Skip to main content

Surat Untuk mu seseorang yang kusebut Sahabat




Sahabat...
Aku tak tahu apakah aku pantas memanggil mu dengan kata itu?
Bahkan kata itu sudah terasa asing di telinga ku. Tujuh huruf itu bahkan saat ini memiliki perluasan makna atau mungkin penyempitan makna bagiku. Atau memang aku yang terlalu bodoh untuk mengerti makna dari tujuh huruf yang terangkai menjadi kata Sahabat itu..

Aku sudah tak ingat lagi kapan pertama kali kita bertemu dan berkenalan.
Yang kutau kita sudah bersama sejak 5 tahun yang lalu.
Mungkin dulu aku tak pernah menganggap mu benar-benar ada di sisiku
tetapi sekarang, saat aku kembali membuka-buka album kenangan tempo dulu
kudapati potret diriku selalu bersisian dengan potret dirimu

Sahabat..
Apakah kata itu berarti dia adalah seseorang yang selalu ada di sisi mu selalu.
Kalau seperti itu yang pantas di panggil sahabat adalah bayangan diri mu sendiri
karena ia selalu ada menemani kapan pun dan dimana pun

Atau sahabat  adalah seseorang yang bisa membuat mu tertawa?
kalau begitu pelawak-pelawak di layar kaca adalah sahabatmu karena selalu sukses membuatmu tertawa terpingkal-pingkal.

Ingatkah kamu dulu
Saat pertama kali kita menjejakkan kaki kita di tanah perantauan ini
Saat kita benar-benar saling menopang dan saling bertumpu satu sama lain
Saat masa-masa sulit dan senang kita lewati dengan tetap tertawa riang


Ingatkah kamu dulu
Orang-orang di sekitar kita selalu salah memanggil nama kita
Selalu salah mengenali wajah kita
Mungkin karena terlalu sering bersama
Wajah kita menjadi melebur dan sangat mirip

Kita memiliki hubungan seerat hubungan saudara walaupun tanpa ikatan darah
Tertawa, mengeluh, menangis selalu kita bagi berdua.
Saat-saat menjelang tidur selalu kita habiskan dengan bercerita hingga larut malam
Tentang pengalaman hari ini yang begitu melelahkan dan
Saat-saat sarapan pagi bersama adalah saat kita saling memberi semangat dan dukungan

Tetapi kemudian...
Waktu mengubah kita,
Menjadi pribadi yang berbeda



Kita masih bersama tetapi berjalan berlainan arah
Kau dan Aku kini menjadi sosok yang berbeda dari kemarin
Kita tak lagi saling bergantung sama lain
Kita bergerak maju ke depan tanpa berpegangan tangan lagi
Karena kita kini telah beranjak dewasa

Kini kita memiliki mimpi yang berbeda
Memiliki visi dan misi yang tak sama
Kini jalan yang kita ambil berlainan arah
Walaupun begitu aku tahu kamu akan tetap ada
Untuk membantuku bangkit saat terjatuh

Terima Kasih Sahabat karena mengajariku banyak hal
Dan karena kamu selalu hadir
Saat aku merasa butuh kamu



Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang