Skip to main content

Sepucuk Surat dari Si Jabang Bayi

Beberapa waktu lalu, aku menjenguk sahabat yang baru saja melahirkan anak pertama nya. Saat pertama kali bertemu, aku langsung mendekapnya erat. Mengucapkan selamat atas kelahiran anak pertama nya. Mengucapkan selamat, karena kini ia telah resmi menjadi orang tua. Mengucapkan selamat karena kini ia punya malaikat kecil, titipan Sang Ilahi untuk dijaga, dicintai, dan dibesarkan dengan sebaik-baiknya. 

Sahabatku itu lalu bercerita tentang proses persalinan nya yang memakan waktu lumayan lama. Ia bahkan sempat diinduksi karena proses lahirannya agak telat dibandingkan dengan prediksi dari dokter. Ia bercerita tentang rasa sakit yang ia rasa karena Sang Bayi susah menemukan jalan keluar. Dokter bahkan sempat menyarankan untuk melakukan operasi Caesar. Tetapi ia bersikeras bahwa ia pasti mampu melahirkan anaknya secara normal. Akhirnya setelah melalui proses panjang selama kurang lebih 4 jam, akhirnya Sang Bayi berhasil keluar pada pukul 02.30 dini hari. Ia bercerita waktu mendengar tangis sang bayi untuk pertama kalinya, tiba-tiba air mata nya mengalir deras. Akhirnya sosok malaikat kecil yang selama ini berada dalam rahimnya selama sembilan bulan telah hadir di dunia. 
Source: www.satujam.com
Aku yang mendengar cerita nya juga merasa haru yang teramat sangat dari dalam hatiku. Betapa berat perjuangan seorang ibu. Tetapi kemudian, perjuangan dan lelah menjadi orang tua tidak sampai disitu saja, karena proses membesarkan Si Kecil juga butuh ilmu dan Iman dari Para Orang Tuanya, agar kelak si bayi tumbuh menjadi manusia yang memberi banyak kontribusi buat orang lain. 

Dan pas sekali, karena aku baru saja membaca Buku "A Cup of Chicken Soup for the Soul" halaman 35 yang bercerita tentang sepucuk surat yang mungkin saja ditulis oleh sang bayi saat berada dalam kandungan. Judul nya "Dari Lubuk Hati Anak yang Ceria"
Source: http://www.gambaranimasibergerak.com/
Ayah dan Ibu Tersayang....

    Kutulis surat ini kepada Ayah dan Ibu dengan harapan semoga Ayah dan Ibu mempertimbangkan sikap tentang menjadi orangtua sebelum aku tiba di dunia. Aku ini anak yang ceria. Apabila aku tiba nanti, bagi ayah dan Ibu aku kelihatan begitu kecil. Meski penampilanku tidak seperti orang dewasa, harap Ayah dan Ibu sadari bahwa aku ini juga manusia.

        Walau aku tidak berkata-kata kepada Ayah dan Ibu, aku akan mengenal Ayah dan Ibu dengan hatiku. Aku bisa merasakan perasaan Ayah-Ibu serta Menyerap pikiran Ayah-Ibu. Aku bisa mengenal Ayah-Ibu, lebih dari yang mungkin Ayah Ibu sendiri kenali. Janganlah salah sangka menghadapi kebisuanku. Aku terbuka, tumbuh, dan belajar lebih pesat. dari yang dapat Ayah-Ibu bayangkan.

     Dalam benakku  akan terekam segala yang kulihat, jadi harap Ayah dan Ibu memberikan keindahan untuk kunikmati dengan pandanganku. Aku akan merekam segala yang kudengar, jadi harap berikan padaku musik dan bahasa lembut dan manis yang memberitahukan padaku betapa aku ini disayangi. Berikan aku keheningan untuk mengistirahatkan telingaku. Aku akan menyerap segala hal yang kurasakan, jadi harap Ayah-Ibu rangkumkan kehidupan kia dalam cinta kasih.

         Aku menungu dengan sabar, menunggu saat bergabung dengan Ayah dan Ibu. Aku akan sangat bahagia, karena mendapat kesempatan untuk hidup. Mungkin jika Ayah-Ibu melihat aku nanti, Ayah dan Ibu akan ingat betapa berharganya kehidupan ini.

-Dari Anak kalian yang selalu ceria-

Jadi buat para Ayah dan Ibu, atau calon Ayah dan Ibu, sadarilah bahwa anak bukan hak milik kita. Tetapi ia hanyalah titipan dari Sang Ilahi. Kita diberi Amanah dan Tanggung Jawab besar untuk memberikan kasih sayang dan cinta buat mereka. Serta memberikan pengajaran tentang Kehidupan, Agama, dan segala hal yang baik. 
Source: http://ilham-moslemcartooncolections.blogspot.co.id/
Buat sahabat ku Hadriyanti, semoga putra kecil mu Hafizh bisa tumbuh menjadi lelaki sholeh yang mencintai Al Qur'an serta memberikan banyak manfaat bagi kehidupan orang lain.

Dan buat Sahabatku Milha, mohon maaf karena belum bisa mengunjungi malaikat kecil mu Athaya Khairan. Semoga Aya sehat selalu, dilimpahkan berkah oleh Allah, dilindungi para Malaikat, dan juga tumbuh menjadi kebanggaan Keluarga, Cerdas, Sholeh dan bermanfaat buat umat serta kehidupan. 

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang