Skip to main content

Review novel Simply Love Ifa Avianty


Judul            : Simply Love
Penulis          : Ifa Avianty
Tahun terbit    : 2012
Cetakan         : Pertama, Desember 12
Penerbit        : PT Noura Books (PT Mizan Publika)

“Hanya Cinta yang bisa membuat semua keajaiban jadi nyata”

Kisah di novel ini diawali dengan percakapan 2 orang sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama, yang satunya bernama Laili. dia seorang wanita karier dengan satu orang anak. Yang satunya lagi bernama Keke, seorang ibu rumah tangga dengan 6 orang anak. Hingga kemudian percakapan mereka sampai pada pertanyaan “So, Are You Happy Now?” Dan si tokoh utama wanita bernama Marijke Fitria Syawal atau biasa dipanggil Keke melakukan flash back pada masa-masa silam waktu ia kuliah dulu dimana ia bertemu dengan seorang pria yang saat ini telah menjadi suaminya, Willem Adiwarman Saleh.Yang akrab disapa Wim.
 Awalnya Keke dan Wim hanya bersahabat, tetapi ternyata benih-benih cinta telah tumbuh di hati mereka. Hingga kemudian si Pria melamar si gadis tepat setelah si gadis lulus kuliah. Dan resmilah Keke menjadi Nyonya Wim. Dan kehidupan rumah tangga mereka pun dimulai. Keke yang berasal dari kelurga kaya yang dari kecil semua kebutuhannya sudah terpenuhi dan selalu dibantu oleh Asisten Rumah Tangga, kini harus belajar mengurus semua urusan rumah tangganya sendiri, mulai dari memasak, mencuci, mengurus anak, dan lain-lain. Sedangkan suaminya yang dulu sangat hangat kini nampak dingin dan selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya. Keke merasa suaminya punya dunia lain yang tak bisa ia masuki. Lalu kemudian Keke merasa lelah karena hampir enam tahun berlalu dia tetap berada di rumah mengurus anak-anaknya yang lahir berurutan hampir tiap tahun, menjadi istri seorang peneliti cemerlang yang berkali-kali memenangi research grant hingga tahap international. Sedangkan dirinya, seorang Marijke Saleh Lulusan Teknik Arsitektur menghilang dari rotasi bumi. Bahkan dari orbit pergaulan dengan teman-teman seangkatan dan sekampusnya dulu karena sibuk menjadi istri yang baik dan ibu yang baik buat anaknya. Rumah tangga mereka yang awalnya baik-baik saja kini mulai memanas oleh persoalan-persoalan kecil seperti saat Keke memotong rambut tanpa meminta izin dulu pada suaminya. Lalu Wim marah besar karena menganggap Keke sedang melakukan pemberontakan kecil. Lalu Wim memutuskan pisah ranjang dengan Keke. Tetapi mereka segera berbaikan kembali setelah Wim mengalah dan meminta maaf pada Keke. Kehidupan rumah tangga mereka pun kembali normal kembali.
Keke dan adik-adik Wim lalu membuat rencana besar untuk mendirikan sebuah book cafe di sekitar kompleks perumahan mereka. Tetapi lagi-lagi rencana Keke terkendala, karena tak mendapat izin dari Wim. Wim menganggap bahwa seorang istri haruslah tetap berada di rumah, mengurus anak dan suami dengan baik. Sedangkan Keke sudah merasa sangat bosan dengan hidupnya tak berkembang sama sekali. Dia ingin bisa mengabdi pada suami dan mengurus anak-anak dengan baik tetapi juga punya waktu untuk menunjukkan eksistensinya pada dunia, mengembangkan dirinya dan melakukan apa yang diinginkannya, mengembangkan keterampilan memasaknya sekaligus ikut membantu suami menghasilkan uang. Akankah hati Wim luluh dan mengijinkan istrinya bekerja di luar rumah? Akankan Keke tetap bertahan dengan kehidupannya sekarang? Akankah pernikahan mereka bertahan melewati berbagai macam rintangan?

Buku ini di tulis dengan bahasa yang sederhana, ringan, kocak, menyentuh dan romantis dan tentu membuat kita betah untuk berlama-lama menikmati alur ceritanya. 

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang