Skip to main content

Novel Waktu Aku sama Mika dan Karena Cinta itu sempurna - Indi



Hari ini aku masih diberikan kesempatan membuka mata kembali.  Pagi yang indah...udara sejuk langsung memenuhi rongga dadaku memberi sensasi damai. Bisa terbangun di pagi hari dengan kondisi tubuh yang lengkap, tanpa rasa sakit, dan sehat wal’afiat adalah sebuah nikmat yang luar biasa yang terkadang lalai untuk kita syukuri. Yang ternyata nikmat ini tak diberikan kepada semua orang. Kemarin habis baca dua novel karya Indi. Seorang gadis penderita Scoliosis atau seseorang yang menderita tulang bengkok ke samping secara tidak normal mengakibatkan sulit bernafas dan rasa nyeri yang menjalar hingga ke seluruh tubuh)
Dua novel mini yang bisa habis dibaca dalam sekali duduk ini berjudul “Waktu aku bersama Mika” dan “Karena Cinta itu Sempurna”. Walaupun membaca nya tidak membutuhkan waktu yang lama, tetapi ada kesan mendalam saat telah menyelesaikan membacanya.
Buku pertama “Waktu aku bersama Mika” hanya terdiri dari 145 lembar. Ditulis dengan bahasa ringan, tidak berbelit-belit atau dengan bahasa ilmiah yang sulit dimengerti. Novel mini ini lebih mirip dengan sebuah buku harian yang minim percakapan. Hanya berisi tulisan-tulisan singkat yang mengungkapkan perasaan si penulis.  Sedangkan buku kedua berjudul “Karena Cinta itu sempurna” sudah nampak seperti sebuah novel mini berisi 180 halaman. Memiliki sebuah cerita, percakapan, dan alur. Tetapi kedua buku ini memiliki tema cerita yang mirip. Yaitu tentang seorang gadis penderita scoliosis yang harus menjalani hari-harinya dengan brace (besi yang dibuat menyerupai baju untuk menjaga kelenturan tulang) yang terus menempel di tubuhnya. Membuatnya agak sulit bergerak bebas hingga membuat nya merasa lemah dan tak percaya diri seperti anak-anak yang lain. 
Hingga kemudian hari-hari nya berubah menjadi lebih berwarna setelah mengenal cowok bernama Mika. Seorang cowok dengan penampilan luar urakan, dengan rambut gondrong dan tato di tubuhnya. Beberapa orang yang melihat nya pasti mengira bahwa Mika tak lebih dari anak nakal yang sering buat masalah. Tetapi buat Indi, Mika adalah sosok pahlawan, sosok malaikat, dan pacar yang baik hati. Mika selalu bisa membuat Indi merasa bahagia, merasa kuat, dan merasa berharga sebagai seorang manusia. Tetapi kemudian orang-orang disekeliling Indi menyuruhnya segera putus dengan Mika. Karena ternyata Mika sedang menderita penyakit HIV/AIDS. Mika mengajarkan banyak hal pada Indi. Tentang arti sebuah kehidupan, tentang memberi tanpa mengharapkan imbalan, dan tentang arti cinta yang sesungguhnya. Hingga kemudian, Penyakit HIV/AIDS yang diderita Mika menjadi semakin parah dan akhirnya maut menjemput nya. Walaupun sangat berat melepas kepergian Mika, seiring perjalanan waktu akhirnya Indi bisa memberikan hatinya pada orang lain. Tetapi tetap saja Mika menempati ruang special di hatinya. Quote favoritku adalah saat Indi berkata bahwa “Mika adalah Malaikat yang tak bersayap. Yang harus kembali ke Surga untuk mengambil sayap malaikatnya.” (hal... – buku Waktu aku sama Mika ). Dan terakhir, aku ingin mengutip pesan Mika Untuk Indi, “Sugar, seberat dan seburuk apapun kejadian yang pernah kau alami. Kamu harus percaya suatu hari semuanya akan menjadi pengalaman berharga bagimu. Bahkan jika itu sampai membuatmu bersedih dan menangis” (hal 165 – buku Karena Cinta itu sempurna)

Yah....Membaca harusnya membuat rasa syukur kita bertambah, karena ternyata banyak orang-orang di sekeliling kita yang terlahir kurang beruntung. Dan anehnya mereka tetap bersyukur, tak pernah mengeluh, dan tetap menjalani hidup mereka dengan bahagia. Jadi buat kita yang terlahir sempurna rasanya tak ada alasan bagi kita untuk menjalani hidup ini dengan tidak bahagia... Iya kan???? Kalau kamu sedang merasa down atau ingin menyerah dengan hidup, sepertinya kamu perlu membaca novel mini ini agar kamu bisa merasakan perjuangan Indi untuk melawan penyakit Scoliosis nya dan hidup sebagai manusia normal.

Oh..iya thanks buat Verawati Sikki yang udah pinjemin ne buku.. hehehehehe ^_^ balikin nya kapan2 ya... 

Comments

  1. kisah mika dan indi masih sama seperti kisah ku novel nya beli di mana ???? ya sher blik deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks udah mampir,,,itu pinjam punya teman seh..
      Kalo mau beli, mungkin di beberapa toko buku online seperti www.bukukita.com masih ada. Kalo di Gramedia kayaknya sudah gak ada. Tp coba aja dulu cari ^_^
      salam kenal andika

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang