Skip to main content

#NulisRandom2015 : Day 21 (Review Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin - Tere Liye)



This is the special gift from my best friend in my birthday last year... Hah, she always know what i want.....

Judul Buku   : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis          : Tere Liye
Penerbit         : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2010
Cetakan         : Ke-17 pada September  2014
Tebal              : 256 Halaman

“Biarkan aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski baru terenggutkan dari tangkai pohonnya”

Ini jadi novel kedua karya Tere Liye yang telah kubaca dan ingin kubagi review nya. Semoga nanti akan ada buku ketiga, keempat, kelima, dst. Karena karya – karya Tere Liye memang sangat nikmat untuk dibaca. Terbukti dari belasan novel karya Tere Liye, dan banyak diantara nya yang masuk dalam Penjualan Best Seller dan berhasil diangkat ke layar kaca, seperti Hafalan Surah Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-bidadari surga dan lain-lain.

Novel ini sendiri bercerita tentang seorang gadis bernama Tania. Gadis kecil yang kehidupannya berubah drastis saat ayah nya meninggal dunia. Ia harus putus sekolah, dan mengamen bersama adiknya. Cerita dimulai ketika Tania kecil dan adik laki-lakinya bernama Dede sedang mengamen di bus kota. Kaki Tania kecil yang tak beralas apa-apa lalu menginjak paku payung yang tergeletak di tengah-tengah lorong bus. Lalu tiba-tiba seorang pria menghampiri lalu mengikatkan sapu tangan nya di kaki tania untuk menghentikan pendarahan. Beberapa hari berikutnya di dalam bus yang sama, Tania dan adiknya bertemu lagi dengan pria itu. Kali ini bukan sapu tangan yang ia beri tetapi Pria itu memberikan Tania dan adiknya sepatu. Dan sejak saat itu Tania merasa ia menemukan sosok keluarga baru, layaknya seorang ayah, kakak laki-laki atau apalah itu. Pria tersebut bernama Danar. Seorang pria berumur dua puluh lima tahun yang terpaut beda usia yang jau dengan Tania. Sosok baik hati bagai malaikat yang sengaja di kirim Tuhan Untuk keluarga Tania. Dan sejak saat itu Tania berjanji untuk mengikuti semua yang dikatakan oleh malaikat baik hati itu. Hingga kemudian timbul benih-benih cinta di hati Tania.

Kisah kehidupan Tania yang mengesankan... dari seorang gadis kecil pengamen jalanan yang akhirnya bisa bersekolah di luar negeri. Perbedaan usia yang jauh dengan orang yang disukai nya membuatnya harus rela mengikhlas kan hatinya bagai daun yang akhirnya jatuh dari dahannya. Walaupun di akhir cerita, Tania menemukan sebuah kenyataan yang seharusnya menggembirakan, tetapi Tania dewasa memilih untuk mengikhlaskan cinta pertamanya itu.





Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang