Skip to main content

Melogikakan Rasa

Ada sebagian rasa yang selamanya tidak bisa kau mengerti,
maka tidak perlu berbuat bodoh untuk 
mencoba memahaminya.

Ada sebagian rasa yang selamanya tidak bisa kau elak,
maka tidak perlu berlagak jagoan untuk dapat menyingkirkannya.

Ada beberapa rasa yang tidak bisa dipaksa hadir,
maka tidak berguna segala ancaman dan rayuan
untuk membuatnya datang.

Ada rasa yang membuatmu kuat,
ada pula yang justru melemahkan.
Ada yang bisa disembunyikan,
ada yang norak tidak peduli.

Ada rasa yang tidak bisa dibuat main-main
seperti bermain api dan air,
atau mawar dan duri,
atau bermain di dunia fantasi

Banyak yang mengabaikan, 
tapi banyak juga yang menyadari.
Engkau bagaimana?

-Dikutip dari Buku Letters From Turkey-



Rasa itu adalah cinta. Dan cinta yang kuharapkan bukanlah cinta gila seperti kisah cinta Laila dan Majnun atau cinta mati seperti kisah romeo dan juliet. Aku berharap cintaku padamu adalah cinta dalam diam, yang tak perlu diumbar atau dipamerkan. Cukup saling mendoakan saja. Seperti kisah luar biasa dari Fatimah Az Zahra dan Ali Bin Abi Thalib, yang saling mencintai dan saling mendoakan. Yang kemudian disatukan oleh Takdir Sang Pencipta. Sesuatu yang sudah ditakdirkan menyatu tak akan berpisah walaupun kau berusaha tenaga, dan sesuatu yang tidak ditakdirkan menyatu tidak akan bisa bersama walaupun kau memaksakan. Tak akan menodai arti cinta itu hingga rasa itu telah halal dan kelak berbuah pahala. 

Comments

  1. Cinta itu penuh tanggung jawab. Adem baca puisi di atas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya setuju sama Mbak Wahyu, cinta harus penuh tanggung jawab
      Makasih mbak Wahyu udah berkenan mampir lagi
      Peluk sayamzzz

      Delete
  2. masyaallah....
    ada sebagian rasa yang tak perlu diutarakan cukup dirasakan saja..heee
    dan semoga kelak ukh dijodhkan dgn nama yang selalu didoakan dalam setiap doa..heee

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang