Skip to main content

Aku Juga Ingin Menikah..

Akhir-akhir ini, entah kenapa jadi sering baper. Mungkin efek cuaca dingin. Hujan yang turun dari pagi hingga siang hari sukses, bikin aku jadi baper sendiri. Pas, lagi merenungi nasib, eh.. teman sebelah putar lagu BBB judulnya "Ingin Menikah". Ckkckck, tingkat baperku jadi tambah parah. Tetapi ada bagusnya juga. Karena aku jadi punya bahan untuk menulis di blog ini. Hehehe. Baper ternyata bisa bikin ide-ide bermunculan. Wkwkwkwkwk

Hujan turun disiang cerah, pertanda baik atau malah sebaliknya
Hampa hati lama sendiri, walaupun ada cinta tak bertahan lama.
Kuingin menikah seperti yang lain bukankah cinta itu hak semua insan
Akankah cinta datang menyunting hatiku? Datanglah oh cinta aku ingin menikah"

Ketika usiaku tinggal menghitung jari menggapai angka 30.Ketika aku mulai minder karena satu persatu teman sudah membawa "buntut" saat reunian. Ketika keluarga besar mulai ribut bertanya kapan mengenalkan orang special. Ketika mulai jenuh ditanya kapan nikah??? Saat itu rasanya pengen teriak, iya aku juga ingin menikah. Saat itulah aku harus mulai berlatih sabar lebih dalam. Tetap berkepala dingin untuk tidak terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Yang penting ada yang ngajakin nikah, yok ajalah... Oh tentu tidak. Menikah perlu banyak pertimbangan, jadi nggak boleh asal terima saja. 


Source:http://www.psychologymania.net
Beberapa waktu lalu, aku ikut seminar yang judulnya Saatnya untuk Menikah. Disitu pematerinya bilang, Jangan sampai kita menikah hanya karena malu dianggap perawan tua. Jangan juga kita menikah hanya karena panas karena selalu dikompor-komporin tetangga. Dan Jangan juga  kita menikah hanya karena terlalu lelah sendiri. Jangan... jangan seperti itu. 

Kata Pak Uztadsnya, menikah itu ibarat kita akan mengarungi samudera yang luas. Yang pertama harus diluruskan adalah niat. Disini niat kita haruslah tentu untuk beribadah kepada Allah Swt. Bukankan segala hal yang kita lakukan di dunia semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Betul??? Jadi kalo niatnya nikah karena takut dibilang gak laku-laku, mending niatnya diperbaiki dulu, baru nikah.

Nah, yang kedua adalah Tetapkan tujuan kita. Tujuan kita nikah untuk apa? Rumah tangga nya mau di bawa kemana? Kita harus memiliki visi dan misi yang jelas. Sampe sini, serasa ribet banget yah. Iya emang ribet. Karena menikah itu bukan hanya perkara setahun atau dua tahun. Tetapi melewati sisa hidup kita bersama pasangan halal kita itu. Jadi harus jelas visi dan misinya. Sebagai seorang muslim, tujuan akhir kita tentulah surga. Kita ingin pasangan kita di dunia, juga menjadi pasangan kita di akherat kelak.

Kira-kira bagaimana bisa mencapai itu? itu yang perlu dirumuskan bersama-sama dengan pasangan kita. Kalau pernikahan adalah Kapal. Maka posisi Kapten tentulah dipegang oleh suami. Sedangkan Sang Istri memegang posisi sebagai Navigator. Harus ada kerjasama yang baik antara Sang Kapten dengan Navigator nya. Supaya Kapalnya bisa menerjang ombak dan bertahan di tengah badai. Kalau visi dan misinya jelas, maka Kapal pasti bisa berlabuh di pulau impian. 

Nah, yang ketiga adalah berhati-hati dalam masa penantian jodoh. Masa penantian jodoh jangan dicederai dengan hal-hal yang melanggar syariat seperti pacaran atau TTM an. Tetap jaga diri dan jaga hati. Sebaik-baiknya hubungan antara pria dan wanita adalah yang telah disahkan lewat Ijab Qabul. Saat Ijab Qabul terucap, Arsy akan berguncang karena beratnya perjanjian manusia dihadapan Tuhannya, yang disaksikan oleh manusia dan para malaikat. Saat Ijab Qabul terucap berarti Seorang suami telah berjanji dihadapan Rabb nya bahwa Ia siap menanggung dosa dari Sang Istri apabila tidak menutup aurat dan meninggalkan sholat. Suami akan menanggung semua dosa istri dan calon anak-anaknya. Jika ia gagal mengemban amanah itu, maka Suami termasuk kaum fasik yang ingkar. Suami rela masuk api neraka dan rela malaikat menyiksa tubuhnya hingga hancur berkeping-keping. Karena beratnya amanah pernikahan ini, itulah mengapa ia disebut sebagai penyempurna separuh agama. Dan Surga seorang Istri atas Ridho dari suami nya.



Dan mengenai diriku yang sudah berada di usia yang sudah tak muda lagi, walaupun belum bisa dibilang terlalu tua juga seh. Tetapi usiaku sekarang ini sudah lewat dari usia menikah yang dulu kuimpikan. Iyah, dulu aku mengimpikan sudah memiliki pasangan halal di usia 25 thn. Tetapi apa daya, harapan hanya tinggal harapan. Angka 25 atau yang lebih ekstrem sering kusebut seperempat abad kini telah lewat. Dulu, aku meyakini usia 25 tahun adalah saat yang pas untuk membina rumah tangga. 

Menurutku di usia itu, aku sudah lulus kuliah. Udah punya penghasilan tetap walaupun belum terlalu mapan. Dan menurutku tingkat kematangan jiwa dan mental juga sudah lumayan baik. Tetapi setiap orang kan beda-beda. Itu hanya menurutku saja...

Dan Eng Ing Eng.. Waktu  ternyata berlalu cepat sekali. Usiaku sudah lewat dari Angka 25. Gak terasa banget... rasanya baru kemarin usiaku masuk angka 20 tahun. Eh, sekarang tinggal menghitung jari sudah masuk angka 30. Lalu apa aku harus nangis di pojokan? atau marah-marah pada Tuhan karena belum mengirimkan jodoh padaku? Oh tentu saja tidak.

Menurut pemahamanku Jodoh, Rezki dan Ajal itu Rahasia Tuhan. Kalo Ajal sudah pasti akan datang. Entah kita siap atau tidak. Entah kita menunggunya atau tidak. Sedangkan Rezeki tidak boleh hanya ditunggu tetapi perlu diusahakan supaya dia bisa datang. Nah kalau Jodoh, iya diantara keduanya. Antara Berusaha dan Menunggu. Jodoh mungkin saja datang, mungkin juga tidak. Karena kita tak pernah tahu batas usia kita. Walaupun begitu kita tak boleh lantas berpangku tangan menanti datang nya jodoh kita. Karena jodoh juga harus diusahakan. Kita sudah terlalu sering diingatkan bahwa Wanita baik-baik hanya untuk lelaki yang baik-baik dan Wanita yang tidak baik hanya untuk lelaki yang tidak baik. Diusahakan untuk memantaskan diri dulu. Diusahakan untuk membuat diri jadi pribadi yang lebih baik dulu. Diusahakan untuk membuka diri pada siapa saja. Tetapi gak perlu terlalu ngotot juga. Karena yang namanya Jodoh itu dimanapun ia berada. Kalo emang jodoh pasti akan bersatu juga. 
Rindu menggenggam tangannya http://sifaloveshijab.com

Dan yang paling penting tetap berprasangka baik bahwa Jodoh itu akan datang. Ia akan datang disaat dan waktu yang tepat. Kalau bukan di dunia, semoga bisa bertemu di Surga kelak. Jadi kalau sekarang jodoh itu belum datang. Berarti Tuhan sedang memberi kita kesempatan untuk melatih diri menjadi pribadi lebih baik lagi. Tuhan juga memberi kita lebih banyak waktu untuk fokus berbakti pada kedua orang tua dulu. Bukan berarti setelah menikah, kita akan melupakan orang tua. Tidak.. Hanya saja setelah menikah, fokus kita akan terbelah antara merawat keluarga kecil kita serta berbakti pada orang tua.

Mari lihat sisi positifnya ^_^ bahwa saat kita masih sendiri seperti sekarang berarti kita punya banyak waktu luang untuk mengembangkan minat dan bakat. Memiliki banyak waktu luang untuk  mengunjungi tempat-tempat indah dan berkenalan dengan lebih banyak orang. Mari buka diri dan lihat bahwa Dunia ini terlalu indah untuk kita lewatkan begitu saja hanya karena galau memikirkan bahwa saat ini kita masih sendiri.





Comments

  1. Iya Lihat sisi positifnya :) bersyukur Ada kesempatan jalan2, main sama temen Dan "me time"
    Jangan khawatir semua Akan indah pada waktuNya, jodoh disediakan Oleh Sang Empunya 😇, itu pengalaman saya dulu ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Ya Rabbal Alamin,, kalimat semua akan indah pada waktunya itu jadi penyemangat bagi yang masa dalam penantian. Iya seh, bener jadi punya banyak waktu main sama temen-temen dan Me Time berkualitas. makasih mbak Sari udah berkenan mampir ^_^

      Delete
  2. Semoga kita dimudahkan, dilancarkan dan diberkahi dalamenggenapkan setengah dien yaaa, kakak. Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Ya Rabbal Alamin,,, Mari saling mendoakan Mbak Rinda,,semoga dipertemukan dengan jodoh terbaik ^_^

      Delete
  3. Aaamin. Semoga dimudahkan jalannya ya untuk ke pernikahan. Sekarang waktunya menikmati hidup :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Ya Rabbal Al-Amin.. makasih Mbak Rach atas doanya.. iya betul wktux menikmati hidup sebagai jomblo..tp jomblo berkualitas yg terus memperbaiki diri

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  4. Masih mending itu yang pada berbuntut teman teman Mbak. Saya malah ketiga adik kandung saya lho. Dan saya masih harus bersabar lebih lama lagi. Hingga akhirnya ketika saya ada pertemuan komunitas di At-Tin 2014 lalu. Saya bertemu pria Surabaya yang baru datang ke Jakarta. Ternyata dia jodoh saya. Ugh... Pantesan saya lama ngejomblonya.Karena jarak kami antara Lampung dan Surabaya. Ujung ke ujung. Hikz...

    Sedikit berbagi pengalaman Mbak, Jodoh katanya ada di tangan Tuhan. Jadi kalo tidak kita ambil/pinta bisa jadi akan terus di tangan Tuhan. Banyak cara untuk mengambil dan meminta kepada Tuhan. Yang saya lakukan satu tahun sebelum bertemu suami, setiap kali saya mengeluarkan sedekah, saya selalu berucap, "Yaa Allah, jika jodohku orang jauh, dan bila untuk kedatangannya dia memerlukan biaya yang harus kami keluarkan, maka jadikanlah ini sebagai tebusannya." Lalu minta doa pada orang yang menerima sedekah agar mendoakan. Bisa jadi kan doa orang tersebut lebih makbul dari doa kita?

    Semoga segera dipertemukan ya Mbak. Jangan pernah lelah meminta kepada-Nya.

    Semangath...

    ReplyDelete
    Replies
    1. terharu bacanya mbak. semoga samara ya mbak :)

      Delete
    2. Aamiin yaa Rahmaan. Makasih Mbak Wahyu. Semoga Bahagia dunia akhirat juga untuk Mbak dan keluarga.

      Delete
    3. Saya juga ikut terharu bacanya.. Sprtix saya harus belajar banyak dari Mbak Ida.. Dilangkahi satu adik saja biasanya butuh kesabaran ekstra, apalagi dilangkahi tiga adik. Subhanallah Sabarnya Mbak Ida luar biasa. Semoga Mbak Ida dan Suami nya langgeng terus dunia akherat, Amin ^_^

      Delete
  5. Bener deh, nikmati waktu2 skr ini mbak. Menulis, kerja apapun itu. semangat dan terus berdoa :)

    ReplyDelete
  6. semoga kita dipertemukan dengan yang terbaik ya mba. Yang sayang sama kita dan hormat dengan keluarga kita, amiinn~

    suika-lovers.com

    ReplyDelete
  7. Bersabarlah dalam menunggu jodoh mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi,, sip mas Mirwan Choky
      InsyaAllah aku sabar,,
      Makasih udah mampir ^_^

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang