Skip to main content

CerBung "Seulas Senyum itu Part 2"

Setelah semalaman hati gak tenang. Perasaan bahagia bercampur aduk dengan perasaan deg-degan. Ternyata hari ini, aku malah kecewa berat. Kak Hafizh yang nelpon suruh datang pagi-pagi, malah gak keliatan batang hidungnya sampe acara Seminarnya mau mulai. 

Bang Ippang, selaku ketua panitia seminar lalu memberi kode padaku agar memulai pembukaanya..

"Yah, gagal deh melihat senyum Kak Hafizh pagi ini", gumamku dalam hati

Tetapi rasa kecewaku lalu terusir oleh rasa grogiku di menit-menit awal memulai acara. Tiba-tiba penyakit demam panggung ku kambuh lagi. Ah,, tanganku gemetaran. Teks yang kupegang sejak dari tadi mendadak kabur. Rasanya jantung ku hampir meledak gara-gara gugup. Lalu kutarik nafas panjang, menahannya beberapa detik. Lalu kuhembuskan kembali. Hal ini sedikit mengurangi rasa gugupku. Kuulangi beberapa kali. Dan tiba-tiba hidungku mendeteksi wangi tak asing. Eh, ini bau parfumnya Kak Hafizh. Refleks mataku mengitari isi ruangan mencari pemilik senyum bersahaja itu. Dan benar, itu Kak Hafizh. Dia berdiri pas di pintu masuk. Sedang bercakap dengan panitia lain. Kuperhatikan dia dari kejauhan. Hari ini dia memakai Kemeja Putih Panjang dengan ujung lengan yang digulung. Huah,,hari ini dia keliatan keren. Entah karena apa, setelah melihatnya hatiku menjadi tenang. Aku berhasil membawakan Pembukaan Seminar dengan baik. Rasa Gugup ku mendadak hilang saat tahu Kak Hafizh sudah datang di tengah-tengah acara. Apa ini yang dikatakan orang bahwa "Cinta adalah sumber kekuatan". Yah mungkin saja.

Bang Ippang lalu menghampiriku yang sedang sibuk beres-beres peralatan.

"Mira, makasih ya udah membantu. Maaf karena kita suruh kamu jadi MC dadakan. Tetapi walaupun dadakan, kamu tetap keren loh"

"Hihihi, sama-sama Bang. Senang bisa membantu"

Dari kejauhan kuliat Kak Hafizh sedang melihat kearah kami. Ia lalu menaikkan jempolnya. 

"Two thumbs for you" katanya dengan gerakan mulut.

Ah..bahagianya. Rasanya seperti melayang di udara. Lalu hinggap di taman bunga. Dapat pujian dari orang yang kukagumi, rasanya benar-benar membahagiakan.  

Sejak hari itu, aku menjadi sibuk dengan berbagai kegiatan kampus lainnya. Motivasi awal seh supaya bisa liat Kak Hafizh terus. Tetapi lama kelamaan, aku jadi suka. Suka dengan segala kesibukan ala Mahasiswa ini. Aku banyak belajar hal baru dan punya banyak kenalan Kakak-Kaka Senior selain Kak Hafizh.

Waktu berlalu menjadi sangat cepat. Tanpa terasa aku sudah memasuki semester 4. Sedangkan Kak Hafizh sudah mulai menyusun skripsi. Kami sudah sangat jarang bertemu di kampus. Sibuk dengan urusan masing-masing. Hubungan ku dengan nya juga tak bertambah baik. Masih sama seperti dulu. Aku tetap hanya menatapnya dari jauh. Saat aku tahu ia berjalan di dekatku. Aku akan menghindar atau bersembunyi. Sampai sekarang aku masih tak sanggup untuk bertatap muka langsung jarak dekat. 

Lalu tiba-tiba malam itu, ponsel ku berdering tiga kali. Nama Kak Hafizh muncul di layar. Aku kembali gelagapan. Sebelum kuangkat, aku tarik nafas dulu tiga kali. Supaya gak ketahuan kalo aku grogi banget.

"Yah, Halo Assalamualaikum"

"Walaikumsalam, dengan Mira"

"Ya kak, saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu?"

"Ah, gak kok cuma lagi mau nelpon aja?. Sekarang kamu gmn kabarnya?"

"Alhamdulillah kak, baik"

Dan malam itu aku dan Kak Hafizh mengobrol panjang lebar. Tanpa terasa kita menghabiskan waktu satu setengah jam mengobrol lewat telpon. Kak Hafizh berbicara banyak hal. Mulai dari awal mula ia melihatku di kampus dan merasa tak asing dengan wajahku. Kemudian ia menjadi tahu bahwa dulu aku junior nya di SMA. Dari situ obrolan kami menjadi lebih ringan. Seputar guru killer waktu SMA hingga Dosen di kampus yang membosankan. 

Malam itu kucatat sebagai hari pertama aku merasa menjadi teman Kak Hafizh...
Aku merasa bisa menjadi lebih dekat dengannya. Dan gunung es diantara kami sudah mulai mencair. Bahagia sekali melihat bahwa kesempatan itu masih ada. Kesempatan untuk bisa lebih dekat lagi dengan nya.

Desember 2012 










Ini cuma cerita fiksi
Jadi berhenti  bertanya ini kisahku atau bukan.
Eits tp ini terinspirasi dari curhatan sahabat seh sebenarnya inisialnya @ZrR_889

Comments

  1. Keren keren...penasaran k sama kisah selanjutnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Em,, tunggu part 3 nya...
      Part Ending nya
      Ini harus segera diakhiri,, kasian Mira sdh terlalu lama menunggu
      wkwkwkwk

      Delete
  2. Hhhhh.... mnunggu smpai skrng.... mnunggu oh mnunggu.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha,,, menunggu mmg membosankan yah Anha.
      Tp kalo menunggu nya sambil makan cemilan tempo goreng seh psti gak membosankan lg, hahahah

      Delete
    2. kalo malah tempo seh, pdhal mau ngetik tempe

      Delete
  3. Klau cmilanx sdh hbis tp yg ditunggu blum dtng waduuuhhhhh... hhhhhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gampang,,, tinggal beli lagi kalo cemilan nya habis. Trus kalo uang nya habis, tinggal prgi tidur saja. Kan sudah kenyang. Jadilah dirimu putri tidur yang menunggu pangeran, hehehehe

      Delete
  4. Eaaa eaaaa
    Gak papaaa, curhatan temen juga kadang jadi inspirasi cerpen saya, tapi itu duluuuh 😝😝

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi,, iya neh. Curhatan teman kujadikan cerpen, tp setelah teman sy setuju kisahnya kubeberkan, wkwkkw
      bagi link cerpen nya juga dong mbak ocha.. aku mau bc juga.,kali aja dpt inspirasi juga dari situ ^_^

      Delete
  5. Hhhhh.... ktemu pangeran di dlm mimpiq

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cie.. yang ketemu pangeran di dalam mimpi ^_^ heheheh

      Delete
  6. Hhhhh.... ktemu pangeran di dlm mimpiq

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang