur sekitar 5 tahun.  Di rumah ia sangat berbakti pada ibunya dan sangat sayang pada adik kecilnya. Dan di Sekolah ia termasuk anak pandai yang berada pada peringkat satu dan dua. 

Awal cerita saya sangat suka dengan karakter Sun Woo ini, karena ia sangat ramah dan lembut. Jadi di awal cerita, saya merasa dia adalah kandidat terkuat untuk menjadi suami Deuk Seon tetapi di pertengahan cerita saya tidak merasa yakin lagi, hehehehhe.


Go Kyung Pyo



Tokoh Ketiga, Jung Hwan diperankan oleh Ryu Jun Yeol. Disini Jung Hwan diceritakan seperti anak laki-laki pada umumnya. Ia sangat kaku, dingin dan sangat tertarik pada sepakbola. Awalnya kupikir ia anak berandal yang tak bisa diatur. Ternyata aku salah, Jung Hwan ternyata rajin belajar dan menjadi saingan Sun Wo menempati peringkat pertama di Sekolah. Hanya saja Jung Hwan agak pendiam dan tidak terlalu dekat dengan ibunya. Walaupun begitu ia tetap sayang pada keluarganya, walaupun itu tidak diperlihatkannya. Jung Hwan adalah anak kedua dari dua bersaudara. Sama seperti Deuk Seon dia juga memiliki kepribadian yang berbanding terbalik dengan kakaknya yang bernama Jung Bong. Kakaknya berusia 24 tahun dan telah gagal 6 kali untuk masuk perguruan tinggi. Jung Bong sangat tertarik pada segala hal kecuali belajar. Jika ia menginginkan sesuatu ia akan bekerja keras untuk mendapatkannya. Dan karena ketekunan Jung Bong, kehidupan keluarga nya berubah drastis karena ia berhasil memenangkan sebuah undian. Dan karena itu mereka menjadi kaya dalam semalam. Walaupun keluarga ini kini hidup mewah, mereka sama sekali tidak berubah. Mereka selalu berbagi pada tetangga yang lain. Awalnya aku sangat tidak tertarik pada Jung Hwan, karena ia sangat dingin dan tidak banyak bicara. Kalaupun dia berbicara, ia berbicara dengan nada kasar seperti sedang marah. Sehingga teman-temannya memanggilnya Si Penggerutu. Deuk Seon bahkan memanggilnya dengan sebutan anjing karena ia seringkali memarahi Deuk Seon. Tetapi di pertengahan cerita sikap Jung Hwan tiba-tiba berubah. Ia menjadi lebih hangat dan keren. Saya suka sekali dengan senyum malu-malunya. Dan caranya menyampaikan perasaan nya pada orang yang dicintainya. Bukan lewat kata-kata tetapi langsung dengan tindakan... ^_^ Jung Hwan Oppa Fighting...

Ryu Jun Yeol

Jung Hwan yang Cool...
Tokoh Ke empat, Dong Ryong diperankan oleh Lee Dong Hwi. Dia punya kesamaan dengan Deok Seon. Selalu ceria dan sangat tidak tertarik untuk belajar. Padahal Ayahnya adalah seorang guru yang ditakuti dan ibunya adalah seorang wanita karir yang sukses di perusahaan. Disini adalah Dong Ryong adalah contoh anak yang sangat haus akan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Karena ayah dan ibunya selalu sibuk di luar, ia jadi tidak terarah. Tak punya tujuan dan cita-cita. Walaupun begitu ia sangat peka dan selalu menjadi tempat para sahabatnya untuk bercerita masalah mereka. Dong Ryong selalu jadi pendengar setia dan memberikan solusi yang tepat. Beberapa kali ia membantu Jung Hwan untuk memperbaiki hubungan dengan ayah dan ibunya. 




Tokoh kelima, Choi Taek diperankan oleh Park Bo Gum. Cowok ganteng yang pernah dituduh oplas ini karena tingkat keganteng-an nya maksimal memerankan sosok Choi Taek yang serius, pendiam, polos dan jenius. Ia adalah anggota terakhir yang bergabung di geng itu. Ia adalah anak pindahan yang bergabung bersama Deok Seong and the gang pada saat usianya 6 tahun. Ia anak tunggal dan pindah ke kompleks rumah Deok Seon saat ibunya meninggal dunia. Ia tinggal bersama ayahnya yang juga memiliki sifat yang hampir sama dengan dirinya. Taek adalah pemain baduk profesional. Ia berhenti sekolah dan memfokuskan kegiatannya di pada cabang olahraga yang memfokuskan pada otak yaitu baduk (permainan yang mirip2 catur kali ya...). Oleh teman-temannya, Taek di Juluki Si Jenius yang idiot. Karena Taek memfokuskan pikiran nya pada Baduk, ia jadi tidak tahu banyak hal. Teman-temannya sering memanggilnya warisan berharga korea. Oleh karena itu, mereka melindungi nya layaknya adik bungsu. Di drama ini, Park Bo Gum terus memasang wajah datar. Karena di drama ini, scene Taek lebih banyak terlihat saat mengikuti pertandingan Baduk. Jadi dia harus memasang mimik serius dan konsentrasi tinggi. Sesekali akan terlihat wajah Taek yang lelah dan tampak sangat sedih. Dan feel nya dapat banget... terutama saat dia meneteskan air mata... Ah..jadi ingin sedia in tissu segudang buat hapus air matanya, hihihi.

Choi Taek ini anak pendiam dan polos jadi dia bakal cocok sekali dengan Deok Seon yang ceria dan lincah. Tetapi saya belum bisa menebak bagaimana Taek yang polos ini akan mengungkapkan perasaan sukanya pada Deok Seon.

Park Bo Gum yang ganteng nya maksimal

Choi Taek yang serius

Drama korea ini benar-benar menghangatkan hati. Ada banyak pelajaran yang bisa di petik di dalamnya. Tentang kisah keluarga yang benar-benar akrab dengan keseharian kita. Tentang bagaimana menghargai orang lain, tentang kerja keras untuk menggapai mimpi, tentang keputusan untuk memilih antara persahabatan atau percintaan. Tentang bagaimana perjuangan dan kekhawatiran orang tua dalam membesarkan anak mereka. (Sangat menyentuh)

Di drama kita bisa melihat bahwa di tahun 1988-1989, dimana belum ada smartphone, belum ada koneksi internet, belum ada ipod. Tetapi anak-anak mudanya masih tetap bisa melewati masa muda mereka dengan bahagia. Di drama ini saya sangat iri melihat anak-anak SMA yang belajar sangat keras dari pagi hari sampai larut malam hanya untuk mengikuti ujian nasional. (Ah..jadi inget dulu waktu sekolah mau ujian pake sistem kebut semalam, heheheh)

Ada banyak quote-quote favorit yang bisa kupetik, diantaranya:
  • Jika kau cinta seseorang katakan sekarang. Sebelum hari-harimu penuh penyesalan. Karena kadang hadiah terbesar yang ditinggalkan oleh waktu adalah kenangan kita kita mencintai orang lain. Karena itu singkirkan rasa malumu dan nyatakan cinta mu pada dia yang kau sayang sebelum semuanya menjadi terlambat (Episode 7 - saat ayah Taek menyampaikan rasa sayang nya pada Taek)
  • Tak ada yang tahu kesulitan apa yang di hadapi seorang ayah sepanjang hidupnya. Karena alasan mereka bertahan meski dunia tak adil, menyedihkan, menakutkan dan sangat sulit adalah karena ada yang harus mereka lindungi yaitu keluarga.
  • Dan pada akhirnya apa yang akan membantumu mengatasi rintangan bukanlah otak tetapi seseorang yang akan menggenggam tangan mu dan takkan melepaskanmu. Itulah keluarga (Episode 1)
  • Keluarga adalah tempat yang pada akhirnya akan kita tuju untuk kembali.
  • Kau tak tahu bagaimana sulitnya mencintai seseorang. Mencintai seseorang bukan hanya berarti kau suka dia ada di dekatmu. Tetapi kau juga suka menyesuaikan diri dengannya. Dan mencintai seseorang berarti tak peduli betapa sakit nya atau sedihnya gara dia, dan kau merasa ingin membencinya tetapi tak bisa. Karena mencintai seseorang bukan berarti tak membencinya hanya saja tak bisa 
So...recommended buat kamu..

Comments

  1. Replies
    1. Eh mbak Tri Ratna Widiastuti udah berkunjung ternyata... terima ksh sdh berkunjung. Jgn lupa di download ya dramanya..

      Delete
  2. Hai, Mbak. Iya nih drama jempolan banget. Harus banget kudu wajib ditonton *nyari masa nyari temen* hahaha XD tiap pesan atau amanat yg coba disampaikan penulis atas masalah-masalah yg dihadapi tokoh-tokoh drama ini, mengena banget, terbungkus, tersaji dengan apik dan nyampe sama penonton :') All crew Reply 1988 Salute, Daebak 👍👍👍 Thanks Mbak, salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai juga mbak Suzan Afianti...terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Iya..mbak jempol neh buat drama satu ini...saya paling suka dgn tema keluarga nya...rasanya mirip sama yang terjadi di rmh, hehehehe. Btw mbak suzan di tim mana neh..Taek ato Jung Hwan???hehehehe. Salam kenal juga

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang