Skip to main content

Curhat anak rantau tentang Bulan Ramadhan

Source: www.youtube.com
Yeay.. Insya Allah tinggal menghitung jam, kami akan menemui bulan Ramadhan tahun ini. Semoga diberikan umur panjang, kesehatan dan kesempurnaan iman. Amin ya Rabbal Alamin. 

Ramadhan itu selalu istimewa. Karena pahala yang dijanjikan berlipat ganda, karena bulan suci ini cuma setahun sekali. Makanya ia istimewa. 

Tahun ini adalah tahun keempatku Insya Allah akan menjalankan ibadah puasa jauh dari rumah keluarga. Sedih rasanya. Apalagi nggak sempat pulang ke rumah untuk meminta maaf pada orang tua dan untuk menziarahi makam adik kecilku. Gak sempat sahur pertama dan buka puasa pertama di rumah. Hufftt,,, nasib anak rantau mah gitu. Harus kuat. 

Sebenarnya aku bisa seh pulang ke rumah sejenak. Toh jarak rumah dan tempatku mengais rezeki cuma sekitar ratusan kilometer. Nggak harus beli tiket pesawat atau berdesak-desakan di KRL. Cuma perlu nelpon supir langganan terus di jemput di depan kost-an, dianter sampai depan pagar rumah. Gampang banget. Tetapi yah gitu, mengingat tanggal lagi tua banget. Mengingat aku harus simpan jatah cuti supaya bisa dipakai liburan di rumah abis lebaran. Jadi karena banyak hal itu, aku memutuskan untuk disini saja. Nabung rindu dulu, tunggu sebulan lagi. Insya Allah baru balik pas lebaran. 

Empat tahun lalu, aku diterima kerja di perusahaan ku sekarang pas memasuki bulan Ramadhan. Kala itu aku galau banget. Mau pulang ke rumah untuk sahur dan puasa pertama. Tetapi aku harus mengikuti wawancara akhir di hari pertama puasa. Jadinya waktu itu aku merasakan pertama kali Puasa di tanah rantauan. Kala itu, aku masih nebeng di rumah sahabat yang sudah kayak sodara. Nebeng tinggal untuk sementara. Selagi aku nyari kost-kost-an di sekitar tempat kerja. 

Waktu itu, tempat tinggal sahabat ku lumayan jauh dari tempat kerjaku. Aku harus naik angkot dua kali. Jadi hampir tiap hari selama sebulan penuh, aku buka puasa di angkot. Ditemani debu yang berterbangan serta suara klakson yang memekakkan telinga. Hufftt.. rasanya berat banget. Pas nyampe kost nya sahabatku, beberapa menit lagi waktu shalat isya masuk. Jadi aku buru-buru menjalankan sholat maghrib. Abis itu jalan kaki ke mesjid yang lumayan jauh untuk menunaikan Sholat isya Berjamaah dan sholat Tarawih. Pulang dari shalat tarawih baru makan malam. Hufft, berat banget. Tetapi syukur waktu itu, aku punya sahabat yang bisa diandalkan. Dia membantu banyak sekali. Ramadhan pertama ku di tanah rantauan gak sedih - sedih amat. Soalnya ada dia, Syukron banget Ukh. Semoga Allah membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin

Ramadhan tahun kedua di tanah rantauan, aku udah punya kost-kost an sendiri. Letaknya gak terlalu jauh dari tempat kerjaku. Cukup berjalan santai sekitar 10 menit udah nyampe. Dan asyiknya aku punya teman sekamar yang juga bisa diandalkan. Kami berdua kerja di tempat yang berbeda. Tetapi dia seringkali pulang lebih cepat dibandingkan diriku. Jadinya dia selalu berbaik hati untuk menyiapkan menu buka puasa. Wah, senangnya. Lagi-lagi Allah tak membiarkanku bersedih hati. Ramadhan bersama sahabat seperjuangan itu seru. Dalam sebulan, kami kadang berpindah-pindah mesjid untuk merasakan atmosfer shalat tarawih yang berbeda. Berdoa dalam hati juga seh, sapa tau tiba-tiba ketemu jodoh di mesjid *eh

Ramadhan tahun ketiga di tanah rantauan, teman sekamar sekaligus sahabat karibku telah menemukan tambatan hatinya. Jadi tinggallah aku sendiri di kamar yang kosong. Hahaha, melankolis mode on. Aduh rasanya sepi banget. Gak ada yang nemenin sahur dan buka puasa. Akhirnya aku berinisiatif mengajak adikku untuk menjalankan puasa bersamaku disini. Karena memang dia lagi libur pasca Ujian Nasional. Sambil menikmati liburan dan menemaniku, dia juga mengikuti kursus bahasa Inggris di dekat kost-an. Yeay, dan aku terselamatkan dari bulan ramadhan yang sepi. 

Dan tahun ini Ramadhan tahun keempatku disini. Semoga Ibadahku lebih bagus dari tahun sebelumnya. Semoga semangatku tidak pudar hingga hari kemenangan tiba. Dan semoga takjil gratis dari ibu kost masih terus mengalir ke kamarku. hahahha.. Welcome Ramadhan. Mari sambut dengan suka cita. Dengan hati gembira dan semangat ibadah yang tak padam walau harus jauh dari rumah...


Comments

  1. Selalu lucu kalau baca tulisan tentang anak rantau, saya sendiri juga anak rantau sih. Hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah bener. Selalu ada suka dan duka saat jadi anak rantau ^_^

      Saat dialami terasa berat, tetapi ketika kita berhasil lewati dan dikenang kembali rasanya lucu juga

      Delete
  2. aamiin semoga ibu kostnya hilqf y mba terus2an ngasih tajil hahahaha harapan anak kost emang simple bgt ����

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahah,, bener banget mbak ^_^
      Kita mah simple. Bs dpt gratisan sudah senang bukan main hihihi

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang