Skip to main content

Tunggu aku pulang


Aku merindukanmu... 


Setelah kutulis kata itu di atas kertas putih, hatiku menjadi lebih tenang. Kulipat kertas yang agak lembab itu. Kertasnya menjadi sedikit basah karena air mataku yang terus mengalir. Rasanya aku punya stok air mata yang banyak. Karena setiap mengenang wajahmu, tiba-tiba air mataku meleleh begitu saja tanpa bisa kutahan. 

Bahkan di malam ini, malam ke 200 setelah kepergianmu...

Katanya, "Waktu bisa menyembuhkan luka", Tetapi mengapa saat rindu itu muncul, hatiku seperti tercabik-cabik. Rasanya sangat perih... Hingga kemudian kutemukan penawar rasa sakit itu. Dengan menulis surat... untukmu.

Iyah,, aku menulis surat untukmu. Menumpahkan semua rasa perih di hatiku, menumpahkan semua rasa rinduku, dan segala penyesalanku. Dan selalu, surat itu akan basah oleh air mataku. Bersama dengan tetesan air mataku, rasa perih yang kurasa akan berangsur-angsur memudar. Lalu seperti biasa, surat-surat itu akan kulipat rapi, kumasukkan ke dalam sebuah amplop putih. Kemudian kutumpuk diatas meja kerjamu. Tak ada alamat yang dituju atau perangko yang tertempel. Karena memang, surat-surat itu bukan untuk dikirim, tetapi hanya sebagai penawar rasa perih di hatiku saja. Dan juga pengobat rasa rinduku.

Kau... seseorang yang bersanding denganku di pelaminan. Mengambil alih peran ayahku bertanggung jawab untuk diriku. 
Kau... seseorang yang menjadi Imam di tiap sholatku. Menjadi pemimpinku di hadapan Tuhanku.
Kau... seseorang yang dipilihkan orang tuaku dan direstui oleh Tuhanku 
Kau... Yang tak pernah sekalipun hadir di benakku. 
Kau... seseorang yang tak pernah kusebut dalam doaku. 

Maaf...karena telah menyia-nyiakan dirimu. 
Maaf...karena dulu aku tak pernah menganggapmu ada. 
Maaf atas waktu kita yang terbuang percuma. 
Maaf... karena aku terlambat mencintaimu.

Haruskah aku menyusul dirimu saat ini???
Untuk Pergi menghadap Tuhanku

Aku berjanji akan memperlakukanmu dengan sangat baik jika kita bertemu kembali
Tetapi bagaimana jika seandainya disana kita tak bertemu?
Bagaimana jika seandainya kau dan aku menempati ruang yang berbeda?

Iyah, kau dan aku pasti ditempatkan di ruang yang berbeda
Sebab apa? sebab kau orang baik sedangkan aku tidak

Kau yang mencintaiku dengan segala ketulusan dan kebaikan hatimu
Dan aku yang selalu berlaku kejam padamu, mengacuhkan dan tak peduli
Pastilah kita akan dimasukkan di tempat yang berbeda.

Ah, aku tak ingin itu terjadi
Aku telah menyia-nyiakan kesempatan untuk jadi bidadarimu di dunia
Maka akan kupastikan diriku akan jadi bidadarimu di Surga kelak
Yah, itu satu-satunya cara untuk menebus rasa bersalahku

Aku berjanji akan berusaha terbaik disini, di dunia ini
Agar kita bisa ditempatkan di tempat yang sama

Sekali lagi, aku berjanji untuk... 
Kupastikan diriku akan menjadi satu-satunya Bidadarimu di Surga

TUNGGU AKU PULANG SAYANG...


#Menulislah walau hanya satu minggu satu cerita
Tema Tulisan untuk Minggu ke-15 : RINDU

Comments

  1. Replies
    1. Maaf sdh bikin mbak Citra sedih T_T
      tp makasih loh udah mampir ^_^

      Delete
  2. semoga kelak jika waktunya tiba, akan kembali disatukan di surgaNYa yg penuh keindahan ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin Ya Rabbal Alamin... tp ini crita fiksi kok mbak Not from my true story ^_^
      Makasih udah mampir Mbak RahmaMocca

      Delete
    2. Awwe pulang meki mbak..
      Karena ada mi calon imamta tunggu dirumh..

      Delete
    3. Hahaha... situ dukun ya kok bisa tau???
      wkwkwkw

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang