Skip to main content

Bersyukur.. Mendayagunakan semua sumber daya yang kita miliki saat ini untuk sebuah kata SUKSES


Saya tertawa melihat gambar di atas. Tetapi saya lupa dapat gambar ini dari mana????

Lucu banget liat seseorang yang menumpuk puluhan tangga, hanya untuk memanjat tembok. Setelah puluhan tangga ditumpuk ternyata tembok itu tetap sulit di taklukkan. Hanya bisa mengintip sedikit. Padahal sesungguhnya dia hanya butuh satu tangga untuk bisa memanjat tembok dan berpindah ke sisi sebelah. Tetapi dia ternyata tak tahu bagaimana cara penggunaan tangga itu. 


"It doesn't matter how many resources you have. If you don't know how to use them, it will never be enough" Kata-kata di atas dan bawah gambar juga cukup membuat saya malu pada diri sendiri. Karena saya pun sering melakukan hal serupa. Tak jadi persoalan seberapa banyak sumber daya yang kau miliki. Jika kamu tak dapat menggunakan nya maka itu tak akan pernah cukup, yah..begitulah kira-kira arti dari kalimat bahasa inggris gambar tersebut.

Saya sejak kecil bercita-cita menjadi seorang penulis. Tetapi saya terus menunda-nunda untuk menyelesaikan satu buah tulisan dengan alasan, belum punya laptop. Setelah punya laptop, saya beralasan tidak punya jaringan internet. Setelah punya laptop dengan koneksi internet yang lancar, saya tetap tidak mulai menulis, dengan alasan tidak punya waktu. Tetapi setelah saya punya laptop, jaringan internet yang bagus, dan waktu luang yang banyak, saya tetap tidak bisa menulis dengan alasan Tidak punya ide. Hah... sepertinya ada seribu satu alasan yang terus muncul di kepala saya untuk membenarkan sifat malas dan sifat menunda-nunda ini. Kalau begini terus sepertinya cita-cita untuk jadi seorang penulis hanya sebatas impian kosong. Saya menjadi sedikit tersadar setelah melihat gambar di atas. Bahwa sebanyak apa pun benda penunjang yang saya miliki, saya tetap tidak bisa menjadi seorang penulis kalau saya tak punya kemauan yang kuat. 

Ada sebuah kisah tentang seorang pemuda yang sehat bugar sedang duduk di tengah-tengah keramaian pasar dengan kaleng bekas di depannya. Lalu seorang kakek bertongkat menghampirinya dan bertanya "Wahai anak muda, kenapa engkau mengemis disini sedangkan engkau masih muda dengan tubuh kekar dan sehat?"

Anak muda itu lalu menjawab, "Saya tak punya uang untuk saya jadikan modal, saya tak punya keahlian apa-apa. Jadi yang bisa saya lakukan adalah mengharap belas kasihan dari orang-orang yang berpunya"

Kakek itu manggut-manggut mendengarkan penjelasan anak muda itu, lalu berkata "Kalau begitu aku akan memberikan mu modal sebanyak yang kau minta. Aku akan memberimu 30 juta untuk dua pasang matamu. Memberimu 10 juta untuk bibir mu. Memberimu 40 juta untuk dua pasang tanganmu. dan 40 juta juga untuk dua pasang kakimu. Apa kamu bersedia menukar anggota badan mu itu dengan limpahan uang?"

Langsung saja anak muda tadi setengah berteriak, "Ya, tidaklah kek. Siapa juga yang mau punya uang banyak jika akhirnya saya harus menjadi orang cacat"

Kakek tersebut tersenyum lalu berkata, "Maka dari itu, Tuhan telah menganugerahkan padamu modal berharga untuk bergerak maju dan bekerja keras. Kamu punya badan yang bugar dan otak yang sehat adalah harta tak ternilai yang tak dapat diganti oleh uang. Sekarang tugasmu untuk menjaga dan mempergunakannya dengan sebaik-baiknya"

Yah...cerita tersebut cukuplah menjadi tamparan keras untuk kita yang sering meremehkan modal dari Tuhan tersebut. Dan seringkali merasa iri terhadap apa yang telah dicapai oleh orang lain tanpa pernah tahu perjuangan yang telah dilalui orang tersebut untuk menggapai keberhasilan. 

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang