Skip to main content

#NulisRandom2015 : Day 23 (Review buku Life's Jorney - Komaruddin Hidayat)


Judul Buku               : Life’s Journey, Hidup produktif dan bermakna
Penulis                      : Komaruddin Hidayat
Penerbit                     : Noura Books (PT. Mizan Publika)
Cetakan                     : II (kedua) Maret 2014
Tebal Halaman         : 243 halaman

Bapak Komaruddin Hidayat atau biasa dipanggil Mas Komar  yang saat ini mengemban amanah sebagai rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak awal 2007. Dari tangan nya lahir beberapa buku diantaranya: Agama Masa depan;  Tragedi Raja Midas; Menafsirkan Kehendak Tuhan; Psikologi Kematian; Psikologi Kematian 2; Passing Over; Melintas Batas Agama; Politik Panjat Pinang; Psikologi beribadah; Wisdom Of Life; Membuka mata, Menangkap Makna; Psikologi Agama, Jejak – Jejak Kehidupan; Spritual Side of Golf; Ungkapan Hikmah; Agama Punya 1000 nyawa; dan tentu saja buku dengan judul Life’s Journey ini.

Wah, ternyata ada banyak buku karya Mas Komar ini tetapi saya baru baca yang satu ini, semoga kedepannya buku dengan judul yang diatas itu bisa menjadi tambahan koleksi tumpukan buku saya ^_^

Saya tertarik dengan buku ini setelah membaca blurbs yang ada di sampul belakang,  bunyi nya seperti ini “Hidup adalah perjalanan. Setiap detiknya tak akan dapat terulang lagi. Maka tanyakanlah pada diri, sudahkan kita membuatnya berarti?”

Jleb... saya lalu menelah ludah. Pertanyaan terakhir membuat saya agak tertekan, Sudahkan kita membuat hidup ini berarti?”

Buku ini adalah non fiksi.  Dengan bahasa yang akrab dan ringan namun mendalam dan terperinci mengajari kita tentang cara hidup yang benar sebagai manusia. Banyak sekali kata-kata bijak di dalamnya. Yang membuat kita akan berhenti sejenak dan memikirkan nya dalam-dalam. Buku ini juga berisi petuah dalam bentuk Ayat-Ayat Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Banyak sekali kalimat-kalimat bijak di dalamnya, diantaranya:
  1. Ibarat membangun rumah, semakin mendekati selesai (finishing touch) justru pekerjaan semakin lembut dan memerlukan sentuhan kualitas seni yang tinggi. Tidak lagi terfokus pada aspek material yang kasar. Begitulah tahapan proyek dan misi kehidupan (hal.40)
  2. “Aku” sesungguhnya adalah makhluk spritual yang dilengkapi sarana fisikal. Ketika kurungan fisik rusak. Aku masih akan hidup terus membawa rekaman apa saja yang telah dilakukan bersama fisiknya (hal.56)
  3. Orang-orang yang berada di sekeliling kita sesungguhnya adalah cermin hidup yang akan memantulkan karakter siapa diri kita. Kalau pantulan itu buruk, kita harus siap membenahi wajah kita sebagaimana ketika bercermin di depan kaca (hal.68)
  4. Yang jauh itu waktu yang telah berlalu, Yang besar itu nafsu, Yang berat itu amanah, Yang ringan itu mengingkari janji, Yang abadi itu amal kebajikan, dan Yang Pasti adalah kematian.

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang